16

6.6K 362 74
                                    

"Dimana Solar?!" Teriak Halilintar dengan panik ketika tidak melihat Solar di sana, dan juga satu monster yang tersisa.

BRACK

CRACK!

Mereka mendengar suara pohon-pohon yang tumbang karena dihantam oleh monster. Halilintar mengepalkan tangan nya, dia lalu melesat cepat untuk menyelamatkan omeganya.

"Hwah hah sial! Dia tidak memberiku ruang untuk mengeluarkan tembakan optikal!" Solar terus berlari menghindari tangkapan dari monster itu.

"Mari sini kau!"

"WAAAH! LOMPATAN CAHAYA!" Solar berpindah tempat ke depan dimana ia tidak sadar kalau di depan adalah jurang.

"WAA!" Kaki Solar berada di ujung jurang, nyaris saja terjatuh.

"Haha! Terjebak juga akhirnya" Monster itu berjalan mendekat menghampiri Solar.

"Aish! Tidak bisa dibiarkan lagi!" Solar mulai mengumpulkan energi cahaya di matanya yang kini bersinar.

"Cih apa yang budak tu buat? Buang-buang waktu! Mari sini kau!" Monster itu berlari kearah Solar dengan tangan besarnya yang ingin meraih omega manis itu, namun...

"Tembakan optikal maksima!"

BWOOOOOSHHHH

Tembakan besar laser cahaya dari mata Solar yang kini putih bercahaya melelehkan armor dari monster itu dan membuat tubuhnya gosong.

Tembakan itu nyaris saja terkena oleh Halilintar, untung saja reflek Halilintar bagus dan menghindar dengan cepat sebelum dia terluka.

"Apa kah..."

Tembakan cahaya itu sangat panjang bahkan melewati lapangan bumi perkemahan dan membuat dua monster yang sejajar dengan tembakan nya terkena juga.

Para alpha dan Ice yang di sana menatap laser cahaya itu dengan terkejut, untung saja mereka sempat menghindar setelah melihat cahaya terang yang akan melewati mereka dan memusnahkan monster itu.

"Cahaya apa tu?" Tanya Thorn dengan muka kaget.

"Kuasa apa ini...?" Gumam Fang.

Bahkan Vargoba yang mengawasi dari kapal benar-benar terkejut melihat bagaimana tembakan cahaya itu menembus armor yang sangat keras itu. Dia langsung memerintah bawahan nya untuk mundur dulu.

Tembakan cahaya itu perlahan menghilang, Solar sudah sangat lemas dia terhuyung ke belakang, nyaris jatuh ke jurang jika saja Halilintar tidak datang dengan gerakan kilatnya langsung menangkap Solar dan membawanya ke gendongan nya.

"Eunh....Kak...Hali?" Mata Solar perlahan berubah normal kembali, pandangan nya kunang-kunang dan ia pingsan di gendongan Halilintar.

Halilintar tersenyum tipis, dia mencium kening Solar cukup lama dan menempelkan kening nya di kening Solar.

"Kerja bagus Sayang......"

.

.

.

"Solar!" Taufan dan Ice yang sudah berkumpul, berlari ke arah Halilintar yang sedang menggendong Solar.

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Taufan dengan khawatir.

"Hm, dia menggunakan kekuatan nya untuk mengeksekusi monster itu" Halilintar menjawab nya dengan nada datar, manik ruby nya menatap Solar yang pingsan di gendongan nya.

"Jadi cahaya tadi tu..."

Halilintar mengangguk, "Kuasa milik Solar"

Mereka terdiam, lalu tiba-tiba muncul sebuah mobil yang tidak asing di mata Halilintar.

He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang