17. Suka tapi minder (PP)

4.4K 264 16
                                    

Seorang pria dengan mimik muka irit senyum tengah melajukan motornya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan yang cukup lengang berniat menikmati hari liburnya berkumpul dengan teman komunitasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria dengan mimik muka irit senyum tengah melajukan motornya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan yang cukup lengang berniat menikmati hari liburnya berkumpul dengan teman komunitasnya.
Saat melewati sebuah halte ia melihat seseorang yang sepertinya tak asing. Dia pelankan laju motornya melepas satu tangan menumpukannya di atas paha menengok kebelakang dan benar saja dia memang mengenal orang yang berdiri di halte tersebut.

Tanpa banyak berpikir dia putar arah motor ke lajur kanan untuk bisa kembali ke lajur kiri tempat orang itu berdiri dan menghentikan motornya tepat di depannya.

"mau kemana?" tanya Nara menilik orang di hadapannya dengan mengendongan ransel terlihat seperti seseorang yang akan bepergian jauh.

"eh kak." terlihat jelas Phuwin sedikit terkejut atas kemunculan Nara.

"mau pulang."
"nenekku sakit."

"dimana?"

"di kota sebelah." Nara mengangkat lengannya menatap jarum yang tak mau berhenti bergerak.

"4 jam ya dari sini?"
"berarti sampe nya sekitar jam 1 pagi." Nata diam sejenak berpikir sebentar.

"naik."

"apa kak?" Phuwin meyakinkan kembali ucapan Nara takut jika salah dengar, maka jelas dia akan menanggung malu.

"naik gw anter."

"eh kak gak usah aku naik bus aja."
"biasanya bentar lagi dateng kok."
Phuwin sedikit gugup mendengar tawaran Nara, bukan karna takut tapi karna merasa gelisah tak nyaman. Sejak kejadian Nara menyelamatkannya di dekat Bar dulu, Phuwin selalu merasa berdebar tiap kali berpapasan dengan Nara.
Sikap Nara terlihat lembut bagi Phuwin yang sering mendapat perilaku semena-mena oleh seorang Alpha mampu membuatnya jatuh cinta dalam sekali pertemuan.

"ayo keburu makin malem."
"lo ada helm gak?"

"ada kak tapi di kost."

"naik, kita ambil helm lo dulu." Phuwin mengangguk segera naik ke atas motor yang di tunggangi Nara.

"udah kak." tanpa menjawab laki-laki tampan tersebut melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju sepetak kamar berjejer tempat Phuwin beristirahat setelah bekerja selama merantau.

Setelah sampai di sebuah kost laki-laki yang terlihat imut tersebut segera memasuki kamar yang di sewa nya memakai helmnya lalu kembali mengunci pintu bergegas mendekati Nara namun saat ingin kembali naik suara deep Nara menghentikannya.

"sini." Nara lambaikan tangannya seakan sedang memanggil anak kecil membuat Phuwin mendekat dan tindakan Nara lagi-lagi berhasil membuat Phuwin membeku menahan napas sebab Nara yang tiba-tiba meraih jaket Phuwin dan menyatukan resletingnya tanpa permisi.

"napas." ucap Nara melirik sebentar wajah manis laki-laki di depannya.

"kalo mau pergi jauh pake nya harus bener biar gak masuk angin." satu kalimat yang membuat jantung Phuwin berdebar kencang.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang