4. Awal

8.3K 464 6
                                        

1 minggu kemudian.

Laki-laki yang memiliki senyuman manis tengah duduk di tepi ranjang dengan pikiran yang menghantui kepala nya.

"kalo cuma nunggu kiriman mae gak bakal cukup deh kayaknya."
"inhibitor disini juga lebih mahal."
"apalagi harus gantiin hp orang itu."
Nata diam berpikir.

"kalo ngomong mae juga gak mungkin."
"nanti malah bikin mae makin kepikiran." Nata berucap sendirian, diam sejenak lalu beranjak keluar kamar.

tok tok tok

"kenapa Nat?"
"belom tidur?" tanya Nara yang baru saja membuka pintu.

"ganggu ya? udah tidur?"

"kaga, kenapa?"

"ada yang mau aku omongin Nar."

"yaudah masuk."
Nata masuk ke kamar Nara yang cukup simple.

Nata langsung menuju bean bag untuk duduk sedangkan Nara tengkurap di atas tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nata langsung menuju bean bag untuk duduk sedangkan Nara tengkurap di atas tempat tidurnya.

"Nar kamu ada info loker gak?"

"kenapa lo tiba-tiba nanyain kerjaan?"

"ya kan niatnya kesini emang buat merantau kayak kamu." Nara diam menimang hal yang ingin di ucapkan.

"bukan karna di lecehin?" ucap Nara to the point membuat Nata terdiam terkejut.
"apa ini alasan lo konsumsi inhibitor Nat?"
Nata masih diam.

"apa karna orang-orang sering merangsang lo dengan feromonnya?"

Nata mulai berkaca-kaca mengingat kejadian yang sering dia alami.

"apa karna lo sering gak berdaya lawan feromon mereka jadi lo konsumsi inhibitor melebihi anjuran dokter buat blokir aromanya?"
"apa karna lo udah gak sanggup disana makanya lo kabur kesini?"

Nara mengeluarkan semua pertanyaan yang terus mengganjal dipikirannya. Pikirnya masa bodoh jika nanti Nata marah, dia akan minta maaf setelahnya.
Namun ternyata responnya di luar dugaan.

"aku benci jadi omega." ucap Nata dengan airmata yang mulai luruh.

"aku benci di anggap pemuas para Alpha Nar."
"aku benci di anggap makhluk paling lemah dan penggoda." Nata mengalihkan pandangannya menatap Nara.

"aku mau normal kayak kamu yang gak bisa rasain feromon hiks" keluh Nata dengan tangisannya.

Nara bangun mendekat ke arah Nata lalu memeluknya.

"uuuuussstt udah udah."
"maaf bikin lo nangis Nat."
"gw gak bermaksud bikin lo inget kejadian disana."

"gw cuma penasaran lo yang selalu ngomong betah disana, suka disana tiba-tiba mendadak mau kesini." Nata diam masih dengan tangisannya di pelukan sahabatnya.

"sakit Nar hiks hiks hiks."
"aku gak bisa lawan mereka karna feromonnya."
"badanku sakit dadaku sesak waktu mereka coba perkosa aku Nar hiks hiks." tangisnya semakin sesak.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang