7. Tertarik (PP)

4.3K 292 12
                                    

Seorang laki-laki tampan berwajah tenang dengan minim ekspresi baru saja sampai di tempat kerjanya.
Namun samar-samar pendengarannya menangkap beberapa orang tertawa di selingi rintihan seseorang yang lain di tempat yang jarang di jamah orang-orang di area Bar tersebut.
Dia melangkahkan kakinya mendekat berniat memeriksa takut sesuatu yang tidak di inginkan terjadi. Dua orang pria tengah merabai badan seseorang.

"woi ngapain!!!!"
"kalo mau seneng-seneng modal goblok!!!!" teriak Nara.

Nara ingin beranjak pergi tidak ingin ikut campur urusan orang lain namun rintih seseorang menghentikannya.

"too..loongg."
"aku mohhoon." suara seseorang seperti leher tercekat berusaha meminta tolong.
Nara kembali membalikkan badannya mendekat ke arah tiga orang yang berada di gang gelap.

"gak usah sok jagoan lo.!!!"
"pergi sana?!!!" triak salah satu pria di area gelap.

"lo yang pergi sebelum gw panggil keamanan." triak Nara semakin mendekat.
"ini bukan daerah lo gak usah seenaknya."
Dua orang tersebut menguarkan feromonnya namun Nara tak merasa terintimidasi.

"Beta kayak lo bisa apa?!!!!"

"bisa mukul muka lo."

Buuuugghh!!!
satu pukulan lolos mengenai wajah orang tersebut namun Nara lengah satu orang lainnya menendang perut Nara membuatnya terdorong kebelakang jatuh ke tanah dan dua orang tersebut pergi meninggalkan Nara dan omega yang tadi mereka ganggu.
Nara berdiri mendekat menyalakan layar ponselnya mengarahkan ke omega tersebut terlihat dia sudah topless hanya menggunakan celana bahan saja.
Nara melepas jaketnya lalu melempar ke orang tersebut.

"pake."
Orang tersebut segera memakai jaketnya lalu Nara mengulurkan tangan berniat membantunya berdiri dan di terima.

"lo gak papa?" tanya Nara.

"trimakasih." ucapnya lirih tanpa berniat menjawab pertanyaan orang yang ada di depannya sebab menahan rasa sakit akibat feromon dua Alpha yang tadi mengganggunya.

"omega klayapan jam segini di deket Bar dari mana?" ucap Nara sembari berjalan namun dia tidak mendengar jawaban dari lawan bicaranya. Saat menoleh ke belakang dia melihat phuwin tetap berdiri di tempat yang sama seakan menahan sakit.
Nara berbalik mendekat ke arah Phuwin.

"lo aman kan?" tanpa menjawab Phuwin tiba-tiba meraih kerah baju Nara dan tiba-tiba mencium bibir Nara rakus melumatnya cepat.

"eeemhhh." desah Phuwin tertahan mengalungkan tangannya menjambak rambut belakang Nara meluapkan efek hasrat akibat terpapar feromon Alpha.
Nara terbawa suasana dia peluk pinggang Phuwin membalas lumatan demi lumatan yang Phuwin berikan.

Phuwin meraba dada Nara namun dia tiba-tiba tersadar apa yang dia lakukan itu kesalahan. Phuwin mendorong Nara menjauh.

"Maaf." lirih Phuwin tak berani menatap Nara.

"rumah lo dimana?" tanya Nara yang peka suasana canggung di sekitarnya dan tak ingin membahas perilaku Phuwin barusan untuk menjaga perasaannya.

"saya permisi kak."
"maaf dan trimakasih." Phuwin berjalan melewati Nara namun lengannya di cekal.

"rumah lo di mana gw anter."

"gak usah kak makasih." jawabnya masih dengan menunduk.

"tunggu sini bentar."
tegas Nara menuju motornya mendorong mendekat ke arah Phuwin.

"Naik." Phuwin mengangkat kepalanya menatap Nara sekilas.

"ayo naik." Phuwin diam.

"ayo naik gw anterin lo pulang."
"mumpung jam masuk gw kurang 10 menit."

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang