Malam ditepi Danau

63 1 0
                                    

Malam ini

Danau, iya, lilac pergi ke danau terdekat, ia berjalan memutari danau tersebut angin berhembus dari utara ke selatan membuat rambutnya berterbangan dimalam itu, wangi rumput dan pepohonan membuatnya sangat nostalgia akan kehidupan sebelumnya

"Dipikir pikir sudah berapa kali aku mati hidup di dunia yang berbeda?"

"Humm, entahlah bagaimana caraku mati untuk kehidupan yang kali ini, aku akan menerimanya "

"Hee?" Suara lembut itu menyapu telinga lilac

"Kamu lagi? Heran semenjak api unggun kamu tidak pernah menampakkan diri lagi, kemana kamu?"

"Apa kamu merindukanku?"

"Tidak sama sekali, bagaimana caraku merindukan seseorang dari suaranya?"

"Ada yang merindukan seseorang tidak dari suara ataupun fisik, lebih tepatnya gambaran mengenai seseorang tersebut"

"Hah? Gila kali"

"Heee, jangan salah sangka, malah orang seperti itu lebih setia dari pada siapapun, iyakan Eve?"

DEG

"Woi, kamu tau sejauh apa?"

"Apanya?"

"Mengenai kehidupanku"

"Entahlah mungkin dari awal kamu mempunyai marga Charleston sampai margamu Alexander wkwkwkw, aku mengamatimu dari dulu , dari jauh"

( Wkwkwk, btw ini semua tu nama nama karakter yang pernah aku buat n hapus, buat n hapus. Wkwkwkwk, mungkin kapan kapan aku buatin lagi)

"Kau seperti stalker"

"Jika aku tidak seperti ini, kau akan bersedih karena tidak ada yang ingin bersamamu secara tulus, iyakan Athena?"

"Hahh? Apa maksudmu?, siapa kamu?"

"Hummm? bahkan Athena kesayangan ku melupakanku, sedihnyaa"

"..."

"Mau aku pergi?"

"Tidak, suaramu lembut, tetap seperti itu" guman lilac

"Hahaha, kamu memang menyukai suaraku dari dulu Athena"

"Hahhh" lilac menghela nafas

"Lalu, mengapa kau berbicara denganku setelah sekian lama?"

"Namanya juga kangenn wuuu, lagian juga aku tidak se senggang ituu, aku tau kamu pasti risih juga"

"Hilih, mau apa hmm?"

"Tidak, aku hanya berharap kamu tidak melupakanku"

"..."

"Siapa namamu?"

"Panggil aja Lorian"

"Ja ian, jika kamu mengetahui kehidupanku dari awal, menurutmu apa tugasku di dunia ini?"

"Kamu nanya?"

"Engga, aku duduk"

"Oh ga nanya?"

"Ian.."

"Hihihi, kamu masih sama kayak dulu ya"

"Apanya?"

"Menakutkan"

"..."

"Humm, sepertinya aku masih bisa meneliti arwahmu deh ian, aku tau kamu tau semua kekuatanku kan, bahkan kekuatanku dari kehidupan pertama hingga sekarang"

"Iya thenaa, maafkan"

"Humm, menurutku tidak ada tugas pasti tapi lakukan semuanya menurut kata hatimu, hatimu akan menuntunmu untuk menyelesaikan semua masalah yang ada di sekitarmuu"

"Yaa, sejujurnya kamu sendiri yang minta turun ke bumi untuk membantu para manusia manusia yang kesusahan, bahkan terakhir kali kamu memaksa turun hingga ragamu hilang, akhirnya menetap dibumi selamanya" batin ian yang sedih melihat lilac tidak bisa kembali

"Okai deh, gak salah lah ya kalo aku jadi villain, Hahahahah"

"Ppffttt,.. hahahaha "

"Kenapa kau tertawa? Lucu kah?"

"Ahajaha tidak tidak, maafkan aku, wkwkwk, kamu lucu sekaliii, jangan cepat mati yaaa"

"Eiiii!! Lagi pula aku yakin kamu tidak akan membiarkanku mati semudah ituuu"

"Sasuga ojou-sama"

"Iaan, aku ngantuk parah, hummm" ucap lilac mulai menutup matanya dan ingin menjatuhkan dirinya di rerumputan dekat danau tersebut

"Yare Yare, anak ini memang suka tidur sembarangan, dari dulu lohhhhhhhhhhhhhh, mo i" ucapnya dengan tenang sambil menidurkan lilac dengan pelan sebelum menjatuhkan diri ke rerumputan tersebut

Ia, menyelimutinya dengan jubah miliknya dan duduk disampingnya persis

"Aku selalu disisimu naa, aku selalu disisimu, ketika kau sadar, mungkin kamu akan membenciku dan mencampakkanku, tapi tidak apa apa, aku tau saat itu aku membuat kesalahan besar sehingga kau membenciku, aku tidak tau bagaimana cara aku menebus dosaku, tapi semoga kehadiran ku saat ini dapat membantumu di kehidupan kali ini"

"I love u thena, bukan. Lilac . Aku selalu mencintaimu. menyayangimu. merindukanmu. Ingin kau selalu di sampingku, menjadikanmu milikku selamanya, menjadi partner dewa diatas sana, tapi. Mungkin tidak bisa. Tapi aku akan terus berusaha, untuk mendapatkankanmu, apapun itu!"

Ia menghilang dibawah terangnya cahaya rembulan malam itu...

The Eternal QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang