25. Kebenaran

6K 299 13
                                    

Seorang laki-laki tampan baru keluar dari kamarnya bersiap untuk bekerja, dia melangkah menuju kamar sahabatnya membuka pintu dan menemukan Nata sedang rebahan memeluk kaos kekasihnya.

"gw berangkat dulu Nat."

"iya Nara hati-hati."

"kalo ada apa-apa langsung telpon gw." Nata mengangguk tersenyum. Semenjak Book memberinya kaos Joong, Nata tak lagi serewel dulu.

Nara melangkahkan kakinya menuju pintu, saat keluar dari rumah dia tak sengaja menendang kotak hitam di depan pintu. Dia segera mengambilnya dan terdapat tulisan "Dear Nata" Nara membolak-balikkan kotak tersebut dan kembali masuk menuju kamar sahabatnya.

"paket Nat." ucap Nara setelah membuka kamar Nata.

"dari siapa?"

"gatau ada di depan pintu."
Nata mengangguk mengulurkan tangan dan Nara memberikan kotak tersebut.

"kalo gitu gw berangkat."

Nara menutup kembali pintu kamar sahabatnya melangkah pergi meninggalkan Nata sendirian.

~~~

Nata membolak-balikkan kotak tersebut merasa tak pernah memesan apapun karna rasa penasarannya yang tinggi dia segera meraih gunting dan membuka kotak tersebut dengan antusias.

Terdapat beberapa lembar foto yang terbalik, dia mengambil semuanya dan matanya membulat sempurna kaget saat melihat ada dua topeng yang sangat dia kenali, yang sudah dua tahun lebih masih melekat di ingatannya.
Dia membalik foto tersebut dan mulai gemetar saat melihat lembar demi lembar gambar di genggamannya.
Ingatannya mulai berputar kembali ke 2 tahun silam yang mampu membuat dia hancur, fotonya menabrak seseorang, di gendong memasuki hotel melewati lorong sampai masuk ke dalam satu kamar di hotel tersebut.

"gak mungkin kan." lirihnya dengan airmata yang mulai menetes.
"gak, bukan dia." lanjutnya dengan suara yang mulai gemetar.

"dia gak jahat kayak orang itu."
kembali dia lihat tumpukan foto di tangannya dan satu gambar kekasihnya yang mampu membuat dia benar-benar sadar, kalung yang sering di gunakan Joong sama persis dengan orang yang dulu memperkosanya.

"kembali dia lihat tumpukan foto di tangannya dan satu gambar kekasihnya yang mampu membuat dia benar-benar sadar, kalung yang sering di gunakan Joong sama persis dengan orang yang dulu memperkosanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lemas sudah Nata mengetahui semua kebenarannya, dia meringkuk menangis menyembunyikan kepalanya merasa semakin hancur mengetahui semuanya.

"takdir?" airmatanya mengalir mengingat ucapan Nara tentang dia dan Joong yang ditakdirkan bersama.
"kenapa takdirnya jahat." ucapnya dengan bibir melengkung ke bawah semakin deras airmatanya.

"Nata gak sekuat batu karang." sesak pilu tangisnya bergelung sendirian memeluk dirinya dalam kesepian dan rasa sakit yang mendalam.

~~~

04.45

Semalaman Nata tak mengistirahatkan badannya terus menangis meratapi nasibnya yang miris menyedihkan.
Dia bangkit mengambil koper besar dan memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper berniat pergi meninggalkan kota ini.

PHEROMONE || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang