~END~

706 48 4
                                    

"ROSE."

Teriakkan nya membuat mereka yang berada di sana terkejut dengan suara teriakan yang sudah lama tak mereka dengar suaranya.

"Eomma."

"Yeobo."

Semua yang berada disana berlari kearah suara tadi.

Ya. Dialah Sandara Park atau Kim Sandara.

"Ro"

Hanya itu yang keluar dari bibir bahkan katanya saja tak terselesaikan dan itu begitu sulit apalagi dia masih tak jelas mengenal orang-orang di depannya.

Mata yang sudah lama terpejam saat terbuka kembali mungkin itu berat dan kabur secara bersamaan.

"Eomma."

Dara yang merasa begitu berat beban dimata dan seperti ditekan di kepalanya mencoba untuk menutup mata berharap perasaan itu hilang.

"Eomma, Eomma."

"Yeobo, tetaplah sadar dan jangan tutup matanya." Jiyoung yang memang sudah menelpon dokter keluarga untuk istrinya semakin panik saat Dara kembali menutup matanya.

Dan entah mengapa Dara merasa sangat ingin tidur sekarang, mengabaikan semuanya panggilan dan permintaan yang dia tau itu adalah suaminya.

Hampir saja dunia mimpi menjemput namun suara lembut menyapa telinga, suara yang dia ingat sangat ingin mendengar pemilik suara itu memanggilnya.

"Eomma."

Rose. Itu adalah suara anaknya, Rose yang dia lihat sudah tak bernyawa memanggilnya 'Eomma'.

Dengan berat Dara kembali membuka matanya dan penglihatan sedikit lebih jelas dari pertama kalinya.

Dia menelusuri semua wajah di dekatnya mulai dari sang suami lalu siapa disebelah suaminya? Mengapa itu begitu mirip dengan anak perempuan? Jika itu bener, dimana menantunya dan cucunya? Dan mengapa wajah di depannya lebih mudah dari ingatannya?

Tak sempat bertanya, dokter keluarga yang sudah dihubungi datang tepat waktu dan memeriksa Dara di masion mereka, keadaan krisis sudah dilewatinya dan tak ada lagi yang di takutkan, pasien sadar setelah beberapa tahun lamanya menutup matanya dengan rapat dan mengabaikan dunia dan sekitarnya selama ini.

Ya. Itu hanya bunga tidur dari seorang ibu yang menyesali dirinya yang tak cukup baik bagi anaknya dan nyatanya semua anaknya masih dalam pendidikan tak ada direktur yang sudah menikah dengan bos lainnya dan memiliki anak, tidak ada yang menjadi pemilik hotel dan sekitarnya yang begitu ternama, tidak ada dokter muda yang menjadi pemilik rumah sakit, tak ada yang membangun perusahaannya sendiri, tak ada yang menggantikannya sebagai pemilik butik ternama dan tak ada yang ahli profesi dari hukum ke kedokteran dan tak ada tentara apapun itu dan tak ada yang menjadi fotografer apalagi anak kecil yang sudah berkuliah. Semua itu hanya cerita yang diciptakannya dalam mimpi, dunia bawah sadarnya.

Memang benar ibunya tertabrak dan tak terselamatkan namun tak ada yang menyalah siapapun itu. Mereka semua saling merangkul dan menguatkan. Tak ada yang ditampar tak ada yang diusir dan tak ada anak haram apalagi tak diharapkan. Tak ada pukulan, tak ada diasingkan dan dibeda-bedakan dari saudaranya. Jiyoung memperlakukan anaknya sama rata dan adil terhadap anaknya, dia tak pernah memaksa kehendaknya apalagi bermain tangan dengan anaknya.

Irene, Kim Joohyun baru saja memasuki dunia perkuliahan, dan Kim Seulgi dan Wendy yang hampir tamat dari sekolahnya, kelas 12. Kim Jisoo yang baru saja memasuki sekolah internasional high school atau dengan kata lain SMA. Benar gak sih tulisannya?

Dan sikembar J setahun di bawah Kim Jisoo, unnienya dan begitupun dengan kembaran Chaeyoung-Lisa satu tahun lebih muda dari kembaran J dan si bungsu yang berbeda beberapa tahun dari unnie terakhirnya.

Nyatanya Dara sudah koma 3 tahun yang disebabkan oleh musuh bisnis suaminya sendiri. Dia yang sedang menangis kepergian sang ibu tak tau bahwa dia menjadi incaran dan dikesempatan lainnya sang pelaku berhasil menancapkan jarum suntik yang berisi racun di lehernya. Karena racun yang begitu besar membuat hilang kesadaran bahwa hampir merenggut nyawanya.

.

Dengan dirinya yang sudah sadar dari sebulan yang lalu membuat tenang karena kejadian yang mengerikan itu tidaklah terjadi dan dia mengharap tak pernah terjadi.

Akhirnya. Keinginan seorang ibu yang ingin melihat dan menemani pertumbuhan anaknya terwujud, mereka begitu bahagia menghabiskan waktu mereka bersama.

Suami yang begitu mencintaimu rela menunggumu sampai kapanpun dan tak pernah berniat mengganti pendampingnya, suami yang rela merawat anaknya seorang diri sembari menunggu istri bangun dan kembali ke sisi mereka.

Dan keberuntungan seorang ibu yang memiliki banyak anak yang begitu pengertian dan saling menyayangi sesama saudaranya, merangkul saat jatuh, menemani saat sepi, merawat saat sakit, semuanya mereka lakukan dan tak dibiarkan siapapun untuk menyakiti keluarga mereka.

Senyuman Dara semakin indah dan menawan melihat suami dan anaknya yang berada di tikar yang digelar untuk piknik di belakang rumah, mereka bercanda dan tertawa dengan memakan es krimnya masing-masing.

Semuanya hanya ingatan alam sadarnya. Tak ada Roseanne Park ataupun Lalice Park. Yang ada hanyalah Kim Chaeyoung dan Kim Lalisa, anak dari Kim Jiyoung dan Kim Sandara.

Tak ada anak haram, mereka adalah hasil dari cinta mereka sendiri. Anak yang diharapkan oleh orang tua bukan karena hadir dari kesalahan apalagi secara kotor.














_________________________________________

Nyatanya kebanyakan orang tak bisa memulai hal baru disaat yang dulu belum berakhir.

Aku sadar, hal yang dimulai disaat yang lama belum usai hanya akan membuat keduanya sia-sia.

Begitu dengan percaya dirinya merancang alur dan jalan ceritanya yang nyatanya hanya akan berakhir di tempat terbuang.

Biarkan. Biarkan cerita baru ku 'itu' menjadi pelajaran dan 'itu' tak akan pernah muncul lagi di berbagai cerita.

'TIST' adalah cerita yang begitu aku usahakan, memikirkan dan membuat alur sebuah cerita. Di awal aku mendapatkan semua ide sebelum mengingat yang dulu dan semua itu hilang entah kemana.

Itu akan menjadi pelajaran hingga 'tak akan membuat cerita baru sebelum yang lama berakhir.'











DENGAN ORANG LAMA APA DENGAN ORANG BARU?

'AKAN KU AKHIRI YANG LAMA DAN MEMULAI KEMBALI DENGAN ORANG BARU.'

















THANKS............ good bye and see you guys di cerita baru nantinya yang tak tau kapan itu.

Jika merasakan rindu kau dapat dengan langsung mengatakan tanpa harus memaksa untuk dibalas rasa rindu itu, setidaknya dia tau kau merindukannya.

Jika kau merasa lelah, berhenti sejenak dan mulai lagi dengan semangat yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasa lelah itu.








SELAMAT PUASA.



AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang