19

6.4K 347 48
                                    

Gopal nyengir lebar, "Hai kalian"

"Kenapa pula kau ada di sini? Eh jangan-jangan...." Ice menatap Gopal dengan tatapan curiga.

"Hehe ha'ah, aku bagian dari Tapops"

"Ohh..."--Ice dan dua cebol lain nya.

"Ehem" Solar tersentak kecil dan dia baru sadar kalau dia sedang bergelantungan di badan Halilintar yang pipinya udah merah.

Blush

"E-eh!" Wajah Solar memerah, dia langsung turun dan bergabung dengan Ice dan Taufan.

"Pemandangan macam apa ni?" Gopal mengucek matanya ketika ia melihat Halilintar yang salting.

"Sudah lah! Ayo bantu aku bangunin si kebo!" Solar yang lagi salting langsung menyeret Ice dan Taufan ke ruang kesehatan khusus.

"Oyy aku nak ikut sekali!" Gopal berlari menghampiri mereka.

"Thorn nak ikut!"

"Aku pun!"

Halilintar menghela nafasnya melihat mereka yang mengikuti pujaan hatinya ke ruang kesehatan khusus.

Halilintar mengikuti mereka dan berada di paling depan, takut Solar nyasar lagi bisa berabeh diomelin mamih Gempa.

Sesampainya di ruang itu, Solar dapat melihat Gamma yang masih tidur pulas. Dia menabok pipi kakak nya tapi tetap saja tidak bangun.

"Kakak bangun! Udah siang ni!" Teriak si bensin.

"Eh? Ini kan masih pagi, kok siang sih?" Gumam Thorn.

Solar mendengus kesal, dia mencubit pipi, menyeret Gamma nya sampai jatuh ke lantai bahkan menampol muka ganteng Gamma dengan bantal tapi tetap saja tidak bangun.

"Oy tolong aku lah!" Kesal Solar ketika yang lain cuma nontonin dia aja.

"Hm...mungkin kalau suhu ruangan dingin pasti bangun" Ide si kulkas.

"Hah? Emang iy-"

BWUUSH! Ruangan itu kini menjadi es membuat mereka kedinginan kecuali Ice sendiri,  Blaze dan Gamma yang masih setia tidur.

"O-oy dingin sangat lah ini!" Protes Solar yang mengigil kedinginan.

"Ey? Tak berhasil yah?" Ice pun mengembalikan ruangan itu menjadi normal kembali.

Akhirnya mereka bisa bernafas lega tidak kedinginan lagi.

"Hm, kakak mu ini emang lain ya, kebo kaya Ice" Ujar Taufan.

"Oy!" Protes Ice.

"Ha'ah! Susah sangat aku bangunkan dia setiap hari! Harus di telpon atau di beri pesan agar handphone nya berbunyi dan sekarang entah dimana handphone ku dan dia"

Solar menatap kakak nya yang asik tidur, dia memikirkan cara untuk membangunkan kebo ganteng ini. Lalu tak lama dia memetik-kan jarinya dan menyeringai nakal.

"Hehe"

"Apa yang kau rencanakan tuh?" Tanya Taufan.

"Tengok ni, jurus sumbatan hidung!" Solar mencubit hidung mancung Gamma agar dia sulit bernafas dan benar saja Gamma langsung melek dengan muka nya membiru hampir kehabisan nafas.

"FWAH HOY! ADEK LAKNAT!"

Solar langsung lari namun di tangkap oleh Gamma yang siap untuk menghajar adik manisnya.

"Hehe ampun kak, please?" Solar menatap Gamma dengan muka melas dan mata seperti puppy.

Tidak hanya Gamma yang kesilauan namun satu ruangan itu juga silau melihat muka bersinar Solar.

He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang