Pagi yang cerah.
Lilac bangun dengan matahari yang menyinari sebagian tubuhnya
Panas
"Siapa yang buka gorden sih?! Aakkkkkk"
"Aku deng semalem"
Ia mandi dan menggunakan pakaian yang biasa ia pakai untuk latihan dan segera turun kebawah untuk menyambut hari baru
"Selamat pagi semuanya" Ucap lilac sedikit teriak dari lantai 2
"Selamat pagi lady" Ucap mereka disela sela kegiatan
"Hari ini aku ada giat mengelilingi kota, yuna akan menemaniku, jadi selagi kalian belajar dan berlatih tolong jaga pavilium yaa"
"Dimengerti lady"
Para bawahan lilac, sedang melakukan aktivitas, jika kalian bertanya apakah bawahan lilac seperti leo, yuna, carla, max, lio, Mira dkk adalah prajurit tambahan? Tentu tidak mereka dkambil dari prajurit yang diberikan oleh Grand Duke kecualii rika ia adalah penduduk desa berbakat yang diambil lilac
"Aku jalan dulu yaa? " Ucapnya dan segera berlari keluar
"LADY MAKAN DOLO AH" Teriak salah satu dari mereka
Terlambat dia sudah berlari dengan sangat kencang
.
.
.
."Oh jadi ini katerdalnya, bagus, di wilayah ini juga harus ada tempat untuk beribadah bersama sama, untuk pembangunan rumah kaca bagaimana?"
"Baik, mari ikuti saya"
"Ara, itu kah? Terlihat sangat bagus dari luar, eh besar juga yaaa"
"Ya, karena referensi dari lady sendiri untuk menanam tumbuhan di cuaca bersalju seperti wilayah kita ini, tentu didalam sudah diberikan tanah yang gembur dan juga sihir penghangat untuk menjaga kesehatan tumbuhan"
"Hummm, lalu katanya kalian membuat sesuatu teknologi baru, apakah itu?" tanya Lilac penasaran.
"Benar, Lady. Kami mengembangkan teknologi irigasi otomatis yang menggunakan kristal sihir untuk memastikan tanaman mendapatkan air yang cukup tanpa perlu pengawasan terus-menerus. Selain itu, kami juga merancang sistem pemanas tambahan yang dapat diatur sesuai dengan suhu luar, sehingga tanaman tetap hangat meskipun cuaca di luar sangat dingin," jawabnya dengan antusias.
Lilac tersenyum puas mendengar penjelasan itu. "Bagus sekali. Saya harap inovasi ini dapat membantu kita mempertahankan ketahanan pangan di wilayah ini."
"Terima kasih, Lady. Kami akan terus berusaha yang terbaik."
Dengan semangat yang menyala, Lilac melanjutkan perjalanannya mengelilingi kota, memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik dan memberikan semangat baru bagi semua orang yang ia temui.
"LADY LILAACCC" Anak itu berlari menghampiri lilac dengan bahagia
"Lihat apa yang saya bawa lady" Ia membawa setangkai bunga dengan tangannya yang memerah kedinginan
"Ahh, yarrow kaa, kamu menemukan ini dimana tietyd? "
Tietyd menjawab dengan semangat, "Aku menemukannya di tepi hutan, Lady. Aku tahu Lady suka tanaman obat, jadi aku berpikir untuk membawanya ke sini, dan juga mengenai tumbuhan yang bisa hidup di cuaca bersalju disini"
Lilac membelai kepala Tietyd dengan lembut. "Terima kasih, sudah menemukannya, ini untukmu"
Lilac memberilan sekantong koin emas
"Eh tidak usah ladyy, lagi pula saya menemukan ini sambil berjalan jalan" Ucapnya dengan senyum manisnya
"Apakah tietyd tidak mau masuk Academi?"
"Academi? Saya belum memikirkannya yang mulia, tapi sepertinya menyenangkan"
"Kalau begitu masuklah academi, belajarlah dengan sungguh sungguh setelah itu berkelanalah untuk meningkatkan kan kekuatanmu dan tentu sambil berjalan jalan keseluruh dunia yang kamu inginkan" Ucap lilac
"Uwaaaaa, begitukah lady? Tapi belajar itu sangat membosankan"gerutunya
Lilac tersenyum mendengar gerutuan Tietyd. "Aku mengerti, belajar bisa terasa membosankan kadang-kadang. Tapi, dengan pengetahuan yang kamu dapatkan, kamu bisa melakukan banyak hal hebat. Kamu bisa membantu lebih banyak orang, menemukan lebih banyak jurus jurus, berbagai macam sihir, dan mungkin bahkan menciptakan inovasi baru seperti yang kita bicarakan tadi."
Tietyd merenung sejenak, memikirkan kata-kata Lilac. "Hmm, kalau begitu aku akan mencobanya, Lady. Terima kasih atas sarannya."
"Tidak masalah, Tietyd. Aku selalu ada di sini jika kamu butuh bantuan atau nasihat. Sekarang, mari kita kembali ke pavilium. Aku ingin melihat bagaimana perkembangan latihan mereka." Ucap lilac pada yuna
Saat Lilac kembali ke pavilium, mereka disambut dengan suara hiruk-pikuk dari prajurit dan pelayan yang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Lilac melangkah masuk dengan senyum di wajahnya, merasa puas dengan perjalanan hari ini.
"Lady Lilac, bagaimana inspeksinya?" tanya Leo yang sedang mengawasi latihan.
"Sangat baik, Leo. Pembangunan rumah kaca berjalan lancar, dan mereka bahkan mengembangkan teknologi irigasi otomatis baru. Ini akan sangat membantu kita dalam mempertahankan ketahanan pangan di wilayah ini," jawab Lilac.
Leo mengangguk, senang mendengar kabar baik itu. "Itu berita bagus, Lady. Dengan ini, kita bisa fokus pada hal-hal lain yang juga penting."
"Benar sekali. Pastikan semua orang mendapatkan latihan yang cukup hari ini. Kita harus selalu siap menghadapi apa pun yang datang," kata Lilac dengan tegas.
"Dimengerti, Lady," jawab Leo sambil memberikan instruksi kepada prajurit lainnya.
Lilac menghela napas lega. Meskipun hari ini sangat sibuk, dia merasa puas dengan kemajuan yang telah dicapai. Dia tahu bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, mereka bisa menghadapi segala tantangan yang datang.
Saat matahari mulai terbenam, Lilac kembali ke kamarnya. Dia merasa lelah tapi puas. Sebelum tidur, dia memikirkan semua hal yang telah dilakukan hari ini dan merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk menjaga wilayah mereka tetap aman dan sejahtera.
"Besok adalah hari yang baru," pikir Lilac sambil menutup matanya. "Dan kita akan terus maju, apapun yang terjadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eternal Queen
FantasyAlexsander Violetine Athena Lilac Putri duke yang terakhir, bagaimana bisa terakhir? Karena mamanya mati saat melahirkan nya makanya terakhir Singkatnya, 'ia' memasuki tubuh lilac yang terlah tiada dan bertugas untuk membuat lilac bahagia hingga a...