Isabella Blair dapat bebas bersyarat dari penjara, Isabella diharuskan mengikuti perintah dari seseorang yang mengaku sebagai detektif bernama Killian, detektif itu mengirim Isabella bekerja sebagai Stripper di rumah hiburan bernama Devil's Allure.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tembakan pertama Isabella gagal, ada bermacam reaksi orang-orang di ruangan ini dari yang mendesah kecewa karena mereka ingin melihat Nicholas sang 'shadow', sang tangan kanan Judas mati agar posisinya kosong dan bisa mereka rebut dengan persaingan yang sudah bisa ditebak akan brutal.
Ada yang menghela nafas lega, tanpa perlu melihat ke arah Lilyanne pun Isabella sudah bisa menebak kalau Lilyanne yang satu-satunya merasa bersyukur Isabella gagal menembak.
Sementara Isabella panik dan ketakutan, Isabella yakin Judas yang berada di belakangnya sekarang tengah menyeringai puas karena tebakannya benar.
Tangan Isabella yang gemetar hebat karena harus membidik manusia sungguhan bukan target berbentuk manusia yang terbuat dari papan seperti biasanya.
“Lagi, masih tersisa tiga peluru lagi.” bisik Judas di belakang Isabella.
Isabella menahan nafasnya, sekali lagi Isabella memejamkan matanya dan membidik ke arah Nicholas, kali ini bukan hanya satu peluru yang Isabella layangkan melainkan 3 peluru sekaligus, Isabella ingin semuanya selesai secepat mungkin.
Saat Isabella membuka matanya, Isabella melihat Nicholas yang tubuhnya berlumuran darah, peluru yang Isabella layangkan mengenai telinga Nicholas, paha dan perut Nicholas.
Nicholas terlihat kesakitan, nafas Nicholas memendek bersamaan dengan darahnya yang merembes membasahi lantai ruangan ini. Nicholas sekarat, terlalu banyak luka di tubuhnya dan terlalu banyak darah yang keluar dari tubuhnya, tubuh Nicholas pucat karena kehilangan banyak darah, walaupun Isabella gagal menembak kepala atau dada kiri Nicholas, tapi jika dibiarkan dalam keadaan terluka lebih lama Nicholas bisa mati.
Lilyanne yang ditahan oleh anak buah Judas memaksakan diri untuk lepas, Lilyanne menggigit dan menendang kedua anak buah yang menahannya, Lilyanne baru dilepaskan setelah Judas memberikan anggukan kepala ke arah dua anak buah tersebut memberikan mereka izin untuk melepaskan Lilyanne.
Lilyanne berlari ke arah Nicholas dan berlutut di hadapan Nicholas yang meringis kesakitan, kedua tangan Lilyanne yang gemetar menangkup pipi Nicholas.
“Maafkan aku.. tolong jangan mati Nickie..” tangis Lilyanne pada Nicholas yang matanya mulai terlihat sayu, Nicholas terlihat kesulitan untuk menahan matanya agar tetap terbuka, agar tetap bisa menatap wajah Lilyanne yang basah karena air mata.
Darah Nicholas yang membasahi lantai itu kini ikut membasahi kaki Lilyanne yang berlutut di hadapannya, Isabella tak tega mendengar tangisan Lilyanne.
Isabella berbalik menatap Judas yang entah sejak kapan sudah memperhatikan wajah Isabella. “Ku mohon selamatkan Nicholas, dia sudah mendapatkan hukumannya seperti yang kau inginkan, tolong selamatkan dia seperti kau menyelamatkanku.”
Judas memiringkan kepalanya, “Apa keuntungan yang akan ku dapatkan jika menyelamatkan nyawanya?”
“Dia orang kepercayaanmu, dia melakukan segala hal kotor yang kau perintahkan. Apa itu saja tidak cukup jadi alasan?”