EXTRA PART 2

6.6K 251 18
                                    

Seorang laki-laki melajukan mobilnya dengan perasaan gundah sebab kabar buruk yang baru saja ia dapat.

Dia turun dari mobil berlari cepat kearah lift menuju ruang VIP sang kekasih yang tengah berusaha bertahan hidup.
Hatinya semakin teriris sakit saat melihat semua berdiri di sekeliling kekasihnya dengan tangisan tak bersuara.

Kakinya lemas susah payah dia melangkah mendekat ke arah ranjang semakin terasa terhimpit hatinya kala mendengar suara detak jantung kekasihnya yang semakin melemah.

Airmatanya lolos begitu saja, semua orang keluar menyisakan ia dan anggota rumah sakit.
Dokter terus membantu merangsang detak jantungnya agar segera naik.

"tolong feromon anda."
"feromon Alpha yang menjadi matenya sangat dibutuhkan disaat-saat seperti."

Mendengar perintah dokter, Joong segera menguarkan feromon miliknya memenuhi seluruh ruangan hingga dokter dan suster menggunakan penutup hidung berlapis-lapis.

Bukannya membaik, Nata malah kembali kejang dengan sudut mata yang meneteskan airmata membuat Joong semakin panik campur aduk, ia tak tau apa yang harus di lakukan tapi  dia juga tak ingin diam saja melihat kekasihnya diujung kehidupan.

"aku mohon berjuanglah lebih keras Nat." punggung Joong mulai bergetar.

"aku dan baby V butuh kamu." sesak dadanya mengucapkan hal tersebut.

Suara mesin EKG semakin panjang yang memandakan detak jantung Nata semakin melemah dengan persentase kehidupan semakin rendah.
Dokter meraih alat pacu jantung menempelkan ke dada Nata membuatnya tersentak, dokter ulangi hingga 3x namun tak ada perubahan
yang terjadi membuat sang dokter menggeleng tanda tak ada harapan lagi.

"Naaaat hiks." panggilnya lirih menatap dunianya.

Joong merasa sesak susah bernafas, ia menggenggam tangan kekasihnya yang terbebas dari jarum infus naik ke ranjang yang cukup lebar ikut merebahkan diri. Dia usap kepala kekasihnya dengan tangan gemetar dan tangis yang semakin deras.

"Naaaat hiks." dadanya begitu sakit hanya dengan memanggil nama pujaan hatinya.
Ia bergerak mendekat mencium pipi Nata singkat lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Nata.

"Naaat." Joong diam sejenak memejamkan mata.

"kalo kamu mau nyiksa aku karna kesalahanku kemarin, tolong jangan cara kayak gini hiks."
"waktu kita pisah kemarin aku hampir gak waras Nat, padahal kita masih menghirup udara yang sama di tempat berbeda."
"tapi kalo sekarang kita harus beda segalanya, aku gak sanggup Nat." ucap Joong menempelkan kepalanya ke kepala kekasihnya membuat Nata kembali meneteskan airmata seolah mereka sedang menangis bersama maratapi dunia yang berniat tak adil pada keduanya.

"ayo bangun."
"ayo rawat V sama-sama." Joong diam merasa dadanya seperti dihantam batu besar.
Dia kembali memejam mengecup Nata.

"kalo kamu mau pergi, silahkan Nat." pasrah Joong.
"aku gak mau nyiksa kamu."
"aku ikhlas Nat, aku ikh___"
Belum selesai berucap Joong tak bisa melanjutkan ucapannya bahunya bergetar hebat memeluk Nata.

"tapi aku ikut ya" lanjutnya tiba-tiba, pikirannya mulai tak karuan.

"biarin baby V sama mama."
"aku ikut kamu." Joong diam sejenak.

"aku bersumpah Nat."
"kalo sampe kamu ninggalin aku, aku bakal nyusul kamu." bisik Joong lirih di telinga Nata.

Setelah ucapannya selesai tiba-tiba Nata membusung terlihat seperti mencoba menarik nafas namun sedikit kesusahan.

Joong turun dari ranjang mendekat ke kepala Nata lalu mengusapnya. Dokter segera mengambil alat pacu jantung lalu menempelkan lagi ke dada Nata.

Tak berselang lama suara mesin jantung Nata kembali naik membuat Joong melotot kaget menangis terharu mengecup kening Nata singkat.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang