Pagi harinya, mereka di suruh berkumpul di lapangan untuk sarapan bersama. Di saat yang lain sedang makan, Solar malah melamun membuat duo biru itu heran.
Biasanya Solar bakal buka handphone nya dan memotret kegiatan apapun yang dilakukan. Tapi sekarang malah dia melamun, bahkan handphone nya di tinggal di tenda.
"Psst, ada apa dengan Solar tu?" Tanya Taufan dengan berbisik pada Ice.
"Entah, karena semalam mungkin?"
Ice menjawab sambil sesekali melirik Solar yang melemun itu, dia pun mencolek pipi Solar membuat si empu tersentak dan reflek menyentuh pipinya.
"Apaan sih nyolek-nyolek" Kesalnya.
"Lagian ngapain ngelamun? Makan tuh makanan nya" Ice membalas dengan nada kesal.
Solar mendengus kesal, dia pun mulai memasukkan sesendok nasi ke mulutnya. Pikiran nya berkelana di kejadian semalam, memikirkan sosok alpha yang menolong nya membuat pipi Solar merona.
Hal itu tak luput dari pandangan Taufan dan Ice.
"Kenapa lagi budak tu" Heran Ice.
"Meh sudah pasti terjadi sesuatu yang tidak ia ceritakan pada kita semalam, seperti suatu hal romantis?"
"Yang benar saja" Ice memutar matanya, hal romantis? Apa ada hal romantis ketika sedang terkena musibah seperti itu?
"Lagi jatuh cinta si bensin tuh" Gopal yang menguping pembicaraan mereka pun akhirnya angkat bicara, dia ini cukup peka loh.
Taufan dan Ice saling pandang, lalu mereka memandang Solar yang makan sambil melamun, tapi pipinya merona merah.
Mereka berdua pun saling tatap lagi dan melirik Solar lagi.
"Beneran ini mah" Ucap Taufan yang di angguki oleh Ice.
Dan entah kebetulan apa lagi Halilintar iseng buat keliling merhatiin para peserta yang lagi sarapan, dia melihat si kacamata visor yang tampak makan sambil melamun.
Entah karena dorongan apa, alpha dominan itu menghampiri Solar dan memetik-kan jarinya tepat di samping muka Solar membuat nya kaget dan reflek menoleh dan mendongak ke arah pelaku.
"Jangan melamun"
Solar kembali tersentak, dia langsung menunduk menyembunyikan pipi merah nya.
Halilintar yang melihat itu hanya menggelengkan kepala nya dan mengusak rambut Solar lalu pergi begitu saja.
Solar kaget ketika kepalanya di elus, mukanya sudah dipastikan merah brutal, dia memegang kepalanya yang masih terasa ada tangan yang menyentuhnya.
"Wuuu~ Solar dah punya ayang tuu~" Goda Taufan, Ice dan Gopal yang menatap Solar dengan tatapan mengejek.
"Apaan sih!" Solar memalingkan wajahnya dan lanjut makan. Untung saja mereka ada di baris paling belakang dan pojokan, gak jadi pusat perhatian orang-orang.
Sedangkan dengan Halilintar, dia berjalan sambil menatap tangan kanan nya yang abis mengelus kepala Solar.
"Lembut" Gumam nya.
"Ehem ehem"
Halilintar berhenti dan menoleh ke arah Blaze juga Fang yang tadi melihat apa yang Halilintar lakukan.
"Apa?" Tanya nya dengan wajah datar.
"Enggak kok, cuma abis liat gledek merah ngelus-ngelus kepala orang" Sindir Blaze tanpa takut membuat Halilintar ngamuk.
"Ha'ah tak disangka-sangka" Tambah Fang.
Halilintar cuma diam dan pergi meninggalkan mereka, tapi telinganya yang memerah tidak bisa berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)
قصص عامةBagaimana jika si cahaya narsis akut yang di tobatkan sebagai omega manis populer di SMA nya dulu malah di pertemukan dengan alpha dominan berekspresi datar seperti triplek dan irit bicara di kampus barunya. Dan ternyata banyak kejutan ketika ia ber...