30. Jujur 21+

9.9K 320 29
                                    

04.10

Seorang laki-laki yang tak mengistirahatkan badannya semalaman tengah duduk di sofa panjang di belakang villa miliknya merasakan hembusan angin laut dengan dingin menusuk paru-parunya yang tak lagi sehat karna asap candu yang sering ia nikmati namun semenjak satu minggu berada di dekat kekasihnya dia tak lagi merokok demi kesehatan dua kesayangannya.

Pikirannya benar-benar rumit padahal sudah seminggu mereka tinggal satu atap namun tak ada tanda-tanda akan kembali membaik seperti sedia kala. Pujaan hatinya benar-benar menyimpan luka mendalam atas perilakunya yang tak tau aturan.

Dia bangkit melangkah menuju sebuah kamar untuk memeriksa kesayangannya, kali ini dia takkan diam-diam tidur disampingnya karna biasanya jam-jam ini dia akan keluar kamar agar kekasihnya tak marah saat bangun.

~~~

Seorang laki-laki berparas imut nan cantik tengah merasa gelisah, menangis terisak dalam keadaan memejam karna mimpi buruk sedari 2 tahun lalu kembali datang setelah seminggu ini tak muncul.
Dia tersentak langsung duduk menangis dengan nafas memburu, pandangannya teralih saat pintu yang terbuka menampil laki-laki yang nampak kaget melihatnya.

"pergi hiks." lirih Nata dengan bibir melengkung ke bawah.

"hei kenapa?" Joong panik melihat Nata yang dia pikir tengah tidur ternyata sedang duduk menangis tersedu-sedu. Joong berjalan mendekat.

"jangan kesini."
"gara-gara kamu aku terus mimpi buruk." tangisnya semakin deras.

"aku capek kayak gini terus gara-gara kamu hiks" Nata mulai lelah dengan dirinya sendiri, dulu dia bisa menahan tangisnya pura-pura baik-baik saja di depan banyak orang tapi setelah hamil dia tak lagi bisa melakukannya membuatnya menjadi cengeng karna perubahan suasana yang tak menentu.

"aku capek nangis terus gara-gara kamu."
"aku capek Joong hiks."
"kamu gak tau kesulitanku setelah kejadian itu."

"maaf Nat." sela Joong.
"bagi sama aku apa yang kamu rasain, jangan di pendam sendiri." ucap Joong tersirat rasa sedih dan khawatir.

"percuma Joong." Nata menatap Joong dengan sirat pilu menyakitkan.
"percuma mau aku cerita sampai berbusapun gak akan ada yang benar-benar tau rasanya jadi aku hiks."

"Nat___" Joong menutup mulutnya saat melihat bibir Nata ingin berucap.

"kamu gak akan tau muaknya minum inhibitor melebihi dosis karna takut Alpha Joong."
"kamu gak akan tau rasanya seluruh badan kesakitan karna feromon kalian."
"kamu gak akan tau aku susah payah terlihat baik-baik aja di depan orang lain hiks." Joong meneteskan airmata tak menyangka jika perbuatannya 2tahun silam membuat seseorang begitu menderita.

"kamu gak tau dinginnya di guyur air berjam-jam hanya demi hapus rasa menjijikkan sentuhan orang-orang yang nyoba nglecehin akuu hiks."
"kamu gak tau Joong, kamu gak akan pernah tau hiks." Nata benar-benar terisak semakin sesak dadanya menangis meratapi nasibnya menjadi omega menyedihkan.

Joong yang menyadari Nata mulai sesak susah mengambil nafas segera berjalan cepat membungkam mulut Nata dengan telapak tangannya.

"nafas pelan lewat hidung sayang." ucap Joong berusaha tenang meskipun nampak jelas kepanikannya melihat Nata tiba-tiba mengalami hiperventilasi.

"tarik nafas pelan, hembusin pelan-pelan."
"jangan panik." Joong terus mengarahkan kekasihnya dan dia terus mengikuti instruksi Joong.

"iyaa terus kayak gitu, tarik nafas dan buang pelan-pelan." Joong sedikit tenang merasakan nafas Nata mulai stabil. Dia mengecup puncak kepala Nata lalu memeluknya penuh sayang.

"maaf sayang maaaaf."
"jangan nangis lagi nanti susah nafas lagi." Nata masih saja menangis namun tak sepilu tadi.

Joong menangkup kedua pipi semestanya menatap dalam wajah seseorang yang semakin menderita karna kelakuannya. Dia mengecup mata Nata yang mulai bengkak akibat menangis, pindah ke kening, kedua pipi, hidung lalu bibir dan Nata memejam merasakan kecupan lembut orang yang ada di depannya.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang