Tepat pukul lima lagi, Solar terbangun karena sudah menjadi alarm tubuhnya bangun di waktu subuh untuk mandi dan masak.
"Hwah nyenyak nya, eh?" Solar mengangkat satu alisnya melihat Halilintar yang ada di pinggir kasurnya, tampak sedang tertidur dalam posisi duduk.
Pikiran Solar langsung melayang dimana semalam secara tidak langsung Halilintar menembak Solar dan kini Solar sudah menjadi kekasih gledek merah itu.
Wajah nya memerah padam, apalagi mengingat ciuman, kecupan dan ia yang tertidur di pangkuan Halilintar, membuat Solar malu.
'Mau taro dimana muka ganteng aku nih? Huhu'
Solar mengambil nafas, mempersiapkan mentalnya untuk membangun kan Halilintar.
"Kak? Kak Hali" Solar menggoyangkan tubuh Halilintar membuat si empu perlahan terbangun.
"Eh kak muka nya kenapa tuh?" Dia terkejut melihat muka Halilintar yang kusut, kantong matanya yang besar dan sedikit menghitam.
"Uh....gak papa, cuma kurang tidur aja" Jawab nya dengan sedikit kebohongan.
"Ish ish ish Kak Hali harus tidur teratur, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan, kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imun dan bla bla bla......"
Solar menjelaskan akibat dari kurang tidur, dia seakan sedang mengajar murid-murid di sekolah tentang edukasi tidur teratur.
Halilintar yang lagi capek dibikin capek lagi sama ocehan cerewet Solar. Tanpa babibu Halilintar langsung mencium bibir Solar yang masih ngoceh untuk membuatnya diam.
Usai berciuman, Halilintar mengusak surai lembut Solar dan menatap Solar yang merona itu dengan gemas.
"IH KAK HALI MESUM!" Solar melempar bantal yang ada di sana ke muka Halilintar dan pergi meninggalkan nya begitu saja keluar kamar.
"Hadeh, punya pacar gemes amat" Gumam Halilintar.
Alpha muda itu beranjak dari kasur dan keluar kamar, dia melihat Solar yang hendak membuka pintu kamar milik Gamma karena ada nama Gamma di pintu itu.
"KAKA--" Solar langsung diam seribu bahasa melihat kamar kakak nya yang berantakan dan juga kakak nya itu sedang tidur berpelukan dengan Voltra tanpa mengenakan sehelai benang apapun, namun di tutupi oleh selimut.
Halilintar yang melihat itu langsung gercep nutup mata Solar yang suci agar tidak ternodai meski sudah terlambat sikit.
"Ke dapur yuk? Gak usah ganggu mereka" Halilintar menutup pintu kamar itu dan membawa Solar yang membeku itu ke dapur.
Beberapa menit kemudian, turunlah dua insan yang baru saja sek asek semalam. Tampak Gamma dengan muka kusutnya lagi di gendong sama Voltra yang tampak segar bugar karena udah di kasih jatah semalam.
"Hump! Minimal kalo bikin keponakan tau waktu" Sindir Solar kepada kakak dan calon kakak iparnya.
"Congor nya dik" Kesal Gamma.
"Brisik kakak jelek"
BZZZT
Tampak percikan kilat di antara mata mereka, dan mereka pun saling memalingkan wajah kesal mereka.
'Hadeh' Batin Halilintar dan Voltra.
Mereka berempat duduk di meja makan jntuk menikmati sarapan, Solar tampak menatap Gamma dan Voltra dengan tatapan sinis.
"Ngeliatin mulu, iya tau kakak kan ganteng" Ujar Gamma dengan bangga kepada adiknya yang daritadi ditatap sinis.
"Dih pede banget, gantengan juga aku"-Solar
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is MINE! {HalilintarxSolar} BXB (END)
General FictionBagaimana jika si cahaya narsis akut yang di tobatkan sebagai omega manis populer di SMA nya dulu malah di pertemukan dengan alpha dominan berekspresi datar seperti triplek dan irit bicara di kampus barunya. Dan ternyata banyak kejutan ketika ia ber...