4

7.4K 428 33
                                    

"Sudah lah, biar aku saja yang memimpin jalan" Qually merebut peta itu dari tangan Solar.

"Hoy!"

Qually tidak peduli dengan muka Solar yang tampak kesal, dia berusaha membaca map yang di beri oleh panitia tadi.

"Oke, jadi kita lurus dulu baru belok ke kanan nanti kita akan ketemu ruang musik"

Mereka berempat mengikuti arahan dari Qually dan sampai di kelas musik, ketika pintu di buka tiba-tiba saja...

BOO!

"HUWAAA!" -Trio boti + Qually.

"MAK AYAM KARI!" -Gopal.

Mereka terjatuh karena kaget tiba-tiba saja ada replika tengkorak yang beberapa meter di balik pintu. Tampak ada tiga kakak tingkat yang merupakan panitia menahan tawa mereka dan membantu mereka.

"Maaf membuat kalian terkejut, ini pin untuk kalian di simpan baik-baik ya?" Mereka memberi pin bintang untuk mereka berlima.

Mereka pun melanjutkan perjalanan ke lantai 2, hawa nya semakin dingin dan menyeramkan. Gopal bahkan berjalan sambil bersembunyi di balik tubuh kecil Ice.

"Ih kenapa jadi serem begini sih? Hu hu Amma appa Gopal nak balik!"

"Aish diam lah Gopal!" Kesal Ice.

Tapi suasana nya memang menyeramkan, terkadang ada suara-suara kecil yang membuat mereka merinding.

Karena mulai ketakutan tiba-tiba saja terdengar suara benda jatuh yang sangat keras membuat mereka kaget, panik dan kabur, mencar entah kemana.

Taufan dan Qually berlari menjauh dari tempat itu, Gopal dan Ice malah turun ke lantai satu dan Solar lebih parah lagi, dia naik ke lantai 3 yang penerangan nya minim karena tidak di hidupkan semua lampunya.

"Ih alamak dimana aku ni?" Solar berjalan pelan mencari tangga buat turun karena dia lari naik ke atas tanpa arah dan berakhir nyasar.

Solar membuka handphone nya dan mengaktifkan senter untuk membantu penerangan. Bisa sih dia pake kekuatan dia buat penerangan tapi dia masih inget kata kakaknya untuk gak boleh pake kekuatan sembarangan.

"Aih gimana nih, nyasar pula aku" Solar mendumel kecil, dia mencoba mencari tangga untuk turun namun ia hanya menemukan tangga untuk naik.

Di kampus itu cukup banyak tangga yang tersebar. Makin bingung dah si Solar, mau nangis rasanya tapi Solar kan pemberani.

Selain takut, Solar juga penasaran dengan lantai lantai berikutnya. Si narsis itu dengan nekat naik ke lantai 4 yang semakin minim penerangan nya.

"Alamak" Ketika Solar ingin berbalik badan, ia terkejut ketika tidak ada tangga di belakang nya padahal dia baru  selangkah menapak di lantai 4.

"Lah kok?" Ia heran namun ia menepis pikiran negatifnya, mungkin dia melamun sehingga berjalan cukup jauh dari tangga.

Dia terus mencari tangga untuk turun, tapi setiap kali kakinya melangkah, ia dapat mendengar suara langkah kaki lain di belakang nya.

"Siapa di sana!?" Solar membalik badan dan melihat lorong-lorong yang kosong tidak ada orang di sana.

Bulu kuduk Solar mulai berdiri, dia memilih lanjut berjalan ke depan dan langkah kaki itu terdengar lagi.

Langkah kaki Solar yang perlahan kini jadi cepat, dia semakin takut dah berlari entah kemana dan suara langkah kaki itu terdengar juga seperti berlari mengejarnya.

Ketika Solar berbelok dia tiba-tiba terpental, terjatuh ke lantai karena menabrak sesuatu.

"Aduh aduh"

He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang