AITA-45

549 71 21
                                    

Setelah banyaknya drama yang telah terlalui. Pergi untuk menjauh menenangkan hati, pulang hanya untuk mengabsen dan memperlihatkan wajahnya bahwa dia masih hidup.

Tak banyak yang berubah, namun setiap usaha tak akan pernah sia-sia, dia akan mendapatkan apa yang diusahakan sesuai dengan niatnya sendiri.

Dan usaha keluarga Kim untuk mendekati Rose sedikit berhasil. Rose yang mulai menerima mereka dan merespon apa yang dilakukan, baik itu perkataan, perbuatan ataupun lainnya.

Sebentar lagi adalah hari melahirkan untuk Irene. Seluruh keluarga menjaganya dengan sangat baik. Bahkan kemanapun Irene pergi pasti salah satu keluarganya akan mengekorinya dari belakang.

Dan entah ide dari siapa di hari weekend mereka merencanakan untuk menghabiskan waktu dengan seluruh keluarganya. Mereka melakukan piknik di sungai yang terkenal di negara sendiri, sungai han itulah namanya.

Bercerita, bercanda, tertawa bersama, bermain, menggoda si bungsu, menjahili si bungsu, apapun mereka lakukan hanya untuk menghabiskan waktu dengan keluarganya dan terakhir mereka akan melihat matahari terbenam dari jembatan sungai han.

Waktu menunjukkan sore dan dengan perlahan mereka menuju ke jembatan sungai han, bersepeda itulah alat tranportasi mereka kesana, namun tidak dengan Irene mengingat kehamilan yang sebentar lagi akan penyok dan mengeluarkan seorang bayi manusia dari dalamnya.

Namun ternyata berjalan lebih enak untuk menikmati matahari terbenam dengan awan orenge diatasnya.

Rose berjalan dibelakang semua keluarganya, dengan kedua tangan yang berada didalam kantong celananya. Matanya yang berbinar melihat seluruh keluarganya di depan, tawa yang terdengar, senyum yang terlihat, bahagia yang dipancarkan membuat hatinya sedikit meleleh, apalagi melihat bagaimana tawa Lisa dengan sangat merdu dan suaranya yang paling keras membuat sudut bibirnya terangkat. Dia bahagia jika dia bahagia, dan menyadari tak sia-sia dirinya kembali bergabung dengan keluarganya walaupun dulu pernah berjanji pada dirinya sendiri tak ingin lagi berhubungan ataupun bergabung dengan keluarga Kim, namun demi Lisa dia mengingkari janjinya sendiri, demi kebahagiaan adiknya dia sanggup melakukan apapun itu.

Beberapa langkah di depannya terlihat Irene yang bergandengan dengan sang suami, tangan yang satunya menompang perut yang sudah sangat besar dan siap untuk meletus, maksudnya melahirkan. Dan sebagai saudara sudah berjalan kaki dengan mendorong sepedanya.

Rose adalah seseorang yang sudah terlatih, dengan cahaya merah yang berada di pinggang belakangnya Irene dia sudah tau apa itu dan benda apa yang digunakan. Pendengar menajamkan setelah seseorang melatihnya selama beberapa tahun, begitupun dengan Rose, telinganya mendengar suara yang diperdam dan tak usah berbalik arah dia sudah tahu benda apa yang menuju pada targetnya. Sebelum sesuatu mengenai Irene Rose berlari dan mengorbankan punggungnya dengan darah yang mulai keluar dan mengotori baju kemaja putihnya.

"Ahhhhhh." Joy yang berbalik untuk melihat unnie dan iparnya, Eomma dan Appanya juga Rose yang berada di paling belakang. Tak terduga dia melihat bagaimana Rose berlari dan melindungi Irene dari peluru yang mengarah pada unnienya, apalagi saat melihat noda darah di baju belakang Rose saat dirinya berbalik arah untuk melihat siapa orang di belakangnya. Dan keadaan itu membuat Joy menjerit menarik semua perhatian keluarganya termasuk Yeri yang sudah sangat jauh di depan. Namun mereka tak mengetahui alasan Joy menjerit.

Rose menutup matanya dengan lengan saat cahaya lampu mobil yang sengaja diarahkan lurus dan mobil itu melaju kearah Dara yang sudah sedikit keluar dari jalur penjalan kaki.

Belum sempat Rose menikmati rasa sakit dipunggungnya karena timbah yang mengenainya dia langsung berlari menarik Dara kedalam jalurnya saat mobil hitam itu hampir mengenai Dara.

AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang