Lama mereka mencoba membuka pintu kamarnya Rose. Karena tak tahan lagi Wendy berlari dan mengambil setumpuk kunci untuk membuka kamar Rose.
Tok
Tok
Tok
"Rose? Rose-ya." Bahkan suara Jisoo saja sudah berubah.
Kamar anak-anak Kim berada sedikit jauh dari kamar tertua, baik itu orang tuanya ataupun Grandpa dan Grandma mereka. Suara-suara bising yang mereka buat mungkin tak terdengar kekamar tertua namun itu menganggu aktivitas di kamarnya si sulung.
Karena sudah terlanjur, kamar si sulung tak menghiraukannya namun melanjutkan aktivitas mereka. Karena kebisingan anak-anak Kim sudah sering terjadi di dalam masion.
Tak ada sahutan atau apapun dari dalam kamarnya Rose.
"Biar ku coba." Jisoo dan Joy mundur memberi jalan pada Wendy yang datang membawa setumpuk kunci dalam genggamannya.
. . .
"Sebenarnya kau tau tidak sih yang mana kuncinya." Seulgi tak sanggup lagi melihat Wendy yang masih sibuk memilih kunci dan Yeri yang terus menguap.
"Kuncinya banyak jadi butuh waktu." Setelah pemilihan Wendy mencoba membukanya yang ternyata itu masih saja salah.
"Minggir unnie, biar ku coba. Sini." Yeri mendorong tubuh Wendy dan meminta setumpuk kunci itu.
Sama halnya dengan Wendy, Yeri juga kesulitan untuk membuka kunci itu hingga tiba-tiba bayangkan kaki menghantam pintu kamar yang mengejutkan mereka semua.
"Yakkk unnie bisakah kau sabar." Jennie mengusap dadanya melihat bagaimana bar-bar nya Jisoo yang tiba-tiba menendang pintu kamar Rose.
"Hiy." Jisoo sudah mengambil ancang-ancang sebelum Lisa menghentikan.
"Stop unnie, kau hanya akan menyakiti kakimu sendiri."
Lisa mengulur tangannya pada Yeri meminta setumpuk kunci itu.
Ting ting
Aku masih ting ting
Suara kunci yang bertabrakan dan Lisa memilih salah satu kunci sebelum mencobanya.
Klek
Ceklek
Pintu didorong kedalam sebelum mereka semua dengan tergesah memasuki kamarnya Rose.
"Yak yak biarkan aku dulu Joy..."
"Mundur dulu unnie, biarkan aku duluan."
Joy dan Seulgi masih tersangkut di pintu kamar saat melihat wajah saudara berbinar.
"Ihh minggir unnie." Dan mereka masih saja melombakan siapa dulu untuk masuk.
Kelimanya mengabaikan keadaan Seulgi dan Joy, mereka melihat seragam dan atribut seorang tentara laut diatas kasur, sepatu yang terletak di lantai dan tas yang berada di sofa.
Apakah Rose sudah pulang?
Tapi mengapa tidak ada yang mengetahuinya?
Lalu dimana dia?
"Rose?" Jisoo berteriak sedikit keras memanggil nama si pemilik kamar. Namun sama seperti tadi tak ada sahutan apapun.
"Huh? Dimana Rosie?" Jennie berjalan kearah kamar mandi. "Kosong, tidak ada siapapun."
"Lalu dimana dia berada? Tak mungkin dia keluar jika pintunya saja dikunci dari dalam kan?" Wendy mulai berpikir.
Sedangkan Lisa menatap sekeliling dengan mata sendunya, kembarnya sudah pulang namun tak menemuinya sama sekali?
KAMU SEDANG MEMBACA
AITA
Short StoryGak tau mau buat cerita apa Jadi ini cerita ngalir gitu aja dah dan soal deskripsinya apa ya mungkin ini aja lah ya? Dua anak kembar yang lahir dari rahim yang sama mempunyai ibu yang sama, sama-sama perempuan, mempunyai keluarga yang sama, gitu aja...