22. Rumah sakit

5.3K 291 56
                                    

Seorang laki-laki jangkung yang rupawan telah siap dengan seragam kerjanya mata bengkak setelah menangis tak mampu mengurangi kadar ketampanannya, dia melangkah keluar kamar menemukan sahabatnya yang tengah menunggunya.

"Nar." panggil Nata sembari membenarkan jaketnya dan yang dipanggil pun menoleh.

"kamu udah ngomong sama Joong?"

"belom Nat sorry."
"tadi gw ktiduran anjir, lupa."
"rencananya sih nanti pas nyampe kerjaan."
"atau mau gw telpon sekarang?" ucap Nara panjang lebar menjelaskan pada sahabatnya yang tengah berdiri menunduk lalu mengangkat kepalanya saat Nara telah selesai bicara.

"jangan kasih tau Nar." lirih Nata.

"ha??!!" kaget Nara takut salah dengar.

"jangan jelasin ke Joong masalahku."
Nata menatap mata sahabatnya.
"aku gak mau jadi pengganggu di hubungan orang."

"kalo gak di jelasin gak bakal lurus masalah ini Nat." upaya Nara membujuk Nata.

"aku udah mutusin buat nyerah Nar."
"aku gak mau ngrebut milik orang lain."
"aku inget kejadian bareng Joong di resto."
"alasan dia benci omega karna mereka saling berebut Alpha."
"dan aku gak mau dia makin benci sama aku Nar." jelas Nata susah payah menahan tangis membuat Nara menghela nafas berat.

"lo yakin nyerah segampang itu?"

"aku bakal berjuang kalo gak ada orang lain Nar, tapi kali ini ceritanya beda." Nara bangkit dari duduknya menghampiri Nata yang tengah menatapnya lalu ia tepuk-tepuk bahu sahabatnya pelan.

"semoga kesalahpahaman kalian cepet nemuin titik terang." nara tersenyum sedikit di paksakan sebab menyayangkan hubungan manis sahabatnya kandas di tengah jalan.

"yaudah yok berangkat." Nata mengangguk mereka berjalan beriringan menuju Bar tempatnya mencari penghasilan.

••••

1 Bulan kemudian.

Setelah kejadian satu bulan yang lalu seorang laki-laki dengan paras imut nan cantik tak lagi berusaha menemui kekasihnya, dia cukup sadar diri bahwa dia tak sepenting itu di hidup seseorang, Nata mencoba menerima keadaan meskipun tanpa akhir yang jelas untuk kisah mereka.

Nata baru saja sampai di tempat kerjanya di sebuah Bar besar yang terkenal milik kekasihnya, satu bulan ini dia tak melihat Joong mengunjungi Bar membuat Nata berpikir sikap Joong yang menghindarinya sudah termasuk closure yang cukup jelas bagi hubungan mereka.
Dia segera bergegas menuju meja bartender setelah berganti seragam.

"Nat lo sakit?" tanya Nara dengan suara sedikit keras dan Nata hanya menggeleng malas berbicara.

"dimana?" tanya Nata bermaksud pada pesanan yang harus dia antar.

"ruang nomor 10." Nata mengangguk bergegas pergi membawa whiskey dan red wine pesanan pelanggannya.

Ia mengetuk pintu lalu masuk tanpa menunggu jawaban.

"permisi nyonya, pesanan anda." ucap Nata pada seorang wanita yang lumayan berumur bersama dua pria di samping kanan kirinya.

"untukmu." ucap wanita tersebut mengapit 2 lembar uang pecahan dollar di jari tengah dan telunjuknya menyodorkan kepada Nata.

"trimakasih banyak nyonya."
"saya permisi."  Nata membalikkan badan.

"dia cantik cocok dengan wanita Alpha sepertimu." ucap salah satu laki-laki disamping wanita tersebut.

"aku tak berminat dengan omega pucat tak bertenaga sepertinya." jawab wanita tersebut yang masih bisa di dengar oleh Nata.

Setelah keluar dari ruang VIP tersebut Nata mempercepat langkahnya menuju kamar mandi karna merasa tak nyaman dengan perutnya.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang