24. Rencana

5.6K 287 37
                                    

1 Minggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Minggu kemudian

18.00

Seorang laki-laki tampan sedang bingung pasalnya dia merasa baju yang memenuhi lemarinya kini raib menghilang entah kemana padahal dia ingat betul belum membawanya ke jasa laundry langganannya.

"ini baju gw pada kemana sih." gerutunya mengintip kolong tempat tidur sesekali mengedarkan pandangan di kamar yang berada di tempat billiard miliknya.

Dia berkacak pinggang menatap sekeliling.
"aneh banget."
Saat berbalik dia melihat sahabatnya berada di ambang pintu memeluk tumpukan baju seperti selesai di laundry.

"baju siapa tuh?"

"baju lo." ucap Est melempar tumpukan baju yang sudah di press kearah Joong.

"makanya kalo naruh baju jangan sembarangan."
"gw yang kudu repot-repot ngumpulin bawa ke laundry." omel Est membuat Joong menatapnya datar.

"makasih kek." lanjutnya lagi.

"thanks broooo." ucap Joong membuka bungkusan kaosnya memilih warna hitam lalu segera memakainya.

"tumben gak sama Satang?"

"gak tau di telpon gak di angkat."
"paling juga lagi tewas(tidur)" Joong mengangkat ujung bibirnya tipis lalu keluar meninggalkan Est.

"huuuufftt selameeeet." ucap Est mengelus dadanya pelan menoleh ke arah Joong yang tak lagi terlihat.

Joong berniat keluar mencari makan, merasa lapar setelah tidur panjangnya dari pagi hari. Baru saja keluar dari area Billiard matanya menangkap seorang perempuan yang baru turun dari mobil berjalan terburu-buru ke arahnya.

"joooong." panggil Farah setelah cukup dekat dengan Joong, nampak jelas raut Joong seketika berubah melihatnya.

"Joong aku kangen sama kamu." Farah berniat meraih tangan Joong namun Joong segera menjauhkan badannya membuat Farah menangkap angin.

"harus berapa kali gw ngomong kita selesai Far."

"aku gak mauuu!!" ucap Farah sedikit meninggikan suaranya menghentakkan kaki seperti kebiasaannya dulu saat menolak titah Joong dengan ekspresi ngambek.

"terserah." ucap Joong lirih penuh penekanan menatap tajam mata Farah.

"mau gak mau kita tetep selesai."
"jangan sampe lo muncul lagi di depan gw." Joong berlalu pergi memasuki mobilnya meninggalkan Farah yang menatapnya penuh rasa kesal.

"gak masalah kalo kamu gak bisa di bujuk dengan cara halus."
"tapi jangan salahin aku kalo sebentar lagi kamu akan hancur Joong."
"kalo aku gak bisa miliki kamu, dia juga gak boleh miliki kamu." ucap Farah sendirian tersenyum licik dengan otak gilanya.

••••

POV FARAH
FLASHBACK ON

2 Bulan lalu

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang