S2 Chapter Ten : Reticence Bibliotheca

228 30 1
                                    

Setelah bertemu Baekhyun, Mingyu memutuskan untuk pergi menemui Wonwoo, Jun dan Myungho. Dalam perjalanan ia bertemu dengan Seokmin yang tengah berlatih dengan Jisoo.

"Astaroth! Bagaimana kabarmu?" Seokmin bertanya dengan senyuman.

Bisa dibilang pertanyaan Seokmin itu terdengar seperti tidak seharusnya dikatakan. Karena walau sedang merasa baik pun mereka sebenarnya tidak baik baik saja.

"Tidak buruk" Akhirnya Mingyu menjawab demikian.

Jisoo tersenyum miring. Ia menarik Seokmin untuk kembali berlatih lalu memberikan gesture kepada Mingyu agar hybrid tersebut segera pergi ke tujuannya.

"Seseorang bilang ingin bertemu denganmu Astaroth, pergilah" Ucap pangeran neraka tersebut.

Mingyu mengangguk, mengucapkan terima kasih pelan lalu beralih pergi menuju tujuannya. Samar samar ia mendengar suara Jisoo yang memerintahkan Seokmin untuk menyerangnya dengan begini dan begitu. Dunia akhirat sedang dalam tidak baik baik saja. Angel yang tidak suka kekerasan seperti Seokmin berlatih, angel yang selalu berbuat sebagaimana seharusnya; Yoojung sudah mati dan pangeran surga yang paling baik; Hansol malah beralih berpihak pada musuh.

"Kiernan" Mingyu memanggil Wonwoo yang sedang duduk memegangi Jun yang tidak sadarkan diri.

Wonwoo menengok dan Mingyu bisa melihat jelas kedua mata Wonwoo yang dipenuhi perasaan sedih, takut dan lelah. Myungho yang tertidur di sebelah Jun tersenyum lemah melihat Mingyu.

"Oh Astaroth"

"Apa yang terjadi? Kenapa Jun?"

Mingyu berdiri di sebelah Wonwoo. Demon tersebut langsung menyenderkan kepalanya kepada Mingyu begitu merasakan tubuhnya yang dekat. Myungho yang ditanya hanya bisa menghela napas pelan.

"Rave masih belum bisa melepaskan kalung rantainya. Jika dilepas ia bisa mati. Tetapi tidak dilepas pun sayapnya perlahan kembali menjadi abu abu"

Mingyu melihat sayap Jun yang ujungnya berubah menjadi abu abu. Ia tidak tau apa apa mengenai being, baik itu angel being, demon being, naga being dan being lainnya. Tidak ada satupun dari mereka yang mengerti kecuali pembuat being tersebut.

"Menurutmu apa Soonyoung tau bagaimana cara kita menyelamatkan Jun?"

"Aku sudah tanya tapi dia bilang tidak tau"

Ketiganya terdiam. Mereka tidak mengerti harus apa. Mereka ingin hidup, mereka ingin kehidupan mereka kembali seperti sebelum semua ini terjadi. Namun semuanya tidak mungkin kembali. Persentase mereka untuk bertahan hidup bahkan lebih kecil daripada persentase mereka semua mati.

"Gabriel bilang kita akan mencari buku tentang The Four Horsemen untuk mencari cara mengalahkan mereka. Mungkin kita juga bisa mencari buku bagaimana cara menyelamatkannya"

Seseorang tiba tiba saja masuk ke dalam tenda membuat ketiganya terkejut. Kyubin berdiri dengan wajah yang datar berkata. "Gabriel ingin kalian ikut pergi ke perpustakaan Reticence Bibliotheca"

Mingyu dan Wonwoo saling memandang semantara Myungho menggigit bibir bawahnya.

...

Baekhyun berdiri dengan puluhan burung merpati terbang di atas kepalanya. Mingyu, Wonwoo, Myungho beserta beberapa angel dan demon lain berkumpul karena dipanggil.

"Ada apa Gabriel?" Jongin adalah yang pertama bertanya.

Baekhyun menatap burung merpatinya. Satu persatu dari burung tersebut terbang ke berbagai arah yang berbeda. Baekhyun membuka sayapnya lebar untuk mendapatkan perhatian.

"Aku ingin kita pergi ke Reticence Bibliotheca, perpustakaan pertama yang dibuat oleh angel dengan berbagai pengetahuan kuno. Tapi tidak semua akan pergi kesana. Aku, Astaroth, Kiernan, Adriel, Eldon, Enigma dan Jael yang akan pergi. Sisanya harus menjaga kemah"

[S1✔] S2 Devil Saint ✗ MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang