29. Alpha (PP) 21+

9.1K 315 23
                                    

Langkah sepatu casual milik laki-laki dengan senyuman imut tengah menapaki trotoar mengukur jalanan berniat pergi kerumah mantan teman kerja nya yang sudah ia anggap seperti kakak.

Dia berhenti di sebuah rumah minimalis dengan cat putih yang membuat rumah tersebut terlihat begitu bersih dan rapi.
Ia membuka gerbang melangkah mendekat ke arah pintu masuk.

tok tok tok

Ia tengok jarum berjalan yang ada di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 17.00

"apa kak Nata gak di rumah ya?" tanya nya pada angin yang berhembus ringan.

tok tok tok

Ia mencoba sekali lagi mengetuk pintu namun tetap tak ada jawaban, ketika dia ingin membalikkan badan suara kunci diputar terdengar membuatnya mengurungkan niat, dia memasang senyuman begitu manis dan nampak laki-laki tampan dengan penampilan sedikit berantakan tanpa atasan yang menutupi dada bidangnya muncul di balik pintu.

"kak Nata nya ada kak?" tanpa menjawab laki-laki tersebut menarik pergelangan tangan Phuwin membuatnya masuk ke dalam rumah dan Nara langsung mengunci pintu segera mencabut kuncinya lalu memeluk Phuwin mengendus ceruk lehernya membuat Phuwin membeku di tempat.
Dia mencengkram bahu Nara saat merasa benda kenyang menjilat lehernya membuat bulu halusnya berdiri. Phuwin mencium aroma feromon musk seorang Alpha membuatnya membelalakkan mata.

"k..ka..k" panggil Phuwin tergagap merasa takut hal buruk akan terjadi namun laki-laki yang di panggil bukannya berhenti malah menyesap lehernya memberi tanda kissmark yang tercetak jelas.

Nafas Phuwin mulai memburu merasa sekujur badannya sakit akibat menahan efek feromon Nata yang menyeruak pekat menyelimutinya.

~~

Nara benar-benar susah mengendalikan diri, dia yang mengira dirinya Beta ternyata seorang Alpha yang mengalami late bloomer dan ini menjadi kali pertamanya mengetahui dirinya seorang Alpha yang sedang memasuki masa Rut.
Dia tak nyaman susah payah menahan rasa sakit, panas dan hasrat yang tiba-tiba menggila karna ini perasaan yang masih asing baginya.

Nara melepas cecapannya di leher Phuwin menangkup pipinya melahap habis bibir yang begitu menggoda di matanya.

"eemhh" Phuwin berusaha menolak mendorong Nara namun sekuat apapun Omega takkan mampu menandingi sang pemilik pucak hirarki tertinggi.

Nara mendorong Phuwin membuatnya berjalan mundur menuju kamarnya dengan posisi bibir yang masih saling bertaut dan indera penciuman Phuwin langsung menangkap aroma feromon yang semakin pekat.
Tangan besar sang Alpha baru tersebut menelusup masuk ke kaos yang di kenakan lawannya mengusap pingganggnya lembut.

Phuwin mulai meneteskan airmata memukul dada bidang Nara merasa sesak dengan ciuman kasarnya.
Dia memang menyukai Nara namun dia tak ingin rasa sukanya di balas dengan cara seperti ini. Mendengar isakan Phuwin membuat Nara membelalakkan mata langsung mendorongnya membuat Phuwin yang mulai terpengaruh feromon Alpha hampir jatuh jika Nara tak segera menangkapnya.

"maaf." ucap Nara sedikit tersengal masih tak percaya dia melakukan hal tercela tersebut. Tangan Phuwin yang menggenggam pergelangan Nara sebagai pegangan mulai menjalar ke atas lebih seperti usapan menggoda.

"kaaak to..loongghh." ucap Phuwin dengan ekspresi menggoda syarat dengan kilatan penuh nafsu namun airmatanya tak berhenti menetes.
Nara yang berada di puncak gairah tak lagi bisa menahan diri saat mendengar suara Phuwin yang mendayu merdu, dia memeluk Phuwin merebahkannya diatas kasur menyingkap kaos yang menutupi kulit mulusnya.

Nara kecup perut orang yang berada di bawahnya naik keatas berhenti di depan dada Phuwin melirik keatas melihat ekspresi lawannya yang mulai kacau. Lidahnya bermain di puting Phuwin dengan satu tangan memilin menarik sisi yang lain membuat sang pemilik mendongak merasa geli.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang