31. Kejelasan

7.6K 316 29
                                    

15.00

Seorang laki-laki tampan baru saja membuka mata setelah pergulatan di pagi buta ia menunduk dan langsung di sambut pemandangan laki-laki cantik tengah memejam menempelkan pipi di dada bidangnya yang terbuka bebas tak terasa senyum indahnya merekah kembali saat menyadari hubungannya telah membaik.
Dia rengkuh tubuh ramping sang kekasih menyalurkan kehangatan, bukannya bangun sang kekasih malah mengusak dadanya semakin dalam mencari kenyamanan yang tak ia rasakan hampir 2 bulan karna kesalahpaham rumit mereka.

Dia kecup ringan puncak kepala orang di pelukannya menelusupkan jari-jarinya di surai sang kekasih menggaruknya pelan.

"eeeeemmm" suara sang kekasih begitu manja sedikit menggelitik di indera pendengarannya.

Ia kembali menunduk mengecup setiap inci rupa dengan pahatan indah.

"nggak mau bangun hmm?" tanya nya dengan suara berat dalam khas bangun tidur. Sang kekasih mendongak dengan mata memejam lalu memajukan bibirnya dan ia yang paham terkekeh mengecup singkat.

Dia benarkan selimut menutupi seluruh badan orang yang ia puja-puja, beranjak melangkah menuju kamar mandi mengisi bathtub nya penuh menyambar pemantik menyalakan lilin aroma lavender. Ia kembali mendekat ke ranjang memenjarakan kepala sang kekasih dengan lengan kokohnya.

"ayo bangun." kembali ia kecup ringan keningnya membuat sang pemilik merentangkan tangan seketika ia tersenyum. Ia angkat tubuh polos ringan seseorang di kungkungannya ke kamar mandi lalu berendam bersama menikmati atmosfer yang telah lama terpendam sebab rasa gengsi dan ego masing-masing.

~~~

Joong menggenggam segelas susu membawanya ke belakang villa yang terdapat semestanya tengah duduk menatap ombak berlarian lalu menghilang.
Joong kecup puncak kepala Nata mengulurkan segelas susu dari arah belakang dan Nata mendongak tersenyum menerimanya dengan senang hati.

"trimakasih." ucapnya setelah meneguk sedikit susunya dan Joong mengangguk berjalan mendekat duduk di samping orang yang tengah mengandung anaknya.

Nata menyandarkan kepalanya di bahu Joong menatap sang surya yang mulai mencari tempat persembunyiannya. Di tengah suasana romantis tersebut terdengar suara riuh banyak orang, sepasang kekasih tersebut menengok ke belakang dan mata keduanya melebar.

"maaeeeeee." triak Nata bangkit berjalan cepat memeluk mae nya dan di sambut hangat.

"gimana cucu mae? sehat?" Nata melepas pelukannya membelalakkan mata pasalnya ia tak pernah memberitahu mae jika ia hamil.

"kakak iparmu yang ngasih tau." ucap mae mengusap rambut anaknya membuat bibir Nata melengkung ke bawah takut mae nya akan kecewa.

"nggak apa-apa sayaaang."
"mae tau ini bukan sepenuhnya salah Nata."
"jangan nangis." ucap mae yang melihat mata anaknya mulai berkaca-kaca.

Selain mae semua orang terdekat juga berada di sana, abang dan kakak Joong, Nara dan Phuwin, Est dan Satang, dan yang terakhir papa dan mama tiri Joong membuat ia memasang wajah tak suka.

NaraPhu dan Est Satang yang paham atmosfer tak menyenangkan ini segera berlari menuruni tangga bermain pasir di tepi pantai.

"ada yang perlu di lurusin." ucap Force lalu mengajak dua keluarga tersebut ke ruang tengah.

"ngapain ajak mereka juga." Joong langsung memecah keheningan setelah semuanya duduk.

"yang sopan dek." tegur Force.

"sebelumnya maaf tante, telah menyeret tante ke masalah keluarga kami." mae Nata mengangguk tersenyum.

"gak apa-apa silahkan di selesaikan dulu."

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang