S2 Chapter Fourteen : Death

176 23 2
                                    

Mingyu berjalan cepat sambil menggenggam tangan Wonwoo. Ia menyisir seluruh makhluk yang mengelilingi api unggun lalu berdecak saat tidak menemukan keberadaan Baekhyun diantaranya.

"Apa yang kau lakukan Astaroth?" Mingyu tdak menjawab pertanyaan Wonwoo dan malah menariknya menuju sebuah pohon besar. Ia melihat ada seekor burung merpati yang terbang mengelilingi pohon tersebut.

"Gabriel!" Panggil Mingyu ketika ia melihat angel tersebut duduk bermeditasi.

"Ah, Astaroth? Ada apa?" Tanya Baekhyun tanpa menyudahi meditasinya.

"Aku menemukan sebuh petunjuk. Bunga mawar. Giselle sangat mencintai bunga mawarnya, bisakah kita mencari dimana keberadaan bunga itu?"

Baekhyun membuka mata dan perlahan berdiri. Burung merpati yang tadinya berterbangan kini berhenti dan hinggap di dahan pohon. Semua burung tersebut menatap Mingyu penuh perhatian.

"Apa kau yakin?" Mingyu mengangguk pasti. "Aku percaya padamu Astaroth. Jika kau yakin ini adalah sebuah petunjuk maka pergilah. Ajak Kiernan, Jael dan Rave"

"Rave?" Wonwoo yang sedari tadi diam membuka suara. "Dia baru saja membaik"

"Rave harus memulihkan tenaganya. Tanpa energi dia hanya bisa disebut sebagai manusia immortal yang memiliki sayap. Dia harus melatih dirinya untuk menjadi kuat"

Baekhyun menatap para burung merpatinya yang lalu terbang ke berbagai arah. Langit yang menunjukkan waktu malam sebentar lagi akan berubah menjadi pagi. Mantan seraphim tersebut menatap matahari yang hendak muncul tajam lalu menghela napas.

"Bersiaplah dan pergi ketika matahari sudah terbit sempurna. Hari ini aku dan yang lain akan pergi ke akademi. Mill mengirimkan pesan"

Mingyu mengangguk dan menatap Wonwoo mengisyaratkan agar demon itu mengikutinya. Perjalanan mereka bisa saja jauh. Mingyu tidak tau apakah mereka bisa kembali atau tidak. Tetapi ia yakin, pengorbanan semua orang tidak akan sia sia.

...

Mill menutup pintu di belakangnya dan segera berjalan menghampiri sebuah kristal yang ada di tengah ruangan.

Mill menutup pintu di belakangnya dan segera berjalan menghampiri sebuah kristal yang ada di tengah ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semoga saja hari ini semuanya akan berhasil dan berjalan lancar"

Mill menyentuh kristal tersebut dan mengucapkan sebuah kalimat mantra. Perlahan lahan keluar tameng tipis yang menyelimuti seluruh gedung akademi lalu menghilang. Suara dentuman keras membuat Mill tersentak dan berlari keluar ruangan.

"Serang!!" Pasukan angel, demon dan hybrid yang di pimpin Jongin datang menyerang pasukan zombie milik Giselle yang berkeliaran di sekitar akademi. Dengan senyuman tipis Mill berlari mencari keberadaan Giselle, Winter, Ningning serta Hansol.

"Gawat!" Saat sudah menemukan keberadaan mereka berempat Mill langsung berkata khawatir. "Akademi di serang. Mereka tau kita ada disini!"

Giselle membelakkan mata marah. Ia berjalan terlebih dahulu dan berteriak emosi melihat pasukannya yang sedang bertarung. Ia menengok dan menatap Ningning nyalang. "Kau! Pergi dan kuras semua energi mereka. Sialan! Berani beraninya mereka menyerang kita!"

[S1✔] S2 Devil Saint ✗ MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang