"aku benci jadi omega." Nata
"gw benci feromon omega."
"menjijikkan." Joong
Nata terpaksa pindah ke kota lain akibat sering mendapat pelecehan seksual di tempat tinggalnya karna dia seorang Omega.
Di kota baru dia menyembunyikan identitasnya dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
06.45
Tiga orang sahabat sedang berada di sebuah kamar bernuansa gelap menikmati waktu senggang sebab hari ini mata kuliah mereka tengah kosong.
"ngapain pagi-pagi kesini?"
"numpang sarapan." ucap Est tanpa menoleh sibuk bermain PS bersama Satang.
"gw gak masak." ucap Joong yang tengah duduk di dekat pintu balkon yang terbuka kecil dengan kedua kaki naik ke kursi menikmati sebatang candunya.
"beliin."
"nglunjak bangsat." Est dan Satang tertawa menoleh sekilas lalu melanjutkan kegiatannya.
"ngapa si marah-marah mulu lo?" jawab Est tanpa dosa.
"ganggu orang tidur." Joong bangun dari duduk mematikan api rokoknya lalu melempar dirinya ke atas kasur membuatnya sedikit terpental.
"beli sendiri duitnya di dompet." ucap Joong tengkurap memejamkan mata.
"emang lo ngapain si?" "pergi bentar bisa kali." Joong yang mendengar ucapan Est dengan nada santainya langsung meraih bantal dan melemparkan tepat di kepalanya.
"nglunjak banget gw liat-liat." "heran." Bukannya marah Est malah tertawa ngakak dengan Satang. Memancing emosi Joong memang telah menjadi hobinya.
Joong meraih ponselnya mencari nomor seseorang lalu mengiriminya pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Est dan Satang sedang serius memainkan game nya tiba-tiba mereka terkejut mendengar Joong tertawa keras.
"anj." umpat Est kaget.
"apa woi??!!!" Satang kaget sedikit panik.
Joong berhenti tertawa kembali dengan wajah datarnya.
"gw yg beli sarapan."
"weeeeh kesambet apa nih?" "yang pedes-pedes ye Joong." ucap Est tanpa tau malu.
"mulut lo gw cabein." Joong pergi menuju kamar mandi berganti pakaian lalu pergi membeli sarapan.
