Isabella Blair dapat bebas bersyarat dari penjara, Isabella diharuskan mengikuti perintah dari seseorang yang mengaku sebagai detektif bernama Killian, detektif itu mengirim Isabella bekerja sebagai Stripper di rumah hiburan bernama Devil's Allure.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Isabella tidak menyadari siapa yang memulai, perdebatan sengitnya dengan Judas justru berakhir di ranjang, Judas melampiaskan rasa frustasinya karena tidak bisa menarik pelatuk tersebut pada tubuh Isabella.
Judas kasar namun juga lembut dalam waktu yang bersamaan, tangan Judas kasar saat menahan leher Isabella agar Isabella tidak menghindar dari ciumannya, juga kasar saat membuka pakaian yang Isabella kenakan dan melemparnya ke lantai, tangan Judas juga dengan kasar menahan dan mencengkeram pinggul Isabella saat tubuh mereka menyatu.
Hentakan Judas tertahan, berusaha sebisa mungkin untuk tidak lepas kendali dalam setiap gerakan pinggulnya, namun tangannya yang besar tersebut mencengkeram pinggul Isabella dengan kuat, seolah melampiaskan amarahnya pada pinggul Isabella yang jelas akan meninggalkan bekas memar nantinya.
Isabella memperhatikan Judas yang berada di atasnya, yang menatapnya dengan tatapan berkabut akan gairahnya dan juga amarahnya, rahang Judas mengeras, bibirnya mengatup ketat hingga membentuk garis tipis, Judas terlihat begitu frustasi, seolah Isabella adalah masalah terbesar yang pernah terjadi dalam hidupnya dan marah karena tidak bisa menyelesaikan Isabella dengan mudah seperti Judas biasanya menyelesaikan masalahnya semudah membalikkan telapak tangannya.
“Fxck, aku sangat membencimu.” geram Judas disela gerakannya, Isabella bisa merasakan ereksi Judas berkedut di dalam dirinya. “Aku ingin sekali membunuhmu tapi di saat yang bersamaan aku ingin menciummu, merasakan setiap jengkal tubuhmu, berada di dalam mu, dan mengisi penuh dirimu dengan benihku.” geram Judas dengan suara beratnya.
“Di satu sisi aku ingin mencekikmu sampai mati namun di sisi lain aku ingin kau hidup, agar aku bisa terus melakukan ini, berada di dalammu. Kau benar-benar wanita sialan, kau telah merusakku.” gerutu Judas seraya mempercepat gerakannya, ia menunduk menyatukan bibirnya dengan bibir Isabella untuk kesekian kalinya, menggeram pada bibir Isabella saat ia mendapatkan pelepasannya.
Bibir Isabella baru dibebaskan oleh Judas ketika euphoria pasca pelepasannya menguap, Judas memperhatikan Isabella, dari ujung rambutnya yang basah karena berendam dan juga bercampur dengan keringat, turun pada dada Isabella yang naik turun seirama dengan seru nafasnya, lalu berakhir pada bagian tubuh mereka yang menyatu, yang basah dan terdapat bukti pelepasan mereka di sana mengisi penuh Isabella hingga sebagian menetes pada ranjang.
Isabella memperhatikan mata Judas yang berkilat bergairah kembali hanya karena melihat tautan tubuh mereka, namun kemudian iris mata Judas bergerak ke atas, menatap perut Isabella yang membesar, tangan Judas yang semula mencengkeram pinggul Isabella menyentuh perut Isabella dan bertepatan dengan tangan Judas menempel pada perut Isabella saat itu juga sesuatu yang tumbuh di dalam perut Isabella bergerak, seolah menyambut sentuhan Judas.
Isabella melihat Judas mendadak menegang, namun Judas tak lagi menghindar dan pergi begitu saja setelah merasakan pergerakan itu, tangan Judas bergerak mengusap perut Isabella.
“Darcy bilang kau sudah berada di trimester kedua jadi wajar kalau sudah ada pergerakan.” gumam Judas pelan, pandangannya masih tertuju ke arah perut Isabella. “Apa ini bulan ke empat atau ke lima?” tanya Judas yang tak mendapatkan jawaban dari Isabella.