"Kau tau Jay, kuliah itu lebih penting daripada cinta. Kalau kau sudah punya masa depan yang bagus, cinta bisa dicari dan bisa datang kapan saja" Bisik Mingyu kepada seorang manusia yang tengah mengalami dilema.
Hari ini Mingyu memiliki tugas turun ke bumi dan membantu beberapa orang tertentu untuk menentukan pilihan hidup. Kali ini orang yang harus ia bantu adalah seorang laki laki SMA bernama Jay.
Jay memiliki kekasih, ia juga memiliki tes masuk perguruan tinggi beberapa menit lagi. Yang Mingyu lakukan untuk membantu Jay adalah meyakinkan laki laki itu untuk mengerjakan tes masuk perguruan tinggi dan membiarkan kekasihnya pergi. Karena masa depan yang cerah dalam hal ilmu pengetahuan dan karir itu lebih baik daripada cinta muda semata.
"Baiklah" Dengan mantap hati Jay kembali ke kelas. Membuat Mingyu tersenyum tipis dan menceklis nama Jay dalam deretan nama terakhir yang ada di buku tugasnya.
Sebelum Mingyu bisa melangkah jauh dari gedung sekolah. Tiba tiba ia didatangi oleh seseorang yang sudah hampir seratus tahun ini mengganggu kehidupannya.
"Mingyu~" Seorang laki laki yang sama memiliki sayap sepertinya namun berwarna hitam muncul di samping Mingyu. "Kau mau kembali ke akademi? Mau jalan jalan dulu tidak? Katanya dibumi banyak tempat romantisnya lho"
"Tidak" Mingyu menengok untuk menatap laki laki itu tajam. "Apa yang kau lakukan disini bukannya kau memiliki tugas sendiri Wonwoo?"
Wonwoo一 laki laki bersayap hitam; demon yang mengganggu Mingyu mengerucutkan bibir.
"Iya aku punya tugas, tapi sudah selesai kok. Kalau kau melihat ada kecelakaan di ujung jalan itu tugasku. Sekarang aku punya tugas lain"
"Oh iya? Tugas apa?"
"Berkencan dengan angel paling tampan"
Mingyu menghembuskan napas kasar. "Kau tidak takut di siksa Lucifer hm? Demon tidak akan pernah bisa bersama dengan angel. Ingat peraturannya okay?"
"Oh ayolah Mingyu kita baru seratus tahun. Kita masih muda. Siapa yang peduli dengan peraturan sialan itu?"
"Aku. Seorang angel tidak akan pernah melanggar peraturan"
Wonwoo memutar kedua bola matanya malas. Angel selalu saja sok suci. Padahal Wonwoo yakin di dalam hati, pikiran dan diri setiap angel pasti ada hawa nafsu untuk melakukan sesuatu. Namun makhluk yang identik dengan warna putih itu malah munafik dan menolak keras keinginan mereka sendiri.
"At least bilang bahwa kau akan pergi ke perkumpulan sore ini. Aku menunggumu"
"No"
"Ugh! Ayolah Mingyu~"
"No means no Wonwoo"
Sebelum Mingyu melangkahkan kaki untuk pergi menjauh dari Wonwoo, dua orang laki laki terbang dengan cepat menghampiri mereka berdua dan langsung menghadang Mingyu.
"Hey Mingyu, Wonwoo" Sapa seorang angel berambut pirang dan demon berwajah dingin.
"Hai Seungcheol, Jeonghan. Apa kalian sudah menyelesaikan tugas kalian?" Tanya Wonwoo.
"Tentu sudah. Aku anak dari demon Azazel" Jawab Seungcheol bangga.
"Ya ya terserah"
Seungcheol terkekeh, pandangan mata tajamnya beralih dari Wonwoo ke Mingyu. Ia melihat angel itu dari atas ke bawah sebelum berkata. "Dino mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya. Kau tidak mau membantu adikmu? Mingyu?"
Mingyu melirik Seungcheol malas sebelum menjawab. "Aku akan membantunya" Dan ia melesat terbang pergi ke tempat dimana Dino sedang mengerjakan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S1✔] S2 Devil Saint ✗ Meanie
Fiksi Penggemar〈season two is up〉angel dan demon tidak pernah diperbolehkan bersatu, begitu peraturannya. bl + fantasy + drama seventeen meanie fanfiction copyright! the author does not allow any form of plagiarism, remake, translate and etc without permission. al...