Bab 40

25.6K 2.1K 173
                                    

Killian tersenyum bangga usai berhasil merebut senjata yang Judas seludupkan yang akan Judas perjual belikan di pasar gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Killian tersenyum bangga usai berhasil merebut senjata yang Judas seludupkan yang akan Judas perjual belikan di pasar gelap.

Killian merasa puas karena lagi-lagi berhasil mengusik Judas, berhasil memberikan Judas kesulitan walau ia tahu akan ada nyawa yang harus membayar itu semua.

Killian mengusap dagunya, "Ku rasa sudah saatnya kita memanen apa yang telah kita tanam, aku sudah tidak sabar untuk melihat kehancuran Judas."

"Apa ini tentang wanita itu?"

"Tentu saja ini tentang dia, dia lah senjata utama kita." jawab Killian dengan senyuman miringnya.

"Haruskah aku hubungi informan kita agar bersiap-siap untuk menjalankan rencana kita?"

Killian menganggukkan kepalanya sekali lagi, "Kabarkan dia untuk bersiap dan pastikan jangan sampai Judas menebak rencana kita sebelum kita berhasil melakukan rencana kita, rencana ini tidak boleh gagal, karena ini kesempatan terakhir kita untuk menghancurkan Judas."

***

Seperti biasa ketika Isabella membuka matanya di pagi hari Judas telah menghilang dari sisinya, yang tertinggal hanyalah peppermint tea yang masih mengebul di atas nakas.

Ketika Isabella tengah menyesap peppermint tea-nya, seorang pekerja di Devil's Allure datang membawakan pakaian untuk Isabella hari ini, karena hari ini Isabella tidak akan latihan seperti biasanya melainkan ikut dengan Judas entah kemana.

Ini misi ketiga Isabella, entah siapa lagi yang akan Judas perintahkan untuk Isabella bunuh.

***

Pintu mobil dibukakan oleh Jack namun Judas tak langsung masuk ke dalam mobil, Judas justru mengulurkan tangannya ke arah Isabella yang baru saja keluar dari pintu belakang Devil's Allure bersama Nicholas.

Isabella paham dengan apa yang Judas inginkan, ini bukan pertama kalinya Judas mengulurkan tangannya ke arah Isabella.

Judas membantu Isabella masuk ke dalam mobil sementara tangannya yang lain memastikan kepala Isabella tidak terbentur saat masuk ke dalam mobil.

Misi kali ini berbeda dengan kedua misi Isabella sebelumnya, jika kedua misi Isabella sebelumnya dilakukan di negara yang berbeda maka kali ini Isabella melakukannya tetap di Las Vegas.

Isabella mengerutkan keningnya sepanjang perjalanan di dalam mobil, memperhatikan jalanan melalui kaca jendela mobil, bertanya-tanya ke mana Judas akan membawanya, semakin mobil melaju semakin dalam kerutan di kening Isabella lantaran mobil yang ia naiki bersama Judas melaju melewati jalan yang sepi, berbanding terbalik dengan kota Las Vegas yang ramai hingga berhenti di depan sebuah gudang tua.

Anak buah Judas turun lebih dulu dari mobil mereka dan berlari membukakan pintu mobil untuk Judas, ketika Judas turun Judas kembali mengulurkan tangannya untuk membantu Isabella turun dari dalam mobil meski akan lebih mudah jika Isabella turun dari sisi pintu mobil yang berdekatan dengannya bukan dari sisi di mana Judas turun, sehingga Isabella tidak perlu menggeser tubuhnya hanya untuk dekat dengan pintu mobil untuk bisa keluar dari mobil.

JUDAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang