AITA-31

554 57 14
                                    


Seulgi yang ingin menawarkan dirinya untuk bergabung dengan Rose terhenti saat mendengar suara yang dikenalnya.

Jisoo setengah berteriak memanggil unnie sambil melambai-lambaikan tangannya yang mengakibatkan beberapa orang disekitarnya melihat kearah, namun dia bodoamat yang di inginkan unnienya melihat kearah meja mereka.

Dan panggilan Jisoo menghentikannya seseorang yang ingin kembali ke mejanya.

Jisoo unnie? Dan siapa di depannya? Juga siapa yang dia panggil?

Lisa menghentikan langkahnya saat mendengar suara Jisoo dan mungkin yang dipanggilnya adalah saudaranya.

Seulgi berpamitan pada Rose yang sudah menghabiskan semua makanannya dan berjalan kearah Jisoo yang masih melambai-lambaikan tangannya dengan tersenyum lima jari.

"Ih unnie hentikan, semuanya melihat kearah kita." Jennie menutupi wajahnya, entah mengapa unnienya yang satu ini tiba-tiba kumat?

"Unnie, Seulgi unnie. Sini sini." Jisoo masih dengan semangat memanggil kakaknya hingga matanya melihat dua orang yang sudah keluar dari cafe tersebut.

Fyuihh

"Kenapa kalian disini?"

Seulgi sekarang sudah duduk di samping Jennie yang masih menutupi wajahnya dengan rambut yang dilerai.

"Makan unnie, you?" Jisoo menunjukkan mejanya yang penuh dengan piring kosong.

"Ketemu klien, sekalian makan juga sih."

Seulgi yang tadi berada di lantai atas bersama kliennya, dan saat dirinya yang ingin pulang melihat seseorang yang familiar di depannya yang asik makanan tanpa melihat kesekitarnya.

"Klienmu yang tadi unnie." Karena orang-orang yang kembali sibuk dengan dirinya sendiri, Jennie kembali menegakkan kepalanya.

"Bukan, dia kenalanku." Ya. Memang benar bukan dirinya hanya sebatas kenalan dengan Rose? Namun entah mengapa dia nyaman dengannya.

Sedangkan Jisoo, membuka handphone dan asik dengan gamenya sendiri seolah-olah bukanlah dirinya yang memanggil sang unnie, yang membuat mata tertuju kearah meja mereka.

"Ku kira dia klienmu." Jennie mengangguk-anggukan kepalanya. "Oh iya unn, mengapa wajah tak asing ya."

Jisoo langsung mengpause gamenya dan menompang dagunya menatap kearahnya keduanya.

"Ku kira hanya diriku saja Jennie." Ya saat pertama kali Seulgi melihat wajah Rose entah mengapa dia wajahnya sangat familiar dan kehangatan di samping seperti..??

"Mungkin kalian pernah melihat mereka di masa lalu." Jisoo memasukkan semua barang-barang kedalam tas.

Seulgi dan Jennie masih memikirkan perkataan Jisoo, pernah bertemu? Dimasa lalu? Lalu siapa? Dan mengapa mereka tak asing dengan wajahnya?

"Ayo kita pulang." Jisoo langsung berdiri dan membayar makanan mereka sebelum keluar dan diikuti oleh dua saudaranya di belakang dirinya.

Jennie dan Jisoo berada satu mobil karena mereka datang bersama, sedangkan Seulgi dengan mobilnya sendiri kembali ke masion mereka.

.


Bulan sudah menampakkan dirinya dan matahari yang kembali bersembunyi dengan janji akan kembali besok pagi.
Kini saudara kembar sedang menghabiskan waktu mereka dipasar malam, membeli semua jajanan juga Lisa yang membeli barang-barang yang dianggapnya lucu.

Tak terasa waktu yang dihabiskan sudah terlalu lama dan keduanya kembali pulang ke apartemen dan mempersiapkan apa saja yang akan dibawa ke kamp mereka, karena seperti yang diketahui besok mereka kembali bertugas. Dan mungkin akan sedikit berubah saat Joy berhasil nantinya.

.

.

.

Masion salah satu orang terpengaruh di negaranya terlihat sangat sunyi dengan semua sudut masion dengan cahaya yang remang-remang.

Namun ada salah satu kamar yang masih diterangi oleh cahaya yang terang di dalam ruangannya sendiri.

Jemari yang bergerak dengan cepat di atas komputer.

Kena kau.

Seringai terbit mulut manisnya dengan wajah yang terlihat puas dengan apa yang dilihatnya.

.

.

.

6 bulan berlalu

Dan tepat sudah kepergian Joy dari rumahnya meninggal semua beban pikirannya yang membuat keluarganya khawatir dan putus asa mencari keberadaan dirinya.

Jennie yang sudah lulus dari kampusnya dengan salah satu nilai terbaik di kampusnya.

Bukan, bukan tangis haru yang keluar dari matanya. Bukan, senyum bahagia yang terbit di bibirnya. Airmata dan senyuman di wajahnya adalah kesedihan atas kelulusannya. Kembarnya bahkan sudah setahun tak pernah kembali, jangankan untuk pulang bahkan kabarnya saja mereka tidak mengetahuinya sama sekali.





"Selamat dokter Kim."

Dokter yang menjadi salah satu dokter terbaik di negara mereka. Gadis yang terpaksa mengubah impian kerena tekanannya. Rasa sedih dan airmata terbayarnya, dukung dari adik-adiknya membuatnya berhasil, tak pernah dia bayangkan dalam waktu sesingkat ini dia bisa melewatinya dan dia merindukan keluarganya namun keadaan menyuruh tetap kuat dan memendam rindu hanya karena egonya yang terlalu karena keluarganya sendiri.




Irene yang hidupnya kembali bebas setelah pertunangan yang direncanakan oleh sang ayah yang gagal. Dia yang mengharuskan untuk pergi ke berbagai macan negara karena pekerjaannya dan tanpa diduga dia menemukan pemilik hati dibelahan dunia lain dan seminggu dari sekarang adalah pernikahannya.

Seulgi yang juga sudah mempunyai kekasih hati dalam pertemuan klien yang sering dilakukan.

Wendy yang luluh terhadap seorang lelaki. Perjuangan yang dilakukan mampu mengerakan hatinya hingga kini mereka berada dalam sebuah hubungan.

Jisoo yang entah pikiran darimana memiliki untuk melanjang, bahkan hubungan kekasih tak pernah dia sentuh sama sekali, berbeda dengan Jennie yang sudah mempunyai mantan kekasih tapi untuk sekarang dia menjomblo kawan.

Para bungsu yang sedang sibuk-sibuknya dengan dunia perkuliahan, Yeri, Lia dan Tzuyu.

Hanbin yang sudah menikah bahkan dikaruniai seorang putri yang bernama Kim Henna.

Mingyu yang berhasil masuk ke kepolisian, Ryujin yang sekarang menjadi anggota militer yang akan dipanggil hanya saat darurat saja. Juga beberapa juga yang berasal dari angkatan yang berbeda darinya yang juga menjadi seperti dirinya. Dan sekarang dia membantu sepupunya Mina diperusahanan sang ayah.

Dahyun yang semakin hari semakin bagus dalam profesinya.

Para orang tua Taeyong-Tiffany, Siwon-Yoona dan Jiyoung-Sandara. Mereka akhirnya bisa merasakan masa tuanya dan bersantai setelah anak-anak mengambil ahli dalam pekerjaannya. Namun tidak dengan Jiyoung..?



.

"Yang ditunggu akhirnya tiba, dan kau Jiyoung juga akan merasakan bagaimana kematian anakmu."

Drtt drrt drrt

"Persiapan semua, Minggu depan dia akan menikah saat itu kita akan beraksi."

"....."

"Dia sudah lama meninggal pertemanan kami dan Jiyoung akan merasakan sama seperti ku. Hahahaha."

Tut

Orang tersebut melihat foto keluarga Jiyoung yang berada ditangan. Mengangkat tangan kirinya dan tangan kanan yang menghidupkan sebuah korek api sebelum foto tersebut langsung terbakar habis.

"Kita impas."







                                                          AITA.....

AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang