Bab 27

38.7K 2.5K 306
                                    

Isabella menyadari ekspresi terkejut yang Matthew dan Maxwell tunjukan ketika ia turun dari mobil hanya mengenakan kemeja milik Judas, Isabella yakin banyak pertanyaan yang berputar di kepala Maxwell saat ini karena Maxwell terlihat seperti ingin ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isabella menyadari ekspresi terkejut yang Matthew dan Maxwell tunjukan ketika ia turun dari mobil hanya mengenakan kemeja milik Judas, Isabella yakin banyak pertanyaan yang berputar di kepala Maxwell saat ini karena Maxwell terlihat seperti ingin menghentikan langkah Isabella saat Isabella melewatinya untuk masuk melalui pintu belakang Devil's Allure.

Isabella juga sempat sekelebat melihat Matthew yang menginjak puntung rokoknya sembari menatap tajam ke arahnya namun tak mengatakan apapun, diam kaku seperti biasanya.

Isabella berpisah dari Judas dan para anak buah Judas, Isabella melangkahkan kakinya menuju lorong di sebelah kiri ke arah kamar Isabella berada, kamar 429. Sementara Judas dan anak buahnya menaiki lift menuju ruangan Judas.

Isabella melewati lorong yang sunyi, memang diantara banyaknya pelacur dan striper yang bekerja di rumah hiburan ini, yang tinggal di tempat ini bisa dihitung dengan jari, Tiffany adalah salah satunya yang tinggal di kamar 430.

Kamar di rumah hiburan ini biasanya hanya digunakan untuk ‘melayani’ pelanggan bukan sebagai kamar pribadi, namun Isabella tahanan di sini dan Isabella tidak bisa keluar masuk sesukanya seperti pelacur lainnya yang punya kebebasan walau mereka harus melalui pemeriksaan ketat oleh penjaga.

Satu-satunya orang yang Isabella rasa posisinya hampir mirip dengan Isabella di sini adalah Lilyanne, dan sekarang Isabella tidak lagi bisa berinteraksi dengan Lilyanne.

Isabella masuk ke dalam kamarnya, saat hendak menutup pintu kamarnya tersebut gerakan Isabella tertahan oleh tangan yang menghalangi pintu itu untuk menutup. Isabella mengangkat kepalanya dan mendapati Maxwell berdiri di luar kamar Isabella, enggan membiarkan Isabella menutup pintu tersebut.

Isabella mundur membiarkan pintu kamarnya dibuka lebih lebar oleh Maxwell sehingga Maxwell bisa masuk ke dalam, dan ternyata Maxwell tidak datang sendirian, Maxwell datang dengan Matthew yang mengikuti di belakangnya, Isabella memperhatikan Matthew yang menutup pintu kamar Isabella agar mereka bisa bicara tanpa  jadi tontonan gratis oleh siapa saja yang melewati kamar Isabella.

Isabella mengerti kenapa Maxwell kemari, tapi tidak dengan Matthew. Namun Isabella memilih mengabaikan Matthew dan menfokuskan perhatiannya pada Maxwell yang terlihat berantakan.

Kantung mata Maxwell terlihat gelap, mata Maxwell juga memerah, Maxwell terlihat lelah, dan Isabella bisa mencium aroma alkohol dari Maxwell. Sepertinya Maxwell habis minum-minum.

“Kenapa kau terlihat baik-baik saja?”

Pertanyaan yang keluar dari mulut Maxwell membuat kening Isabella terangkat, “Apa maksud pertanyaanmu itu? Kau ingin aku kembali dalam keadaan tidak baik-baik saja?”

Maxwell memejamkan matanya sejenak, Maxwell terlihat seperti tengah menahan sesuatu, tapi Isabella tidak tahu apa itu.

“Kau baru saja kembali dari misi pertamamu Isabella, kau baru menghabisi nyawa seseorang, tapi kau kembali seperti tidak terjadi apa-apa.” tangan Maxwell bergerak ke atas dan bawah, menunjukkan penampilan Isabella yang tidak biasa. “Kau bahkan kembali hanya mengenakan kemeja Tuan Judas, bahkan tubuhmu dipenuhi bekas keunguan yang ku yakini juga kau dapatkan dari Tuan Judas.”

[2A] JUDAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang