35

6K 245 20
                                    

"HIHI HAHA! HAHAHAHA!"

Mereka sangat terkejut melihat perubahan Taufan yang mengenakan pakaian serba putih dan biru, rambutnya juga berubah menjadi warna biru, mata nya memutih bercahaya berada di dalam pusaran angin yang sangat besar.

"A-aku belum pernah melihat kuasa angin sebesar ini" Gumam Kuputeri yang tampak syok dengan pandangan di depan nya.

"HIHIHI MASA UNTUK BERMAIN!" Taufan membanting laba-laba itu ke lantai dan pusaran angin yang sangat besar membawa laba-laba itu ke bawah.

"SELAMAT TINGGAL LABA-LABA RAKSASA~"

Laba-laba itu tewas terbanting ke bawah dan tertusuk batu runcing.

"Wah cayalah Taufan!" Gopal melompat senang.

"Tunggu! Dia tampak aneh!" Ucap Ice.

Benar saja, angin itu tambah kuat dan sangat besar membuat mereka nyaris terseret pusaran itu.

"WAAAH AMMA!"

"Akar pengikat!" Thorn menahan mereka semua dengan akar-akar nya.

Dia menatap istrinya dengan tatapan khawatir.

"UGH... BERHENTI KUMOHON! BERHENTI" Taufan berteriak menutupi telinga nya, dia tampak kesakitan.

"UFAN!" Thorn berteriak khawatir, bahkan baby Sopan menangis keras membuat Taufan mulai tersadar dengan apa yang ia lakukan.

"Kak Thorn...Sopan"

Thorn dengan nekat maju melompat masuk kedalam pusaran angin besar itu dengan pinggang nya yang di tahan oleh akar-akar nya bersama Sopan di dekapan nya.

"Ufan.....tenanglah" Thorn memeluk Taufan yang kehilangan kendali, baby Sopan yang tadi menangis kini terhenti karena merasakan aura sang ibu di dekatnya.

"Mma ma...mamma"

"Sopan..." Mata Taufan yang memutih bercahaya kini kembali seperti semula, manik safirnya menatap Sopan dan Thorn secara bergantian.

Perlahan angin besar itu menurunkan mereka dan menghilang. Taufan pun merubah wujudnya menjadi normal kembali dengan surai coklat lembut nya.

"Maafkan aku..." Taufan menangis dalam pelukan Thorn.

Thorn mengelus lembut surai Taufan dan mencium kening nya.

"Tidak apa yang penting kita selamat, Sopan selamat" Lirih Thorn.

"Mma ma mama!" Sopan yang berada di tengah-tengah mereka mencoba meraih pipi sang ibunda yang menangis.

"Sopan...bayi kecilku" Taufan memeluk baby Sopan dan menciumi pipi tembam nya.

Mereka semua tersenyum melihat pasangan yang bahagia itu. Tak lama muncul lah kapal angkasa Maripos untuk menjemput mereka.

Mereka semua masuk kedalam dengan Halilintar yang di papah oleh Fang, tentu saja Solar khawatir dengan keadaan suaminya.

Dia terisak ketika melihat Halilintar yang sedang diobati.

"Hey kenapa kamu menangis hm?" Tanya Halilintar seraya mengusap air mata yang turun dari mata indah istrinya.

"Kamu terluka! hiks"

Halilintar tersenyum sedu, dia membawa Solar kepelukan nya dan menenangkan nya.

"Tidak apa hanya luka kecil saja"

Solar langsung mencubit pinggang Halilintar membuat gledek merah itu kesakitan.

"Rasain!" Kesal Solar.

"Haha menggemaskan sekali, bagaimana kalau kita beri Supra adik?"

PLAK

"MAS HALI MESUM!"

He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang