2

8.4K 457 36
                                    

"Baik selamat pagi semuanya! Selamat datang di kampus Pulau Rintis. Perkenalkan saya Gempa dari Fakultas Tata boga akan menjadi pembawa acara di pembukaan masa orientasi untuk para calon mahasiswa baru di kampus ini."

Para maba bersorak ria terutama para alpha karena klepek-klepek mendengar suara dan senyuman manis sosok yang bernama Gempa.

"Kita akan melakukan masa orientasi selama kurang lebih seminggu, akan di akhiri dengan kegiatan persami di kampus ini. Ada beberapa games juga loh yang akan menanti kalian semua! Apa kalian siap?" Gempa mengedipkan satu matanya membuat gempar satu lapangan besar itu.

"SIAP!!!"

"SIAP KAKAK MANIS!" Teriakan mereka menggema di satu lapangan, seperti nya mereka tidak tau kalau di jari manis Gempa sudah ada cincin bertengger di situ.

"Ish berisik banget" Ice mendumel kesal sambil meluk boneka pausnya.

Solar hanya memutar matanya, sedangkan Taufan tampak ogah-ogahan ikut masa orientasi itu. 

Acara sambutan dimulai dengan dibacakan susunan acara, hari pertama sampai ketiga kebanyakan hanya menjelaskan keunggulan kampus dan menjelaskan bidang-bidang di kampus itu agar tidak ada yang salah pilih jurusan.

Dan di hari keempat ini lah mulai menyebalkan, mereka di suruh mengumpulkan 20 tanda tangan dari kakak tingkat dari berbagai fakultas. Dan di sini lah trio omega yang misuh-misuh mencari tanda tangan itu.

"Ish ngapain coba suruh ngumpulin tanda tangan kating? Emang nya mau di apain sih?" Kesal Taufan.

"Tau tuh mending ngumpulan tanda tangan aku yang tampan ini~"

'Mulai' Batin Taufan.

"Haih...udahlah ayo cepat, aku capek nih" Ucap Ice yang tampak lesu dan sesekali menguap kecil.

"Yang benar saja, kita bahkan baru berjalan 5 menit dari lapangan" Cibir Taufan.

Mereka pun mulai meminta tanda tangan pada kakak tingkat yang berpas-pasan dengan mereka. Dan ada satu kakak tingkat yang sangat imut dan polos namun dia tinggi menjulang melebihi mereka bertiga.

"Oh hai! Kalian pasti mahasiswa baru yang di suruh untuk kumpulin tanda tangan kan? Sini sini biar aku kasih gak usah pake lama~" Kakak tingkat itu merebut buku catatan mereka bertiga dan memberi mereka tanda tangan juga menuliskan namanya.

Taufan membaca nama dari orang yang memberi mereka tanda tangan, "Euh...Thorn?"

"Yah tepat sekali adik manis! Aku Thorn, senang bertemu dengan kalian!" Thorn memberikan senyum manisnya kepada mereka bertiga sehingga mereka bertiga menjadi silau karena nya.

"Hey Thorn apa yang sedang kau lakukan?" Tiba-tiba saja seorang laki-laki dengan perawakan seperti berandal dengan outfit terbuka tebar ketek menghampiri Thorn.

"Ohh Blaze, ini loh maba ngumpulin tanda tangan kating"

Blaze mengangguk kecil, lalu ia tersentak kaget ketika trio pendek itu menyerahkan buku catatan mereka ke Blaze.

"Hehe sekalian boleh ya kak" Ucap Taufan dengan wajah tanpa dosa.

Blaze memutar matanya, "Tidak semudah itu, kalian harus melakukan sesuatu untukku"

Ice yang mendengar itu pun langsung memasang wajah kesal, "Haih apa sih? Buang-buang waktu saja, aku kan mau tidur"

Blaze melirik ke arah pemuda yang bicara tadi, dia memasang seringai di wajah tampan nya dan berdiri di depan Ice.

"Oh oke, kalau gitu gimana jika kamu memberitahu namamu dan ponselmu?" Ucap Blaze sambil mengedipkan satu matanya pada Ice.

Yang di goda cuma bisa menatap Blaze dengan datar, "Perlu kah?"

"Tentu saja manis~" Godanya.

Ice bergidik geli, dia mundur dan berlindung di belakang Solar.

"Kamu aja lah, Lar"

"Lah kok aku sih? Sana kamu!" Solar menarik Ice yang bersembunyi di belakang nya itu.

"Ini kak si manis yang mageran, ambil aja" Ucap Solar tanpa ada rasa bersalah.

"Heh maksud!?"

"Udahlah Ice, kasih aja" Taufan menatap Ice dengan tatapan memohon layaknya puppy, menggemaskan di mata Thorn namun beda di mata Ice yang kesal.

"Ck ya lah! Ice, nomor ku 0*********"

Blaze dengan semangat langsung mencatat nomor Ice di handphone nya, lumayan lah dapet gebetan cakep.

"Hehe sini mana buku catetan nya"

Mereka memberikan buku catatan mereka ke kakak tingkat itu dan di tanda tangani.

"Makasih kak" Ucap mereka bertiga dengan Ice yang mengucapkan dengan ogah-ogahan.

"Oke sampai jumpa lagi adik manis~" Thorn melambaikan tangan nya kepada mereka, lebih ke Taufan sih.

"Dadah calon ayang beb ku~" Goda Blaze kepada Ice yang cuma di bales gidikan ngeri dari sang empu membuat Blaze terkekeh, Solar sendiri menghela nafas nya karena dua teman nya dah di gebet ama kakak tingkat.

Dia kapan?

Kembali ke trio pendek, Ice benar-benar merinding mengingat kejadian tadi. Di goda ama kakak tingkat yang menyebalkan, ia tidak mau dekat-dekat dengan kakak tingkat itu.

Mereka sudah berputar meminta tanda tangan kating, namun dalam batin Solar ia tidak menemukan sosok yang sempat lewat ketika acara orientasi ingin di mulai beberapa hari lalu.

Yang katanya sangat tampan membuat para wanita dan boti klepek-klepek. Ia penasaran setampan apa sih sosok itu, lewat doang sampe buat mereka teriak-teriak.

'Udah lah Solar, kamu itu yang paling tampan dan mungkin yang lain masih tidak sadar kalau ada orang setampan dirimu' Batin nya.

Di hari keempat dan kelima mereka di suguhkan permainan-permainan dan di hari keenam mereka mengadakan kegiatan persami untuk penutupan.

Panitia pun membagi kelompok mereka dan juga satu pendamping dari kakak tingkat.

Solar, Taufan dan Ice beruntung sekali mereka sekelompok dan ada dua orang lagi yang masuk ke kelompok mereka.

"Hai aku Gopal! Senang satu kelompok dengan kalian"

"Halo Aku Qually"

Mereka bertiga mengangguk, "Aku Solar,  sebelahku Taufan dan yang selalu memeluk boneka paus itu Ice"

"Woah lucu nya boneka paus ni!" Ucap Gopal yang tiba-tiba di samping Ice menoel-noel boneka paus kesayangan si kutub.

"Heh! Jangan pegang-pegang!" Ice menampar tangan Gopal yang nyentuh boneka pausnya.

"Yeleh, apa lah budak ni pelit betul" Cibir Gopal.

"Suka hati aku lah! Sana hus hus!"

Gopal memutar matanya, dia lebih baik bareng Solar saja yang gak introvert kayak Ice.

"Hoy Sola-"

Cekrek

Cekrek

Cekrek

"Hehe bagus buat di post nih" Ucap Solar sambil melihat hasil jepretan nya.

"Ck tampan sekali diriku ini"

Gopal menatap nya datar, "Lebih parah ternyata"

Taufan menepuk bahu Gopal dan mengangguk setuju, "Mereka memang rada-rada"

"Eh? kau gak kah? atau batremu lagi abis?" Celetuk Gopal yang hanya di balas tatapan datar oleh Taufan.

Gopal tertawa canggung sambil menggaruk tengkuknya, "Hehe siapa tau"

.

.

.

BERSUMBANK

He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang