Sedangkan di sisi para alpha, mereka bertarung dengan robot lanun yang pernah mereka lawan di beberapa bulan silam.
Halilintar sudah menghabisi mereka dengan gerakan kilatnya, lalu mereka melihat kapal kapten Vargoba di langit.
"Aish! Turun kau pengecut!" Teriak Blaze dengan mata yang sudah berapi-api.
DARRR
Tiga sosok monster bertubuh besar dengan gigi tajam dan punggung berduri mendarat di tanah yang kini retak. Dia menatap mereka dengan tatapan tajam dan seringai lebar, makhluk itu mengaum keras sambil memukul dadanya.
"Lawan kami dulu!" Mereka mulai berlari ke depan menyerang Halilintar, namun Halilintar menghindar dan menusuk punggung monster itu dengan pedang Halilintarnya.
"Agh! berani kau!
"Cih! Cakra api! sini kau!"
"Separa beruang bayang!"
"Akar berduri!"
Mereka mulai menyerang para monster itu, Vargoba berhasil mengalihkan perhatian para alpha itu sedang kan anak buahnya yang lain mulai melacak sisanya yang sedang berlari.
"Haha mereka pikir, mereka bisa pergi. lepaskan tembakan!"
"Baik kapten!"
DAR
DAR
DAR
"Kokun Angin!" Taufan mengeluarkan kuasa angin nya membentuk pusaran angin bulat yang melindungi mereka dari serangan kapal kapten Vargoba, pusaran ini memantulkan peluru tembakan itu.
"Di depan kita" Teriak Gempa yang melihat robot lanun turun dari kapal itu berada di depan mereka.
Ketika mereka mundur pun ada robot lanun juga yang kini mengepung mereka dari berbagai sisi. Ice mendengus kesal, dia menarik tangan nya ynag masih di genggam oleh Solar dan maju paling depan.
"Eh Ice!"
Ice mengangkat satu jari telunjuknya mengisyaratkan mereka untuk diam.
"Cih tangkap mereka!" Teriak robot lanun itu.
"Heh marilah! lantai es pembeku!" Ice menghentakan kakinya di tanah, sontak tanah itu berubah menjadi es yang licin membuat robot itu terjatuh dengan serentak dan tidak bisa berdiri.
"Hehe rasakan!" Ucap Ice.
"HOY ICE APA YANG KAU BUAT HAH? AKU GAK BISA BERDIRI NI!" Teriak Solar yang terpeleset dan tidak bisa bangun karena lantai es buatan Ice, sedangkan Taufan yang ada di atas hoverboard menertawakan Solar, Gempa sendiri hanya menatap mereka malas.
"Yeleh, gitu doang gak bisa" Ucap Ice dengan santai nya dia duduk diatas lantai beku yang membuatnya bergerak sendiri saking licin nya.
"Apa kamu bilang?! Lompatan cahaya!" Solar bergerak cepat naik ke batang pohon.
"Huh! Aku tidak tau kalau kau punya kuasa juga Ice, kuasa ice juga pula tu" Ucap Solar sambil menatap Ice dengan tatapan malasnya.
"Heleh, nama pun Ice pasti kuasanya Ice" Celetuk Taufan.
"Sudah kalian! Kita harus segera pergi dari sini!" Gempa akhirnya buka mulut untuk menengahi ketiga boci-pemuda itu.
"Ya sudah, biarkan saja mereka menari diatas lantai es itu" Ice dengan mudahnya berdiri dan berseluncur menuju tanah yang tidak ada lantai es nya.
Mereka berempat mulai lanjut untuk kabur, masuk kedalam hutan yang penuh pohon tinggi agar tidak mudah terlihat oleh kapal anak buah Vargoba.
Sekarang mereka lagi bersembunyi di bawah akar pohon yang sangat besar dan rindang. Tampak mereka semua kelelahan berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)
General FictionBagaimana jika si cahaya narsis akut yang di tobatkan sebagai omega manis populer di SMA nya dulu malah di pertemukan dengan alpha dominan berekspresi datar seperti triplek dan irit bicara di kampus barunya. Dan ternyata banyak kejutan ketika ia ber...