AITA-26

603 61 13
                                    

10.12

Disebuah apartemen miliknya si kembar tepatnya di salah satu kamar di dalamnya, seorang seorang gadis yang semalam mabuk parah dengan dosis tertinggi tingkatnya kepanasan yang meminta untuk disentuh.

"Eugh"

Hal pertama yang dirasakan setelah matanya terbuka adalah rasa sakit kepala yang hebat, perut yang berputar melilit semua isi perutnya dengan rasa mual yang luar biasa yang ingin mengeluarkannya sesuatu. Dia berlari kearah kamar mandi dengan niat untuk mengeluarkan hal yang mengganjal diperutnya.

Bruek

"Hah leganya." Bru lewat belakang yang dirasanya aman sebelum mulut yang terkendali terbuka-buka meminta waktunya keluar juga.

Wuek

Setelah urusan perut terselesaikan, Joy membasuh wajahnya dn bercermin didepannya. Sakit yang terasa dikepalanya tak dihiraukannya lagi setelah panggilan alam memanggilnya, apalagi saat melihat dirinya sendiri dicermin.

Walaupun ingatannya samar dengan kejadian yang menimpanya semalam, namun yang dapat disimpulkan adalah kedua gadis yang menemaninya semalam bukan seorang teman.

Ketiga lelaki yang mendekatinya, Joy menyentuh bibirnya sendiri, juga dilehernya dikedua sisi terdapat sedikit tanda merah. Ingatan samarnya yang memperlihatkan dua orang lainnya yang menendang ketiga lelaki itu dan menarik dirinya kedalam dekapan salah satu dari keduanya. Namun dia sama sekali tak mengetahui dua orang itu pria atau wanita.

Dia mengingat sesuatu sekarang saat matanya mengelilingi kamar mandi itu lewat pantulan kaca didepannya.

"What the ...."

Bruk

Joy menarik pintu kamar mandi dengan sekuat tenaga, semua rasa sakit yang dirasakannya entah mengapa langsung menghilang ketika dia menyadari dia berada dimana.

Kamar ini bukan miliknya. Dan pakaian yang dipakainya juga bukan pakaian sebelumnya. Namun jika dicium dari wangi pakaian itu wangi parfum perempuan.

Dengan kaos putih polos yang kebesaran dengan celana training. Jadi ini pakaian laki-laki atau ....

Ceklek

Pintu terbuka dengan perlahan beriringan dengan irama jantung Joy yang tak karuan.

Perlahan-lahan pintu itu terbuka dengan lebar dan memperlihatkan seorang gadis berponi dengan makanan dan minuman ditangannya.

Lisa?

Joy mematung melihat gadis itu yang kini berjalan meletakkan makanan dan minuman itu ke atas meja kecil di kamar itu. Mata Joy yang mengikuti semua penggerakan wanita berponi itu. Sampai gadis itu berdiri dihadapannya, padangan Joy masing tak lepas darinya hingga ia tersentak dengan suara gadis itu.

"Makanlah dan minum obat mu."

Lisa berbalik arah dan akan keluar sebelum sepasang tangan melingkar diperutnya dan dia bisa mendengar suara yang ditahan-tahan.

"Jangan pergi lagi." Suara lirih Joy dengan baju bagian belakangnya yang basah, Lisa berbalik arahnya lagi dan membawa Joy ke dalam pelukannya.

"Hiks aku mohon jangan pergi lagi, aku mohon kembalilah."

Dari pertama dia melihat Lisa memasuki kamar air matanya dengan tiba-tiba keluar. Saat Lisa meletakkan nampan ditangannya dia sebisa mungkin menahan tangisnya. Saat dia mendengar suara Lisa dadanya merasakan sesak dengan menahan airmata nya sampai saat Lisa berbalik dan keluar dia tak sanggup lagi menahannya. Dia langsung berlari dengan airmata yang mengalir dan memeluk adiknya. Ia tak peduli jika adiknya menolak pelukannya sampai saat dia adiknya yang dis rindukan membalas pelukannya. Pelukan yang pertama kali dia rasakan dari adiknya itu sama hangatnya dengan pelukan saudaranya yang lain.

AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang