Hari menunjukkan waktu malam. Suasana yang gelap oleh kabut terasa semakin gelap akibat hilangnya matahari. Awalnya Seungcheol bersikukuh ingin kembali ke akademi. Namun, laki laki bernama Yuuto yang disebut malaikat maut oleh Myungho menahannya dan berjanji bahwa tidak akan ada yang terjadi selama mereka disini.
Berkumpul mengelilingi sebuah api unggun, Seungcheol memeluk Jeonghan dengan erat. Di samping kanannya ada Chan yang menyenderkan kepala ke pundak Mingyu dan Wonwoo di samping kanan Mingyu yang juga menyenderkan diri ke adik hybridnya tersebut. Jun dan Jihoon duduk tidak jauh dari Wonwoo.
"Bisa kau ceritakan siapa kau sebenarnya?" Jun adalah orang yang memecahkan keheningan. Ia bertanya kepada Yuuto yang sedari tadi ia tatap dengan tajam dan penuh rasa ingin tau.
"Myungho sudah menyebutkan namaku"
"Aku tidak tanya nama. Aku bertanya tentang jati dirimu yang sebenarnya. Apakah benar kau seorang malaikat maut?"
Yuuto terkekeh pelan sebelum menjawab pertanyaan Jun. "Kau bisa sebut aku begitu. Semua yang kalian ketahui tentang angel dan demon adalah tidak sepenuhnya benar. Peperangan antara angel dan demon dulu tidak pernah terjadi karena dua makhluk imortal yang bertemu pertama kali. Angel dan demon sama sama memuja Lord Agung, tidak mungkin kalian tidak pernah bertemu dulunya, iya kan?"
"Apa yang kau tau tentang sejarah kami?!" Jihoon yang sedari tadi diam mendengarkan ikut membuka suara.
Yuuto tersenyum tipis. Ia menatap api yang membara di depannya dengan tatapan mata yang entah tidak bisa dipahami. Tiga laki laki yang mereka temui sebelumnya; Nine, Kyubin dan Junji, pergi ke tempat tinggal mereka sementara sang naga; Soonyoung duduk bersandar di sebuah pohon tak jauh dari mereka.
"Aku tau semua yang tidak kalian ketahui" Ucap Yuuto kecil.
"Ayah" Tiba tiba Wonwoo yang sedari tadi diam memanggil ayahnya dan duduk dengan tegap. Kedua mata Wonwoo membulat dan mulutnya sedikit terbuka seperti ia terkejut.
"Ada apa?" Tanya Mingyu.
"Ayahku mengirim pesan. Para demon dan angel dalam bahaya, kita harus segera kembali ke akademi sekarang juga!"
Buru buru Mingyu, Wonwoo, Seungcheol, Chan, Jeonghan, Jun dan Jihoon berdiri dari duduk mereka. Yuuto dan Myungho yang melihat mereka berdiri pun ikut bangun dari duduknya.
"Hari sudah malam. Kalian tidak akan bisa melihat jalan keluar dari pegunungan ini"
"Tapi ayahku dalam bahaya! Ayah mereka juga. Kita tidak bisa tinggal diam disini!"
"Kau baru saja pulih. Jika kau memaksakan dirimu untuk terbang sejauh itu maka kau tidak akan mempunyai tenaga untuk menolong ayahmu nanti"
Kedua mata Seungcheol mengkilat ungu dan ia maju selangkah mendekati Yuuto. "Kau tidak bisa menghentikan kami" Ucapnya penuh penekanan.
Bibir Yuuto terangkat untuk membentuk senyuman miring dan ia melirik ke arah Soonyoung. Naga yang tadinya dalam wujud manusia itu kini sudah berubah ke wujud aslinya.
"Jika kau ingin segera menolong mereka. Maka pergilah bersama Enigma. Dia adalah penguasa pegunungan ini dan tentu saja dia sudah mengerti seluk beluk pegunungannya sendiri"
Mingyu menatap Soonyoung lalu Yuuto. "Kenapa kau menyuruh kami untuk pergi dengannya?"
"Karena aku akan ikut. Aku akan menyelesaikan permasalahan yang sudah lebih dari seribu tahun berlalu"
"Kau tidak akan membiarkan kami diseret seperti tadi kan? Teman temanmu merantai kami dikaki naga itu sebelumnya" Ucap Jihoon dengan nada kesal.
"Nine tidak percaya padamu. Tetapi tenang saja, Enigma akan dengan senang hati memberikan punggungnya untuk ditumpangi"
KAMU SEDANG MEMBACA
[S1✔] S2 Devil Saint ✗ Meanie
Fanfiction〈season two is up〉angel dan demon tidak pernah diperbolehkan bersatu, begitu peraturannya. bl + fantasy + drama seventeen meanie fanfiction copyright! the author does not allow any form of plagiarism, remake, translate and etc without permission. al...