AITA-29

569 64 14
                                    



Seorang gadis tersenyum melihat kearah layar komputer di depannya. Salah satu parasit hilang!

"Sayang sekali, saat kau mulai mencintai kau harus mati."

"Haha sangat disayangkan kau juga mengikuti rencananya para tertua bodoh itu." Gadis itu tak berlama-lama di lampiran tersebut sebelum angka-angka bermunculan di layar komputernya.

100%

"Akan ku buktikan apa yang bisa Kim Jisoo lakukan."

Ya dialah putri ke-4 dari pasangan Jiyoung-Sandara. Kim Jisoo yang sangat menyukai segala bentuk video game, diam-diam dirinya membangun studio game saat umurnya masih 18 tahun dan tak pernah dia bayangkan bahwa studionya semakin membesar dan mempunyai banyak cabang. Bahkan dia sendiri menciptakan game-game online setelah lulus dari kuliah sebulan lalu. Dirinya yang dikira hanya rebahan, malas-malasan, makan-minum, tidur, game dan chicken, padahal nyatakan didalam kamar yang sekarang kedap akan suara yang sudah direnovasi tanpa pengetahuan siapapun di bagian pojok kamarnya terdapat sebuah ruangan, bisa disebut ruangan kerja, tempat dirinya membuat dan menciptakan gamenya, bahkan tanpa diketahui oleh keluarganya dia baru saja membangun sebuah perusahaan yang banyak menciptakan game ataupun aplikasi lainnya. Begitu dia lulus dia langsung mengembangkan idenya hingga tercipta game-game terbaik dari dirinya dan teamnya.

.

.

.

"Arghh kenapa bisa seperti ini." Jiyoung memukul meja kerjanya dengan keras yang mengakibatkan tangannya memerah.

"Anak sialan, kenapa dia tak bisa menahan diri sebentar lagi."

"Sekarang rencana ku sia-sia."

"Arghh."

Srek

Brak

Laptop yang berada didepannya sebelum sudah hancur berkeping-keping dilantai setelah Jiyoung melemparkan dengan amarah.


.

.

.

"Bukan aku yang melakukannya."

Kedua polisi itu sudah dari 20 menit yang lalu mendengar perkataan yang sama.

Bukan aku yang melakukannya.

Aku gak tau apa-apa tentang kejadian itu.

Apa yang terjadi malam itu, aku bahkan tak mengetahuinya.

Keuntungan apa yang ku dapatkan membunuh lelaki itu.

"Jika kalian masih memaksanya bahkan menuduhku tanpa bukti, aku akan membuat laporan terhadap kalian berdua."

Irene yang sedang berada dipakiran kantor untuk pergi ke tempat adiknya Seulgi terhentikan saat beberapa polisi mencegatnya dan menangkapnya karena menjadi tersangka pembunuhan pada mantan kekasihnya. Cctv apartemen itu menunjukkan dirinyalah yang keluar terakhir kali sebelum kepala Suho berlobang.

Ceklek

"Sudah cukup." Seorang wanita dengan pangkat komandan masuk dengan wajah dinginnya seolah-olah kedua bawahannya melakukan suatu kesalahan.

"Komandan." Wanita itu akrab dipanggil dengan Momo dan dirinya hanya memberi anggukan pada kedua polisi yang memberinya hormat.

"Minta maaflah pada nona Joohyun." Dengan wajah dinginnya dia berjalan kearah keduanya dan berhenti tepat didepannya.

AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang