Siang hari kali ini, matahari bersinar dengan cerah dan seperti tersenyum menghadap wilayah utara, lilac kini sedang melawan beberapa monster bersamaan dengan leo, sang swordspirit sekaligus sekretaris utama lilac.
"LAMBAT!" Teriak lilac disaat lilac dikerubungi oleh beberapa monster
"Bukankah anda sendiri yang lambat lady?" Ucapnya dari belakang dan menyerang lilac dengan senyum puasnya
"kan sudah ku bilang, kamu itu masih LAMBAT!"Ucap lilac dan menebas monster sekligus sekre utamanya
"Ughhh" Leo terjatuh dan bernafas berat dikarenakan mengeluarkan banyak sekali mana dan kekuatan dalam waktu sekejap, lalu kekuatan itu digunakan untuk melindungi diri itu sangatlah sakit.
"So? Apa yang akan kamu lakukan dimasa depan? leo?"Ucap lilac sambil menodorkan pedangnya ke arah leher leo
"Maaf kan saya, saya kelewatan batas dan bersikap sombong dihadapan lady"
"Aku terima maafmu leo"Ucap lilac dan menarik pedangnya
"Sudah saatnya kita terus menyelidiki hal janggal mengenai monster saat ini leo"
"Setelah saya mencari banyak informasi, montser monster itu berasal dari 1 tempat yang mulia"
"1 tempat?"
"Ya, tepatnya adalah kerajaan Draconis yang mulia. wilayahnya berada di utara kekaisaran aurorise"
"I seee, kapan kalian mulai menyelidiki ini?"
"Sudah mulai dari 1 bulan yang lalu, dan sudah ada beberapa info, kami hanya menunggu infomasi ke 2 untuk lebih pasti dan yang mulia bisa langsung bergerak dengan bukti bukti"
"Dimengerti, sudah saatnya kita mencari batu mana ga si?"
"Ya betul, kita membutuhkan batu mana untuk memperkuat alat temput para prajuird yang mulia"
"Good boyy, laksanakan!"
"Siap laksanakan!"
Mereka pun segera menjelajah ke hutan sekaligus mencari apakah ada sarang lain disekitar mereka.
Matahari yang sebelumnya bersinar cersh mulai redup tertutupi oleh kanopi pepohonan yang tebal, menciptakan suasana yang lehbih misterius dan menegangkan.
"Makhluk makhluk yang tidak terdeteksi sebakin banyak lady, sebaiknya berhati hati, dan sepertinya ada banyak sekali jebakan yang alami " Ucap leo sambil mencermati sekitar dengan serius dan cermat
"Tumben kamu pintar sekali leo, tapi kita harus segera menemukan batu sihir le, jika batu sihir tidak ditemukaan secepatnya kita akan kalah kekuatan dengan para moster yang terus berevolusi dan mereka makin sulit di takhlukan"
Mereka melangkah lebih dalam ke hutan, menembus semak semak dan melewati akar akar pohon yang menjalar ditanah. Suara suara burung dan hewan kecil terdengar samar samar, menambah kesan angker pada tempat tersebut. Tiba tiba, leo menghentikan langkahnya dan lilac dengan instingnya lansung berlari maju kedepan
"Hati hati ladyy" Ucapnya sedikit keras
lalu terdapat bayangan besar diantara pohon pohon, lalu muncullah monster besar dengan kulit bersisik dan mata bersinar merah.Monster itu mengeluarkan suara geraman rendah yang menggema di hutan.
"Leo!"
"dimengerti"Leo melompat ke dahan dahan dan dengan sehelai benang mengkilap miliknya, ia bergelantungan kekanan ke kiri dan menghampiri/mendekati monster tersebut
Lilac sendiri melemparkan jarum ke urat nadinya dan benar dugaannya, kulit tersebut sangat keras, akhirnya memutuskan untuk menjaga jarak dari monster tersebut
"Bagaimana lady?"
"Cukup bagus"
"Cukup bagus = Menantang = Cukup Kuat= bagi leo sangat kuat"
Monster itu merasakan aura tipis milik lilac yang bersembunyi dibelakang dahan pohon dan dengan segera menumbangkan pohon tersebut dengan ekornya yang kuat dan kasar, ia mulai menyerang leo yang bersembunyi dengan cakarnya yang tajam dan mulai mengibaskan ekornya ketika melihat lilac mulai keluar dari tempat persembunyiannya
lilac berhasil menghindar dan mulai membalas serangan monster tersebut, leo pun menyerang monster tersebut dari belakang dan menusukkan pedangnya ke punggung montser tersebut. Monster itu meraung kesakitan, ia melompat keudara dan mencoba menyerang lilac dari atas, namun lilac berhasil menghindar dan dengan sigap, ia mengaliarkan energi sihir kedalam pedangnya dan mulai menebas leher monster itu. Monster tersebut jatuh tak berdaya, darah mengalir keluar dari potongan tersebut lalu tubuhnya menghilang meninggalkan bekas darah
"Good boy leo"
"Terimakasih lady, lady sangat kuat"Ucapnya dan membersihkan pedangnya
"Baiklah, aku sudah menindentifikasi monster ini, kita bisa lanjut masuk lebih dalam"
"Oh ya? secepat itu?"
"Secepat itu? aku melakukannya selama bertarung loh"
"Oh yess? bagaimana cari lady melakukannya? ajarin dong" Ucap leo sambil berjalan maju
Mereka melanjutkan perjalanan, berjalan lebih dalam lagi masuk kehutan, dan akhirnya tiba disebuah gua yang tersembunyi dibalik semak belukar tebal, energi kuat terasa hinggal kelaur dari dalam gua tersebut
"Ini yang kalian takuti saat masuk kesini?"
"sebenarnya, bukan karena itu, mukin mereka lebih ke arah takut karena aura aura angker diawal lady"
"Haisss"
Mereka pun masuk kedalam gua dengan hati hati, tak lama masuk mereka pun menemukan batu mana yang memancarkan cahaya biru menakjubkan . Lilac mendekati batu tersebut dan merasakan kekuatan yang luar binasa
"Batu ini"Ucap leo bingung
"Batu mana tingkat tinggi, leo, segeralah mencatat dan segel semua ini"
"Dimengerti"
"Leo setelah mencatat segeralah memanggil 3 kawanan itu dan suruh mereka kesini, inagat jika tersesat teriaklah"
"Dimengerti lady"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eternal Queen
FantasyAlexsander Violetine Athena Lilac Putri duke yang terakhir, bagaimana bisa terakhir? Karena mamanya mati saat melahirkan nya makanya terakhir Singkatnya, 'ia' memasuki tubuh lilac yang terlah tiada dan bertugas untuk membuat lilac bahagia hingga a...