Belajar dan belajar

458 30 0
                                    

"Hah? Ini materi kapan? Sek keknya aku belum di kasih materi ini! Wait coba aku baca baca dulu"

Perpus? Past
Guru? Past
Teman? Tidak punya
Kemana lagiii!!

DUBRAK-

Kini lilac membawa buku sambil mendobrak pintu kamar asrama kakaknya ini, ia melihat kakaknya sedang membaca tumpukan buku yang berjudul sama dengan materi yang akan ia pelajari

" Pastesan di perpus ini buku ga ada semua" Lilac menatap luca tajam, dan luca acuh tak acuk

"Yaudah, ini tolong ajarin nomor 8"

"Yauda sini duduk" luca menggeret kursi disamping nya dan mulai lah mengajari lilac mengenai materi tersebut

"Lucaa, kalau bawa masuk tamu cewe tu, mbok jangan pas aku lagi mandiii! " Teriak salah satu teman kelasnya

"Hah? EH LUCA BAWA TAMU CEWE HAHHHH😱😱😱😱😱 ADA APAKAH GERANGAN?! "

"Berisik lu kutu, okei, back to materi"

.

.

.

"Owalah, okeii, paham paham tencuu"

"Imbalannya apa?"

"Imbalan? Yakin?" Lilac pun berfikir mau imbalan apa yang dia kasih

"Ga, ga jadi" Luce pun menarik lilac keluar dan mengelus kepalanya pelan

"Dah balik ke asrama sana, ga baik lama lama di asrama cowo"

"Ini asrama campur, tu kamarku didepan"

Hening~

"Oh"

"Oh"

Mau menjadi kakak yang baik, gantle, tapi.. ah sudahlah

---

Besoknya lilac mengikuti kelas ini itu pun tetap di ikut i oleh luca

"Kamu kenapa sih ngikutin aku mulu?! " Lilac kesal melihat luca mengikutinya

"Tolong jaga lilac ya luca, Ayah cuma bisa berharap sama kamu, ayah dengar lilac sering di omongin buruk sama orang orang disekitar nya"

"Kebetulan aja arah kita sama"

"Cih, agak mengesalkan yaaa"

"Oh, iya udah persiapan ujian musim panas belum? "

"Uda"

"Owhh, bagi catetan dong"

"Lah emangnya ga nyetet? "

"Engga"

"Lah, emang biasanya kamu ngapain di kelas?! "

"Ngambar"

"Astaga Tuhanku" Lilac sudah lelch

Yah, seperti itu lah mereka saling membantu satu sama lain, walau sama sama agak mengesalkann.

"Luca, bisa tolong bawain ini ga? Sekalian ini" Lilac memberikan semua buku yang ia bawa pada luca dan ia pun masuk kamar dan membawa beberapa buku lagi

"Mau dibawa kemana ini? Banyak sekali?!"

"Perpus"

"Kamu minjem buku sebanyak ini?! "

"Yaa"

Sesampainya di perpus

"Baik, terimakasih sudah mengembalikan buku tepat waktu lady"

"Ada buku contoh bukti keuangan atau gambaran keuangan Kekaisaran tidak? "

"Oo? Mengapa lady mencari buku seperti itu? " Ucapnya sambil mencarikan daftar buku

"Kata Papa dulu, kita harus tau nominal pengeluaran dan pemasukan uang agar kita tidak mudah foya foya"

"Aduhh, Papa lady sangat pintar, baik sudah saya cek, ada di lantai 4 urutan paling atas sendiri yaa

" Baik, terimakasih "

Mereka pun naik ke atas dan mencari buku yang ingin mereka baca

"Besok ada kelas penanggilan, siapa dan apa yang ingin kamu panggil? "

"Mungkin kelinci? " Lilac fokus dengan buku yang ua baca hingga luca berbicara pun lilac tak mendengar

"Paham lilac? "

"Hah paham apa luca? "

"Kamu ga dengerin aku ngomong dari tadi? "

"Lah? Kamu ngomong? "

"..."

"..."

"Yauda sih, ga jadi" Luca menutup bukunya dan pergi meninggal kan tempat tersebut Tanpa melihat lilac disana

.

.

.

.

.

Kelas sihir-

Kini lilac sedang mempraktekkan pemanggilan burung merpati, yang datang adalah burung gagak

"hah? Dia bisa ga sih sebenarnya ?"

"Baik, saya akan menjelaskan tragedi yang di alami oleh lady violet, ini terjadi dikarenakan sihir hitamnya lebih kental di banding sihir sucinya, tapi tidak apa apa, dari pada tidak memiliki sihir satupun"

"The rill, si pengguna sihir hitam, seramnya"

"Aneh banged setelah Latihan di hutan monster"

"Aneh kenapa? "

"liat aja cuyy, dia makin gila, belajarnya makin kesini makin makin, sampe dia lebih cerdas dari guru, ga tau masa depannya gimana kalo ga punya relasi"

"Masa depanku bukan urusan kalian"

The Eternal QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang