Bab 5

32K 1.4K 79
                                    

Judas tersenyum miring melihat Isabella yang mendadak mendapatkan keberanian entah dari mana, cara Isabella mengulum ereksi Judas tak lagi terkesan kaku dan takut-takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judas tersenyum miring melihat Isabella yang mendadak mendapatkan keberanian entah dari mana, cara Isabella mengulum ereksi Judas tak lagi terkesan kaku dan takut-takut.

Isabella menatap Judas dengan tatapan berani membuat ereksi Judas yang berada di dalam mulut Isabella bereaksi, menegang keras kembali.

Judas tentu tidak membiarkan dirinya melakukan pelepasan sebanyak dua kali di dalam mulut Isabella, Judas menarik rambut Isabella membuat laluman Isabella pada ereksi Judas terlepas.

Judas berdiri dari posisi duduknya, menggenggam erat rantai collar yang terpasang pada leher Isabella. Membuat Isabella mau tidak mau mengikuti langkah Judas agar ia tidak mati tercekik.

Ternyata Judas melangkah menuju ranjang dan mendorong Isabella dengan kasar ke ranjang, Isabella dipaksa menungging dan Judas tanpa aba-aba dan tanpa memastikan Isabella siap untuk dipenetrasi dengan kasar memaksa masuk dirinya ke dalam tubuh Isabella hingga Isabella menjerit kesakitan.

Isabella bukan gadis perawan tapi jika dipenetrasi dengan paksa terlebih lagi mengingat ukuran milik Judas yang besar, yang bahkan membuat Isabella kesulitan saat menggunakan mulutnya tentu saja juga akan membuat Isabella meringis kesakitan.

Isabella meremas seprai dengan kedua tangannya, tiap hentakan yang Judas berikan terasa begitu perih, Isabella tidak bisa menikmati apapun dalam setiap hentakan tersebut selain perasaan sakit.

Bokong Isabella ditampar oleh Judas, menambah rasa sakit yang Isabella rasakan. Rasanya perih, sesak, penuh, dan juga memalukan.

"Lihat ke depan." Perintah Judas seraya menarik rantai collar yang terpasang di leher Isabella, membuat leher Isabella tertarik ke belakang hingga Isabella terpaksa mendongak menatap ke depan di mana ada cermin besar yang menghadap ke arah ranjang.

Hati Isabella rasanya tercubit saat melihat dirinya di cermin tersebut, menungging dalam keadaan naked, rambutnya yang berantakan, sudut bibirnya yang terluka, pipinya yang lebam, tubuhnya yang kurus.

Isabella miris melihat dirinya sendiri yang nampak menyedihkan.

Kening Isabella berkerut menahan untuk itu meloloskan suara dari mulutnya saat Judas melepaskan diri dari dalam tubuh Isabella, dari pantulan cermin Isabella bisa melihat Judas tengah mengambil sesuatu di antara benda-benda yang terpajang itu.

Isabella mengira Judas akan mengambil alat pecut untuk menyiksanya namun Judas justru kembali dengan lilin yang menyala.

Isabella menggigit bibirnya saat Judas kembali menyatukan tubuh mereka tanpa aba-aba, meski sudah dihujam sebelumnya oleh Judas tapi Isabella masih belum terbiasa dengan ukuran milik Judas dan Isabella tidak terangsang sama sekali yang membuat ini semakin terasa menyakitkan.

"Argh!" Teriak Isabella saat Judas dengan sengaja meneteskan lelehan lilin pada punggung Isabella.

"Kau tidak mau mendesah, dan kau justru memasang ekspresi menyedihkan itu di wajahmu maka aku akan membuatmu menangis sungguhan." Bisik Judas seraya mulai menghentak Isabella kembali.

JUDAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang