Epilog

23K 1.9K 264
                                    

[Epilog : Audrey]

Audrey adalah anak yang dekat dengan kedua orang tuanya, meski tumbuh kesepian karena tidak memiliki teman seusianya, Audrey kerap membantu Ibunya di taman belakang rumah mereka, meski dibandingkan membantu Audrey lebih ke mengacau dan merusak tanaman karena kerap memetik buah yang bahkan belum matang hanya karena ia tidak sabar untuk mencicipinya.

Dan ketika Judas tiba, Audrey akan berlari kecil menyambut Judas dan memeluk kaki Judas, karena hal itu pula Judas terbiasa untuk membersihkan dirinya sebelum 'pulang'. Karena Audrey selalu memeluk kaki Judas setiap Judas tiba dan Judas tidak ingin darah kotor orang lain mengotori putrinya.

Audrey tidak punya teman seusianya yang membuat Audrey jadi semakin menempel dengan Isabella dan Judas, Audrey akan menangis setiap kali Judas harus pergi, bahkan ketika usia Audrey menginjak 6 tahun, Audrey sempat ingin masuk ke bagasi mobil hanya karena Audrey ingin ikut dengan Judas dan Isabella dalam 'urusan rutin' mereka yang mereka lakukan beberapa bulan sekali.

Apa lagi kalau bukan menghabisi anak buah Killian yang masih berkeliaran di luar sana dan juga orang-orang yang secara personal ingin Isabella habisi, karena sesuai janji Judas, Judas akan mengabulkan apapun yang Isabella inginkan kecuali kebebasan dan kematian mereka, kematian orang lain? Judas dengan senang hati memberikannya.

Mereka sengaja mencari satu persatu anak buah Killian yang masih berkeliaran di luar sana dan juga orang-orang dari masa lalu Isabella, dan menghabisi mereka satu persatu di tanggal yang sama namun berselang 3 bulan berbeda, alasannya tentu saja untuk kesenangan pribadi.

Audrey selalu mengira Isabella dan Judas pergi berlibur saat mereka tengah melakukan 'urusan pribadi' mereka, karena mereka melakukannya selalu antara di kota lain atau di negara lain, dan ketika mereka kembali mereka selalu membawa hadiah untuk Audrey.

Hal tersebut lah yang membuat Audrey bersembunyi di bagasi mobil Judas dan menolak untuk keluar meski telah dibujuk oleh baby sitternya dan anak buah Judas yang panik.

Terpaksa Judas menggendong Audrey dan memaksa Audrey untuk keluar dari bagasi mobil, membuat Audrey menangis dan menatap Judas dengan mata bulat lebarnya yang berwarna kecoklatan mirip dengan milik Isabella, menatap dengan mata berkaca-kaca dan sudut bibirnya yang tertarik turun ke bawah.

"Mummy dan Daddy selalu pergi berdua, kalian senang-senang tanpa aku!" tangis Audrey sembari mengepalkan tangannya, memukul wajah Judas yang datar dan terdapat bekas luka memanjang dari dagu hingga ke bagian bawah matanya itu berkali-kali.

"Aku benci Mummy dan Daddy!" teriak Audrey hingga urat lehernya menonjol, wajahnya memerah, air matanya mengalir membasahi pipinya, dan tangannya beralih menjambak rambut Judas.

Anak buah Judas yang melihat hal tersebut wajahnya pucat pasi, menatap khawatir ke arah tangan Audrey yang sempat memukul wajah Judas dan kini menjambak rambut Judas. Khawatir tangan kecil itu akan dipenggal seperti Judas memenggal tangan salah satu anak buahnya yang sempat membuat masalah.

"Kau boleh minta apapun kecuali ini, kau tahu setiap tiga bulan sekali, di tanggal ini Dad dan Mum harus pergi, kau tidak bisa ikut, mungkin kau boleh ikut jika kau sudah dewasa nanti." balas Judas tenang, tangannya yang dipenuhi bekas luka tersebut menepuk-nepuk lembut punggung putrinya, berusaha membuat amarah putrinya itu lebih tenang sedikit.

Isabella yang sejak tadi hanya memperhatikan tantrum dari putrinya itu akhirnya mendekat, menyandarkan kepalanya di lengan kekar Judas agar ia bisa lebih jelas melihat wajah putrinya yang berada dalam gendongan Judas.

Menenangkan putrinya tersebut dengan menjanjikan akan membawakan apa saja yang putrinya itu inginkan, dan ketika Audrey menjawab bahwa ia menginginkan teman, Judas dan Isabella saling memandang satu sama lain.

JUDAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang