26. Flashback 1 (21+)

7.6K 294 16
                                    

•••

Villa

Seorang pemilik manik jernih tengah duduk di balkon kamar menatap ombak yang saling mengejar. Dia beranjak melangkah keluar untuk mengambil minuman dingin baru saja menutup pintu kamar dia di buat membeku melihat seseorang yang tiba-tiba muncul dengan nafas tersengal dan bibir terluka kecil.

Nata memundurkan badannya namun mentok ke pintu, tangannya berusaha membuka handle pintunya namun kesulitan sebab mulai merasa lemas gemetar.
Joong mulai berjalan mendekati Nata namun Nata segera mengangkat telapak tangannya meminta Joong berhenti melangkah.

"pergi."

"Nat maaf." lirih Joong kembali mendekat namun Nata menggeleng.

"aku mohon pergi." Nata mulai menangis merasa sakit melihat Joong, membuat Joong ikut meneteskan airmata. Jarak mereka cukup dekat namun kaki Joong tak lagi mampu melangkah terasa lemas lemah melihat Nata merasa tersiksa, dia bersimpuh di depan Nata menangkupkan kedua tangannya.

"maaf Nat."
"maafin aku." ucap Joong tersirat rasa penyesalan yang luar biasa.

"maafmu gak bisa kembaliin semua keadaan." Joong mengangkat kepalanya menatap Nata yang terlihat begitu rapuh.
Hening, hanya deburan ombak yang terdengar.

"kamu tau Joong, karna kamu aku hampir gila."
"karna kamu aku ngelukain diriku sendiri."
"karna kamu aku benci hidup."
"karna kamu kemanapun aku pergi selalu terasa sesak dan menyakitkan hiks." jelas Nata sesak membuat airmata Joong semakin deras merasa sakit melihat dunianya menangis apalagi alasan terbesar karna dirinya.

Luruh sudah badan Nata, berjongkok di depan pintu menatap Joong.

"karnamu aku hidup segan mati tak mau."
"karnamu aku merasa paling menjijikkan." Nata berhenti berucap meremas dadanya yang terasa sesak.

"andai gak ada bayi gak berdosa ini, aku udah pergi Joong." lirih Nata membuat Joong membelalakkan mata tak mampu bicara.

"kamu tau sakitnya aku?"
"sakit Joong."

"maaf Nat."
"karna kelakuan bejatku kamu menderita."

"ya kamu emang bejat Joong, kamu bejat." pilu sesak bergetar suara Nata.
"jangan muncul lagi Joong."
"aku mohon jangan lagi muncul di depanku."

"Nat aku mohon dengerin aku."

"aku gak butuh alasanmu Joong hiks."
"bahkan semua yang keluar dari mulutmu sekarang itu menyakitkan."
"meskipun itu kata maafmu sekalipun." Nata diam sejenak mengatur nafasnya yang mulai sesak.

"2 tahun aku terus di tikam mimpi burukku Joong."
"dan lebih sakitnya lagi itu karena kamu." Nata menatap Joong syarat akan tatapan penuh luka.

"mungkin aku gak bakal ngerasa sesakit ini kalo aku gak tau siapa pelakunya."

Joong hanya bisa diam, mendengar semua keluhan menyakitkan dari pujaan hatinya.

"jangan ada di hidupku lagi Joong."
"kamu menyakitkan." Nata merasa begitu lemas, duduk meringkuk di lantai menatap Joong membuatnya semakin tersayat perih.

•••

FLASHBACK ON

POV NATA

POV NATA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang