23. Aroma feromon

5.6K 339 35
                                    

Seorang laki-laki tampan tengah sibuk berkutat dengan racikan air pusing yang disukai para pelanggannya. Di tengah kesibukan yang di lakukan sang Boss menghampirinya.

"Nar tinggal dulu, biarin di urus Bima." ucap Force.

"gw tinggal Bim." ucap Nara menepuk bahu rekan kerjanya.

Mereka telah berada di ruang kerja Force dan ternyata Book juga berada disana. Nara merasa gugup pasalnya ini kali pertama dia di panggil secara pribadi oleh pengurus Bar tersebut.

"duduk Nar." ucap Book dan Nara menurut.

"langsung aja ya Nar."
"aku minta tolong jagain Nata." Nara memicingkan mata pasalnya selama ini dia sudah merasa menjaga Nata semampu yang dia bisa.

"Nata hamil anak Joog Nar."
"udah jalan 3 minggu." ucap Book dan seketika Nara langsung membelalakkan mata mendengar hal tersebut.

"trus Joong dimana?"
"kenapa dia gak nampakin diri?"
"dia gak mau tanggung jawab?" Nara mulai emosi karna dia tak melihat Joong satu bulan ini saat sahabatnya sudah mengandung. Nara ingin beranjak pergi namun di tahan Force.

"duduk dulu Nar."
"Joong gak tau masalah ini." sambung Book dan Nara kembali duduk.

"Nata nglarang kita ngasih tau Joong."
"jadi mau gak mau kita harus hormati keputusan Nata." Nara menghembuskan nafas kasar memijit pelipisnya, paham sifat sahabatnya yang keras kepala.

"jadi ayo jaga dia sama-sama Nar."
"maaf karna perbuatan adikku sahabatmu harus jalanin masa sulit ini." ucap Force.

"ya mau gimana lagi bang."
"nasi udah jadi bubur." kedua lawan bicaranya mengangguk setuju.
Ruangan hening mereka sibuk bergelung dengan pikiran masing-masing.

"kamu bisa ke depan lagi Nar." ucap Force memecahkan keheningan dan Nara mengangguk.

"permisi dulu bang, kak." mereka berdua mengangguk dan Nara kembali melanjutkan pekerjaannya.

••••
1 Minggu kemudian.

08.20

Laki-laki pemilik senyuman indah sedang di kelilingi tiga orang yang tengah bingung dengan apa yang harus mereka lakukan sebab sedari satu jam lalu dia terus menangis merengek namun tak tau apa penyebab dan yang di inginkannya. Semenjak kandungannya bertambah hari dia merasa perasaannya tak karuan dan mengalami kesulitan tidur hingga mata panda nya mulai nampak jelas.
Book dan Force sedang berada di rumah Nata setelah Nara menelponnya karna bingung cara menenangkan sahabatnya.

"mending panggil Joong aja deh." ucap Book yang sudah habis akal mengatasi tangisan Nata, bukan jengkel namun ia takut Nata akan kelelahan dan membahayakan janinnya sebab kata Nara seminggu ini Nata mulai sulit makan.

"nggaaaak hiks." rengek Nata dengan tangisnya.

"trus maunya gimana?" ucap Book meraih Nata membawa ke pelukannya. Ia menatap Force lalu muncullah ide saat mengingat ucapan dokter jika feromon mate nya sangat berpengaruh untuk kestabilan mood sang omega.

"telpon Est sama Satang suruh ke rumah sayang." ucap Book membuat Force mengangkat satu alisnya.

"udah telpon aja nanti kamu juga tau sendiri." Force mengambil ponsel di saku celana lalu mengirim pesan kepada sahabat adiknya.

Book membantu Nata bangun dari duduknya karna dia terlihat mengantuk, menemani nya hingga benar-benar terlelap.

~

"kita pamit Nar."
"ada yang penting soalnya."
"nanti kalo rewel lagi telpon aja." ucap Book setelah yakin Nata sudah benar-benar tidur.

"iya kak."
Kedua pasangan tersebut keluar dari rumah Nata, pulang menuju mansion megah milik Force dan Joong.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang