34

4.5K 228 9
                                    

Di sisi Solar dan kawan-kawan, mereka berada di sebuah lorong panjang menuju ke tempat dimana ada ruang penyimpanan benda berharga Windara.

"Kenapa tak sampai kita ni, Fang?" Ucap Gopal dengan lelah.

"Mungkin kau kurang dalam membaca peta, biar aku saja yang memimpin jalan"

"TIDAK!" Mereka semua dengan kompak menolak Solar menjadi pemimpin jalan.

"E-eh?! Kenapa pula?" Kesal nya.

"Haih kau tidak ingat kah kalau kau ini tidak bisa baca map?" Ucap Gopal seraya menatap Solar dengan tatapan malas.

"Mana ada, aku bisa baca map lah!" Solar menyangkal.

"Oh iye ke? Coba kau tengok peta ni, mana kanan dan kiri?" Gopal memperlihat peta yang ada di layar hologram dari jam nya.

"Euh....." Otak pintar Solar kini loding cukup lama melihat peta yang rumit itu.

"Ini kiri mungkin" Tunjuk nya.

"Oy itu kanan lah!"

"Oh iya kah? Hehe"

Gopal memutar matanya, setidaknya peta aman di pegang oleh Fang daripada budak bensin beranak satu ini.

"Wah seperti nya kalian tersesat ya?" Sosok makhluk seperti lebah dan kumbang badak tiba-tiba saja berada di belakang mereka.

Vespira dan Karumbang.

"Bagaimana kalian tau?!" Teriak Fang.

"Heh semenjak kalian menapak kaki ke istana nih, kalian sudah berada di bawah pengawasan kami"

"Cih tidak ada cara lain! Separa beruang bayang! Hyaaa!" Fang melesat maju hendak menyerang Karumbang.

Serangan dari Fang mudah di tahan makhluk kumbang itu dan Fang terlempar begitu saja.

"Fang!" Teriak mereka dengan nada khawatir.

"Kalian! Pedang halilin-"

"Pedang menyengat!" Vespira mengeluarkan sabitan pedang beracun yang hampir mengenai Halilintar.

Cairan itu membuat benda yang terkena bisa mencair.

"Hwaa! Lantai tuh mencair!" Panik Gopal.

"Lari dulu! Pelindung gempa!" Gempa membuat dinding pelindung yang cukup besar.

"Cih! Rempuhan kumbang!"

"Sengatan bertubi-tubi!"

Vespira dan Kurumbang mulai menghancurkan dinding pertahanan, memaksa mereka harus pergi darisana secepatnya.

"Gopal tukar lantai bawah ni jadi kue rapuh!" Teriak Solar menunjuk lantai bawah mereka.

"Baik! Tukaran kue kapit!" Lantai itu berubah menjadi kue yang rapuh, dengan cepat Gempa memukul lantai bawah dan semua lompat ke bawah.

"Cih mereka dah kabur!"

"Kita harus cari jalan lain ke puncak istana! Eh?!" Mereka berhenti berlari melihat kunci yang Fang pegang bercahaya.

"Kurasa kunci ini akan menunjuk kita ke suatu tempat!" Tebak Taufan.

Kunci itu bersinar menunjukkan suatu jalan dengan sinarnya, "Ikuti cahaya itu"

Mereka pun berlari mengikuti cahaya yang terpancar dari kunci itu dan sampai di pintu besi yang sangat mewah dan besar.

"Seperti nya ini adalah tempat penyimpanan barang berharga yang dikatakan kakek tadi kan?" Gumam Solar.

"Hm" Fang langsung memasukan kunci itu dan terbukalah ruangan yang membuat mereka terpana.

.

.

He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang