Berdiri di depan cermin, Seungcheol berulang kali membuang napas. Ia sudah mengulang kata katanya berkali kali namun perasaan gugup dan khawatirnya masih terus saja mengganjal. Bagaimana jika ia tidak bisa berkata apa apa nanti?
"Wow, kau harus membersihkan dirimu lagi kakak" Suara Mingyu di belakangnya membuat Seungcheol menggeram rendah dan berbalik badan.
"Aku sudah menghafalkannya"
"Apa kau yakin?"
"Tentu saja"
"Kalau begitu mari kita coba"
Mingyu menarik kursi yang ada di pojok ruangan dan duduk sembari tersenyum menatap kakaknya binar.
Seungcheol yang di tatap malah semakin gugup. Ia mengacak rambutnya frustasi lalu buru buru merapihkannya kembali setelah sadar akan apa yang baru saja ia lakukan.
"Oh ayolah kak, kau sudah biasa berpidato di depan para angel, demon dan hybrid tidak perlu gugup begitu"
"Diamlah!" Dibentak seperti itu membuat Mingyu mencebik. "Ini lain dengan pidato biasa. Dan lagi bagaimana denganmu? Bukankah sudah waktunya kau berpacaran dengan Wonwoo?"
"Kenapa jadi membicarakan aku dan Wonwoo?!"
Seungcheol tersenyum miring. Ia menarik dasi yang digunakan Mingyu dan berbicara dengan penuh penekanan.
"Cepat jadikan dia kekasihmu atau seseorang akan mengambilnya karena sebentar lagi dia akan diangkat menjadi Satan yang baru. Oh, aku lupa. Adikku Astaroth adalah seorang pengecut dalam hal percintaan"
Dengan kesal Mingyu mendorong Seungcheol menjauh. "Jadi kau ingin kita bertengkar? Iya?"
"Aku hanya berbicara fakta"
"Asmodeus!"
Kedua tangan Mingyu menghitam. Seungcheol yang sudah tau akan apa adiknya itu langsung buru buru berlari ke arah pintu untuk kabur namun tidak jadi ketika ia berpapasan dengan Chan.
"Kakak, apa kau sudah siap?" Tanya Chan sambil tersenyum lebar.
"Dino, menunduk" Seungcheol menarik Chan ke bawah namun terlambat karena Mingyu sudah melempar bola api hitam ke arah mereka yang sayangnya dihindari Seungcheol tetapi tidak Chan.
"Wa!!"
Chan terlempar akibat terkena bola api tersebut.
"Dino!"
Dengan panik Mingyu melesat menghampiri Chan. Seungcheol yang tidak sempat menyelamatkan adik bungsunya juga ikut terbang menghampiri. Keduanya menatap Chan khawatir dan tidak henti hentinya bertanya apakah angel itu baik baik saja.
"Enough!"
Kyungsoo menatap anak anaknya tajam. Kedua matanya kuning menyala seraya ia terbang menghampiri ketiganya.
"Apa yang kalian lakukan?! Asmodeus cepat pergi keluar mereka sudah menunggumu. Astaroth, jika kau melakukan hal seperti tadi lagi terpaksa aku akan menguncimu di rumah seharian penuh. Dino, ya ampun anakku apa yang telah kakak kakakmu lakukan?"
Seungcheol segera mundur dan pergi keluar sesuai perintah ayahnya karena tidak mau terkena marah. Mingyu yang juga tau jika ia tetap diam akan diberi hukuman, berjalan mengikuti Seungcheol diam diam. Setelah kedua anaknya yang memiliki darah demon itu pergi, Kyungsoo menghela napas dan tersenyum kecil. "Mereka sudah bisa bertengkar di luar rumah Jongin" Ucapnya pelan.
"Ayah" Chan memanggil Kyungsoo lembut. Tangan kanannya ia ulur untuk mengusap pipi ayahnya. "Ayo kita keluar juga. Aku mencintaimu ayah"
"Ayah juga mencintaimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[S1✔] S2 Devil Saint ✗ Meanie
Fanfic〈season two is up〉angel dan demon tidak pernah diperbolehkan bersatu, begitu peraturannya. bl + fantasy + drama seventeen meanie fanfiction copyright! the author does not allow any form of plagiarism, remake, translate and etc without permission. al...