Isabella Blair dapat bebas bersyarat dari penjara, Isabella diharuskan mengikuti perintah dari seseorang yang mengaku sebagai detektif bernama Killian, detektif itu mengirim Isabella bekerja sebagai Stripper di rumah hiburan bernama Devil's Allure.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Isabella jelas jadi bahan pembicaraan setelah kejadian kemarin, Isabella sudah jadi bahan pembicaraan sejak berita tentang kehamilannya menyebar, dan kejadian kemarin saat Judas menggendongnya ke kamar melewati semua mata yang memperhatikan mereka.
Desas-desus soal Isabella kini menjadi pengganti Regina telah menyebar, bahkan ada yang bertaruh bagaimana Isabella akan berakhir nantinya, apakah Isabella akan dibunuh seperti Regina atau tidak. Isabella menebak pasti banyak yang bertaruh bahwa Isabella akan dibunuh setelah tidak dibutuhkan lagi, karena bagi mereka tidak masuk akal jika wanita yang bahkan tidak lebih cantik, lebih indah tubuhnya bisa memenangkan hati seorang Judas.
Tiffany yang sudah berusaha mendapatkan hati Judas selama bertahun-tahun lamanya tidak mungkin kalah dari orang baru seperti Isabella yang baru 4 bulan berada di sekitar Judas.
Isabella yakin mereka sekarang mungkin sedang bertaruh tebakkan siapa yang akan terjadi, bagaimana nasib Isabella selanjutnya di tangan Judas.
***
Judas bersikap seperti biasanya seolah masalah pengkhianatan Matthew dan Maxwell tak pernah terjadi, rutinitas Isabella yang melibatkan Judas kembali seperti biasanya, yang membuat perbedaan hanyalah sikap Judas.
Judas lebih touchy dari biasanya, dan setiap kali Judas kembali dari urusannya di luar yang memakan waktu berhari-hari saat Judas kembali Judas akan muncul lebih sering di depan Isabella, bahkan pada jam makan siang, di mana Judas biasanya tidak pernah menghampiri Isabella pada jam makan siang, terlebih lagi makan siang bersama dengan Isabella.
Tabakan Isabella soal peppermint tea itu pun benar, hari ini ketika Isabella membuka matanya di pagi hari, walau agak buram, Isabella melihat Judas menaruh peppermint tea di atas nakas sebelum meninggalkan kamar 429.
Rasanya janggal mendapatkan afeksi dari Judas, seperti ada yang salah, dan Isabella tidak bisa tidak berpikir buruk tentang Judas, mengingat setiap tindakan yang Judas lakukan selalu ada makna lain di baliknya.
***
Isabella menahan nafasnya ketika Judas berdiri di belakangnya, lagi-lagi Judas berhasil mengunci Isabella di sesi latihan mereka.
"Jangan jadikan kehamilanmu sebagai alasan, bukannya mengalami kemajuan kau justru mengalami kemunduran." geram Judas di dekat telinga Isabella. "Kalau seperti ini terus, jika ada yang menyerangmu besar kemungkinan kau akan kalah di tempat, tewas secara menyedihkan."
Isabella memutar bola matanya jengah, "Kalau hari itu kau tidak menghalangiku untuk menyingkirkannya, mungkin sekarang ini aku sudah bisa membantingmu ke lantai, janin itu yang membuatku mudah lelah, setiap makanan yang masuk ke dalam perutku selalu saja ku muntahkan dan yang berhasil tertelan tanpa ku muntahkan hanya peppermint tea sialan yang kau antarkan setiap pagi!" maki Isabella kesal.
Judas melepaskan cengkeraman tangannya pada kedua lengan Isabella yang mengunci pergerakan Isabella sehingga Isabella bisa berbalik untuk menatap Judas, menatap wajah Judas yang terlihat tak bersahabat, rahang Judas mengeras dan menimbulkan bunyi kecil antara giginya yang beradu satu sama lain, membuat Isabella mengernyit merasa ngilu.