Chapter Five : The Labyrinth and The Statue

784 78 5
                                    

Mingyu, Chan, Seungcheol, Jeonghan dan Wonwoo sudah duduk melingkar di bawah pohon dekat sungai. Mereka semua sama sama terdiam. Tidak ada yang mengeluarkan suara atau berinisiatif untuk memecah keheningan. Sampai Chan mengangkat tangannya.

"Haruskah kita mulai untuk mempelajari dan memahami energi masing masing?" Ucap Chan sembari menengok, memperhatikan wajah yang lain satu persatu.

"Boleh" Jawab Seungcheol. "Ayo peluk aku dulu Chanie~" Ia merentangkan tangannya, menutup mata dan tersenyum.

"Ish! Kakak Jeonghan apakah kau tidak lelah dengan sifatnya? Menyebalkan!"

Jeonghan terkekeh mendengar keluhan Chan. "Kau tau Seungcheol menganggapmu seperti adiknya sendiri Chan"

Chan melirik Mingyu dan Seungcheol bergantian. Sebenarnya ia ingin sekali berteriak. Memperkenalkan dirinya sebagai seorang angel adik dari Mingyu; Astaroth dan Seungcheol; Asmodeus, serta anak dari seraphim Raphael dan demon Azazel. Tetapi ia tidak bisa karena peraturan kuno yang ada.

"Iya iya terserah" Chan merentangkan tangan dan menunggu Seungcheol memeluknya terlebih dahulu.

Melihat adik bungsunya yang paling lucu membuat Seungcheol tersenyum gemas dan langsung memeluk Chan dengan erat. "Dino~"

Mingyu dan Jeonghan terkekeh melihat kelakuannya.

"Kau akan membuat ku kesulitan bernapas kakak! Badanmu panas! Kau seperti batu bara!"

Seungcheol melepas pelukannya lalu mencubit kedua pipi Chan pelan. "Dan kau seperti coklat putih, hati hati kau akan meleleh jika kau bersentuhan denganku"

Chan mendelik sinis lalu membuang wajah. Seungcheol terkekeh geli dan mengalihkan pandangannya dari Chan ke adiknya yang lain; Mingyu.

"Bagaimana dengamu? Mau ku peluk?" Tanya Seungcheol kepada Mingyu.

"Bilang saja kau mau berpelukan" Ucap Mingyu malas.

"Kau benar" Seungcheol menghampiri Mingyu dan memeluk adiknya erat. Ingin sekali ia menyebut dirinya dengan bangga sebagai kakak dari Chan dan Mingyu. Namun sayangnya ia tidak bisa.

"Chan benar. Badanmu sangat panas kau bisa membakar apa saja yang kau sentuh"

Seungcheol melepas pelukannya dan tersenyum. "Lalu? Aku bisa menghangatkanmu lho"

"Aku bisa mengatur suhu tubuhku sendiri"

"Meminta bantuanku tidak akan menyakitkan"

"Kenapa tidak hangatkan badan kekasihmu saja? Lihat Jeonghan ada disini"

Jeonghan menunduk dan tersenyum malu. Seungcheol yang merasa dirinya terbawa suasana langsung terkekeh canggung dan kembali duduk di sebelah Jeonghan. Wonwoo yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan suara. "Bagaimana denganku? Kau juga harus memelukku" Ucapnya kepada Mingyu.

"Aku sudah tau energimu"

"Dari mana? Apakah kau diam diam memperhatikan aku?"

Kening Mingyu sedikit mengkerut. "Kau sering menempel padaku, kau pikir aku tidak bisa merasakan energimu?"

Wonwoo mengerucutkan bibirnya. "Setidaknya beri aku pelukan!"

"Tidak apa apa kakak Wonwoo" Chan berusaha menghibur Wonwoo. "Kakak ku memang tidak terlalu suka bersentuhan. Jika kau mau kau bisa memelukku"

"Tidak terima kasih, aku tidak suka anak kecil"

Seungcheol dan Jeonghan tertawa. Chan menatap Wonwoo tidak percaya dan menatap Mingyu bertanya tanya. Bagaimana bisa kakaknya tahan berdekatan atau dibuntuti oleh seorang demon seperti Wonwoo?

[S1✔] S2 Devil Saint ✗ MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang