2 Minggu kemudian
Dua sahabat tengah menikmati sarapannya di ruang tamu dengan satu orang yang telah rapi dengan seragam kerjanya.
"Nar." panggil Nata melirik sekilas sahabatnya dan Nara hanya mengangkat kepala memandang Nata dengan tatapan penuh tanya.
"hari ini aku ke dokter."
"inhibitorku habis."
"ini yang terakhir." ucap Nata menunjukkan satu kapsul lalu meminumnya."gw anter atau Joong?" tanya Nara yang takut sahabatnya mendapat gangguan di jalan.
"aku sendiri aja."
"soalnya aku juga mau jenguk Joong dua hari ini dia keliatan pucet."
"dari tadi aku chat juga gak bales aku takut dia kenapa-napa.""yakin??" Nata mengangguk menatap sahabatnya.
"yaudah kalo di jalan ada apa-apa kabarin aja."
"siaaap." ucap Nata beranjak dari duduknya menaruh piringnya ke wastafel lalu pergi menuju tempat kerjanya.
•••
17.45
Setelah menyelesaikan jam kerjanya Nata lebih dulu pergi ke dokter lalu kerumah kekasihnya.
Saat ini Nata baru saja sampai di depan Condo Joong dia mengetuk pintu beberapa kali namun tak ada jawaban. Dia baru ingat jika Joong pernah memberinya kunci cadangan yang dia simpan di dalam dompetnya.
Nata mencari kunci cadangan Condo Joong memasukkan kuncinya dan berhasil terbuka, ia langkahkan kakinya masuk lalu kembali mengunci pintu."sayaaaang." panggil Nata sedikit meninggikan suaranya namun tak ada jawaban dari Joong.
Nata tak menyadari aroma feromon musk milik Joong yang menyeruak tipis sebab efek inhibitor yang dia minum masih bekerja.Nata melangkahkan kakinya menuju kamar Joong membawa semangkuk bubur dan obat. Dia masuk kamar kekasihnya dan melihat Joong sedang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"kamu sakit??" tanya Nata berjalan menuju nakas samping ranjang Joong meletakkan bubur dan obat di genggamannya. Dia menyibakkan selimut yang menutupi kepala kekasihnya meletakkan punggung tangannya di jidat Joong yang panas, tiba-tiba Joong menggenggam pergelangan tangan Nata dengan hitungan beberapa detik menarik dan berbalik membuat Nata berada di bawah kungkungannya dan seketika mata Nata melebar merasakan aroma musk feromon Alpha memyeruak kuat meluap memenuhi ruangan yang tak bisa di kendalikan Alpha ketika Rut nya datang. Inhibitornya mampu menekan efek feromon Alpha dalam keadaan normal namun ketika Alpha sedang Rut inhibitor tak lagi bisa bekerja maksimal.
Matanya semakin melebar saat mengingat bahwa ini adalah tanggal dia mendekati masa heatnya. Tamat sudah riwayatku pikir Nata, Omega yang mendekati masa heat saat terpapar feromon Alpha maka akan membuat masa heatnya datang lebih awal.
Nata mati-matian menahan diri untuk tak terpengaruh feromon Joong yang sangat kuat merasa semakin sakit tercekik saat menahan efeknya agar tak kehilangan akal.
Tangan Joong menelusup masuk ke kemeja Nata sedangkan ia tak mampu melawan merasa badannya begitu lemas."feromon."
"aku butuh feromon." bisik lirih Joong di samping telinga Nata mengusak mengecup menyecap ceruk leher kekasihnya mencari aroma manis vanilla yang menyeruak tipis membuat ia mulai tak mampu menahan kilatan nafsu.
Hilang sudah akal Nata, ia tak mampu menahan efek feromon Joong membuatnya mengeluarkan aroma manis vanillanya tak terkendali membuat Joong merasa sinting.
Tangan Nata meraih tengkuk Joong melumat bibirnya rakus benar-benar hilang akalnya. Tangan Joong terus mengusap lembut paha Nata keatas sampai pinggang naik turun membuat Nata bingung ingin di sentuh lebih."baumu enak." ucap Joong disamping telinga Nata dengan suara berat penuh nafsu membuat Nata membuka kecil bibirnya merasakan desiran aneh saat suara Joong menerobos pendengarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHEROMONE || JOONGDUNK
Fanfic"aku benci jadi omega." Nata "gw benci feromon omega." "menjijikkan." Joong Nata terpaksa pindah ke kota lain akibat sering mendapat pelecehan seksual di tempat tinggalnya karna dia seorang Omega. Di kota baru dia menyembunyikan identitasnya dengan...