Isabella Blair dapat bebas bersyarat dari penjara, Isabella diharuskan mengikuti perintah dari seseorang yang mengaku sebagai detektif bernama Killian, detektif itu mengirim Isabella bekerja sebagai Stripper di rumah hiburan bernama Devil's Allure.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama seminggu penuh Maxwell selalu jadi pelanggan Isabella, tidak seperti malam-malam sebelumnya di mana tak ada satu pun pelanggan yang mau mengeluarkan kocek untuk bisa menghabiskan malam dengan Isabella.
Awalnya Isabella marah, sangat marah saat melihat Maxwell yang menunggunya di kamar 429. Tapi Maxwell tidak menyentuh Isabella sama sekali, tidak memaksa dan terus mengajak Isabella bicara.
Maxwell terus saja minta maaf setiap malam ia menemui Isabella di kamar 429, sampai Isabella merasa muak sendiri. Bukan muak karena ia kesal dengan Judas yang setiap malam selalu mendatanginya melainkan karena Isabella mulai menaruh harapan besar pada Maxwell.
Cara Maxwell menatapnya yang penuh penyesalan, cara Maxwell menggenggam tangannya, dan cara Maxwell yang perlahan menundukkan kepalanya mencium bibir Isabella dengan lembut, membuat Isabella dengan mudahnya tersentuh.
Isabella menertawai dirinya sendiri dalam hati, menertawai dirinya yang dengan mudahnya tersentuh hanya dengan ditunjukan sedikit perhatian. Memang Isabella tahu ia sangat lemah dengan perhatian, tumbuh haus kasih sayang membuat Isabella mampu jatuh bertekuk lutut pada siapa saja yang bisa memberikannya kasih sayang walau kasih sayang itu palsu sekali pun.
Tapi bagaimana jika Maxwell kali ini bersungguh-sungguh? Bagaimana jika Maxwell bisa membawa Isabella keluar dari neraka ini? Maxwell berkali-kali mengatakan kalau ia masih mencintai Isabella dan akan melakukan apapun untuknya. Hanya Maxwell satu-satunya harapan Isabella untuk bisa keluar dari tempat ini sekarang.
Hal itu lah yang membuat Isabella memutuskan untuk tidak menolak caruman dan sentuhan Maxwell pada tubuhnya di hari ke- 4, selain karena Isabella ingin Maxwell bisa jadi rencana pelariannya dari tempat ini, Isabella juga bisa menggunakan Maxwell untuk mencegah tidak menemuinya, mencegah tubuh Isabella remuk dari siksaan yang Judas berikan, paling tidak Maxwell tidak sekasar dan sesadis Judas.
Isabella khawatir jika ia tidak membiarkan Maxwell menyentuhnya maka Maxwell akan berhenti datang padanya dan jika tidak ada pelanggan maka Isabella harus melayani Judas.
Isabella bersedia melayani Judas demi bertahan hidup, bukan karena Isabella suka dengan apa yang Judas lakukan padanya, jika boleh memilih Isabella lebih memilih ‘melayani’ Maxwell dibandingkan Judas, setidaknya Maxwell tidak menghantam kepala Isabella ke meja hingga berdarah.
Sekasar apapun Maxwell di ranjang, Maxwell tidak pernah sekasar Judas. Judas lebih cenderung lebih ekstrim.
Isabella memeluk Maxwell yang berada di atas tubuhnya, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Maxwell yang tengah bergerak dengan nafas memburu.
Mereka berdua hampir mendapatkan kepuasan mereka saat pintu kamar 429 tiba-tiba saja diketuk dari luar. Awalnya Maxwell tidak menghiraukannya, namun pintu tersebut justru dibuka dan muncul Nicholas dengan wajah datarnya mengatakan kalau Maxwell harus meninggalkan ruangan ini karena Judas akan kemari.