Gempa menghantar dua omega lain nya ke ruangan untuk mereka sementara ini, di dalam ruangan itu ada dua kasur di dua sisi ruangan.
"Nah Ice dan Taufan untuk sementara tidur di sini dulu ya?"
Taufan mengangguk, "Terima kasih Kak Gem-Eh!"
HOSHH
PUK
"Akhirnya kasur" Gumam Ice yang langsung nyelonong masuk dan tiduran di atas kasur.
"Oy tak de sopan satun nya kau ni es batu" Omel Taufan kepada Ice.
Gempa menggelengkan kepalanya.
"Alah~ aku mau tidur bareng Icy gak boleh Gem?" Tanya si kompor yang masang muka memohon kepada Gempa, di ikuti oleh Thorn.
"Thorn juga mau tidur bareng Ufan, boleh ya Gemgem~"
Gempa memutar matanya, dia langsung menjewer telinga kedua alpha itu yang membuat mereka merintih kesakitan.
"Tidak boleh!"
"Iya iya ampun Gemgem, lepasin telinga aku!"
"Huwee ampun mamih Gemgem, Thorn janji gak nakal lagi"
Gempa lantas menarik mereka berdua keluar ruangan, Taufan menggidikan bahunya merasa takut dengan Gempa yang seperti ibu-ibu komplek sebelah yang suka lemparin Taufan sendal gara-gara nyolong mangga depan rumah.
Taufan duduk diatas kasurnya, dia menatap kedua tangan nya dan mengeluarkan bola angin yang kecil.
"Lupakan" Gumam Taufan menghilangkan bola angin-nya dan bersiap untuk tidur.
.
.
.
"Eum...." Pemuda bermanik silver melenguh kecil, dia perlahan membuka matanya dan melihat ruangan yang asing di matanya.
Dia adalah Solar kit-maksdunya Solarnya Halilintar yang baru aja bangun dari pingsan nya.
Dia menoleh ke samping dan tampak terkejut melihat seseorang yang tidak asing berbaring di sofa samping ranjang nya.
"Kak Gamma?" Gumam nya.
Solar melihat kacamata nya diatas nakas, dia mengambil kacamata kesayangan nya dan memakainya.
Solar turun dari kasur dengan perlahan, dia menyelimuti kakak nya yang sedang tertidur pulas.
Untung saja kakaknya itu kebo, kalo udah tidur gak bakalan bangun meski pun sudah di ganggu berkali-kali.
Alarm buat Gamma hanya suara notif handphone nya, udah gitu aja Solar sendiri juga merasa aneh dengan kakak nya itu. Ya paling sekarang alarm barunya itu Voltra, di sentuh Voltra dikit pasti langsung melek.
Solar keluar dari ruangan itu, tampak sebuah lorong panjang yang Cahaya lampunya tidak dinyalakan semua.
"Ih seram nya" Solar jadi merasa deja vu, mengingat waktu dia di sesatkan di gedung kampus yang katanya memang makhluk di sana suka jahil dengan orang baru yang mereka sukai.
Solar kan jadi takut, meski dia berpikir logis namun kejadian waktu itu membuat Solar sadar kalau bukan hanya manusia, tumbuhan dan hewan saja yang ada di dunia, ada makhluk lain tak kasat mata juga yang turut tinggal berdampingan di dunia.
Solar berjalan menjelajahi lorong itu, dia mencari toilet karena mau buang air kecil. Dia bingung dimana ia berada, apalagi tidak ada map.
Meskipun ada map pun Solar tidak akan bisa membacanya. Memang aneh, otak jenius tapi buta map.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)
Narrativa generaleBagaimana jika si cahaya narsis akut yang di tobatkan sebagai omega manis populer di SMA nya dulu malah di pertemukan dengan alpha dominan berekspresi datar seperti triplek dan irit bicara di kampus barunya. Dan ternyata banyak kejutan ketika ia ber...