8. Benci omega

4.6K 296 27
                                    

Pagi yang cerah kembali menyapa seorang laki-laki dengan paras bak pangeran yang sedang berganti pakaian untuk siap-siap bekerja. Tiba-tiba dia berbalik menghadap cermin di belakangnya menatap tatto di bawah pusar lalu mengusapnya dengan senyum getir.

"kamu hebat Nat bisa bertahan sejauh ini." ucapnya masih setia mengusap tatto nya.

"Nata mau mati aja mae."

Sekilas ucapan kepada mae nya dulu teringat kembali. Ingatan yang mati-matian dia lupakan kembali berkeliaran membuat tangannya tiba-tiba tremor.
Nata memandang tangannya yang gemetaran membuatnya terkekeh. Aku bersumpah semoga hidup orang-orang yang menggangguku, yang membuat hidupku semengerikan sekarang tidak pernah menemukan kebahagiaan.

Dia kembali membalikkan badannya memakai seragam lalu di timpa dengan sweater tipisnya. Dia menyambar semua keperluan untuknya bekerja lalu keluar kamar dan menemukan Nara sedang sarapan di ruang tamu.

"gak sarapan Nat?"

"nanti aja di toko." Nara mengangguk.

"mau berangkat sekarang?"

"iyaa." jawab Nata sembari menggunakan kaos kakinya.

"gw anterin ya."

"eh gak usah."
"lagian deket juga ngapain di anter."

"biar cepet."

"gak usah Nar makasih."
"yauda aku berangkat dulu ya."

Nata berjalan meninggalkan rumah untuk menuju tempat kerjanya.

"pingin kaya biar gak ketemu banyak orang lagi." ucap Nata terkekeh sendirian menertawakan kehaluannya.

"eh hari ini tanggal berapa si?" Nata melihat jam tangannya tertera tanggal 1 yang menandakan hari ini adalah hari gajian pertamanya.

"waah gak kerasa udah sebulan." ucapnya sumringah.
Sedangkan ponselnya terus bergetar dan dia tidak menyadarinya, terus melangkahkan kaki menuju tempat kerjanya.

"oh dia kuliah siang kali ya." ucap Nata saat melewati halte yang sering berpapasan dengan Joong namun kali ini tidak ada seorangpun di halte yang dia lewati.

~~~

"pagi Mphuuu." sapa Nata penuh semangat.

"pagi kak."

"daritadi?"

"baru aja kak." Nata mengangguk berjalan kebelakang untuk meletakkan barang-barangnya dan kembali kedepan.

"pagi Nat." sapa Luke saat melihat Nata dari arah belakang.

"pagi kak." Nata sedikit merundukkan badannya.

"kenapa aku telpon gak di angkat Nat?" tanya Luke.

"eh iya kah?"
"hpnya aku silent kak, maaf." Luke tersenyum.

"buat kalian." Luke meletakkan kantong di atas meja kasir.
"padahal tadi mau nanya kamu pingin sarapan apa." Nata nyengir canggung.

"Nata apa aja sih kak yang penting bisa di makan, hehe." senyumnya canggung dan Luke mengangguk.

"aku langsung yaa, soalnya sebentar lagi ada meeting jam 10."

"iya kak, makasih ya." Luke tersenyum lalu pergi meninggalkan dua orang yang tengah diam saling pandang mereka mengedikkan bahu bersama lalu tertawa.

"asik banget semenjak ada kak Nata ada peraturan baru." celetuk Phuwin senang.

"peraturan apa?"

"boleh makan di bawah meja kasir." Phuwin tertawa dan Nata juga ikut tertawa karna baru paham maksud Phuwin.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang