Bab 51

33.9K 2.7K 311
                                    

Judas adalah orang yang egois, kerasnya hidupnya sejak kecil mengajarkan Judas untuk memikirkan dirinya sendiri dibandingkan orang lain, tidak ada yang penting selain dirinya sendiri.

Perkataan Ivan itu benar, Judas mengakui bahwa ia memproyeksikan dirinya sendiri pada Isabella, tidak ada bagian dari fisik Isabella yang menarik di mata Judas, kecuali wajahnya yang mirip dengan Regina, wajah Isabella lah yang membuat Judas penasaran dan mencari tahu asal usul Isabella.

Jika saja Judas tidak menemukan bahwa Isabella memiliki latar belakang yang hampir mirip dengannya, Judas tidak akan berpikir dua kali untuk membunuh Isabella, persetan soal Lilyanne yang mengancam akan bunuh diri, Judas bahkan tidak peduli Lilyanne bernafas atau tidak.

Judas selalu bisa melihat sisi gelap orang lain, ada istilah yang mengatakan hanya monster yang bisa mengenali monster lain, begitu lah cara Judas bisa menemukan para anak buahnya, yang punya potensi untuk jadi tangga yang Judas pijak untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan.

Judas bisa melihat bakat dari orang-orang terhina yang telah dibuang oleh masyarakat, seperti Nicholas yang minim empati dan juga loyalitasnya, Nicholas tidak peduli apapun dan siapapun selain Lilyanne, Nicholas pun cerdas sehingga mudah bagi Nicholas untuk menaiki tangga hirarki yang Judas bangun.

Begitu pula dengan Jack yang telah mati, Judas melihat potensi Jack ketika berita soal Jack menyebar, soal Jack yang jadi buronan karena membunuh sahabatnya akibat penipuan investasi, Judas bisa melihat potensi Jack, bagaimana Jack dengan pintar mengeksekusi temannya itu meski pembunuhan yang ia lakukan berdasarkan amarah dan dendam, dan bagaimana Jack bisa kabur, menghilang tanpa jejak tak dapat ditemukan oleh polisi hingga menjadi buronan hampir dua tahun lamanya.

Tapi tentu bagi Judas menemukan Jack tidak akan sulit, memang memakan waktu tapi tidak perlu membutuhkan waktu selama dua tahun seperti yang polisi lakukan, Judas muncul di hadapan Jack yang telah merubah identitasnya, menurunkan kaca mata hitamnya dan menawarkan Jack pekerjaan sebagai anak buahnya.

Judas melihat semua potensi di anak buah yang ia rekrut termasuk Matthew dan Maxwell, yang Judas lihat potensinya saat mereka masih bekerja di bawah Dalton, mengedarkan obat-obatan terlarang dengan bayaran yang besar namun tak sebesar saat bekerja dengan Judas, jelas bayaran bekerja pada Judas lebih besar karena resikonya pun lebih besar.

Saat itu Judas melihat bagaimana Matthew dan Maxwell dengan mudahnya mengelabui orang lain dengan wajah mereka yang identik, juga bagaimana cara mereka menggunakan senjata api saat melawan pengedar lain, dan benar saja saat Judas merekrut mereka, mereka bisa dengan mudah menaiki tangga hirarki seperti Nicholas, mereka selalu menjalankan misi untuk mengeksekusi target yang diberikan dengan sempurna.

Hanya saja satu kekurangan di antara Matthew dan Maxwell, mereka cukup ceroboh, tidak sekali dua kali Judas mendapatkan kabar bahwa saat sedang menjalankan misinya Matthew dan Maxwell terlibat dengan target selain untuk membunuh.

Seperti melakukan one night stand dengan putri dari target yang seharusnya mereka bunuh, atau bahkan dengan target itu sendiri dan membunuhnya di ranjang yang sebelumnya mereka pakai untuk mengejar kepuasan mereka bersama.

Namun Judas tidak pernah mempermasalahkan cara Matthew dan Maxwell bersenang-senang, selagi misi berhasil dan tak ada kesalahan maka tidak ada yang perlu dipermasalahkan.

Sampai di satu waktu mereka meminta Isabella sebagai reward, saat itu lah untuk pertama kalinya Judas tak lagi melihat Matthew dan Maxwell sebagai anak buahnya, sebagai pionnya menuju kemenangan, melainkan sebagai kerikil yang menghalangi jalannya, yang cepat atau lambat akan Judas singkirkan.

Matthew dan Maxwell menghalangi keinginan Judas untuk merubah Isabella sepenuhnya jadi seperti dirinya, adanya Matthew dan Maxwell yang berusaha membantu Isabella hanya akan membuat Isabella lemah, akan membuat Isabella berpikir kalau di dunia ini ada yang mencintainya dan menerimanya sebagai mana dirinya dan membuat Isabella bergantung pada mereka.

[2A] JUDAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang